Railea turun dari motor milik Ragatha. Senyum manis terukir di wajahnya yang cantik.
"Thanks Ga"
Ucapnya dalam senyum, yang dibalas dengan senyum tipis dari Raga."Telpon gw kalo pulang!."
Printah Raga dengan tegas, ia tau gadis di depannya terlalu takut untuk mengatakan isi hatinya. Jadi bukankah lebih baik jika ia lah yang menekan Railea untuk memintai dirinya tolong."Baikkk, thanks ya Ga"
Railea membungkuk, memberi tanda terimakasih dengan sopan pada Ragatha yang langsung melanjutkan perjalanannya kembali ke kompleks.***
Berjalan, menyusuri halaman rumah Daysri yang tak jauh beda dari rumahnya. Dengan pelan ia mengetuk pintu rumah Daysri.
"Tok"
"Tok"
"Tok"
Pintu perlahan terbuka, terlihat Daysri dengan baju tidurnya datang untuk membukakannya pintu.
"Lah..., lo udah dateng ya?."
Tanya Daysri yang dibalas dengan senyum dari Railea."Yaudah langsung masuk aja"
Ajak Daysri yang langsung mempersilahkan Railea masuk ke dalam."Huf..., dinginnya astagaaa!." Keluh Railea sembari membuka sepatunya.
"Lo sama siapa kesini?."
Tanya Daysri lagi. "Tadi gw bareng Ragatha, kartu bus gw bilang jadi ga bisa naik bus"
Keluh Railea lagi, "Loh kok bisa hilang sih?."
Daysri memasang wajah heran, menyimak Railea yang menjelaskan ceritanya mengapa kartunya hilang.
Lelah rasanya mendengar Railea yang bicara banyak dengan cepat. Seolah serigala akan menerkamnya sekarang."Feeling gw nih ya, tu kartu jatuh pas gw dijemput sama si kutu kasur!!."
Railea menjawab dengan nada tinggi. "Kesal"itu kata yang terlintas di pikiran Railea. Ia mulai mengoceh tentang si Kutu Kasur {Ragatha}.
Daysri yang bingung dengan jalan cerita Railea hanya bisa diam dan menyimak.
Tanpa aba aba ketukan pintu kembali terdengar. Tebakan kedua gadis ini adalah Arana yang datang dengan wajah masam.
"Taruhan yang di luar itu pasti Arana"
Daysri menebak dengan percaya diri, yang dibalas anggukan setuju dari Railea.
"Mukanya pasti lagi badmood, hadeh..."
Railea menghela nafas panjang.Tanpa basa basi lagi, Daysri segera membukakan pintu dan benar saja itu Arana tapi wajahnya biasa saja, ekspresi wajahnya itu sedikit lugu tapi ga selugu itu juga.
"Jadi gimana...?."
"Jangan tanya gw":)Selain wajahnya yang normal, tanpa bumbu badmood bisa di tebak kenapa demikian.
"Gw bisa tebak, dia ga badmood karena makan es cream"
Cetus Railea yang berjalan ke arah pintu depan dengan handphone di tangannya."He-he-he, pinter juga lo neng" Balas Arana dengan senyum tengilnya.
"Ihhh, muka lo ngeselin banget sumpahhh...!!." Daysri mencubit kedua pipi milik Arana "Gemas", Arana hanya bisa pasrah jika ia memberontak mungkin ia akan dipukul.
Railea yang melihatnya hanya bisa tersenyum paksa di sana.
KAMU SEDANG MEMBACA
Aku Dan Arti Pertemanan (End)
Ficção Adolescente- lD e k r i p s i Seorang gadis muda yang hidup sendiri di luar kota karena mengejar sekolah impian "Raillea Athena Gayatria "gadis muda berusia 16 tahun bersekolah di sekolah ternama. Mengambil keputusan untuk menjadi seorang penulis dan guru bah...