Malam tiba. Dinner itu berjalan lancar. 5 Sahabat itu banyak menghabiskan waktu dan kenangan bersama. Di akhir acara Railea memberikan Bingkisan pada mereka dan titipan 1 bingkisan lagi untuk Buk Widhi.
"Makasi selama ini udah nerima aku dengan baik. Thanks banget buat kalian I Love You all."
Railea memeluk 4 sahabatnya itu dengan tangis haru.
"Sering sering mampir sini. Kalo bisa balik kesini aja kan kesana."
Pinta Arana.
"Ga bisa gitu Ra.., dia tetep harus pergi lo ga bisa ngapa ngapain lagi."
"Sandrina emang bijak ya..., gw ga perlu takut ninggalin mereka berdua kalo ada lo Sand."
Seperti biasa Sandrina bijak ketika ada adengan sad seperti ini.
"Makasi udah perhatian ke gw. Soory kalo gw nyebelin."
Seperti biasa Daysri menjadi cosplay Railea yang selalu menyalahkan dirinya atas semua kejadian.
"Lo ga nyebelin. Lo itu lucu, lo juga perhatian cuma lo malu ngungkapi nya."
Balas Railea singkat.
"Saat saat gini lo masih bisa buat kata kata kayak gitu..."
Senyum Daysri masam.
Penyerahan hadiah sudah selesai. Daysri dan yang lain sudah kembali ke rumah mereka. Tinggal Ragatha dan Pak Nakan yang berada di sana.
"Hei supermarket!!."
Panggil pak Nakan. Di daerah itu ada supermarket dengan nama Railea store jadi pak Nakan sering memanggil Raillea seperti itu.
"Bapak ga pulang?. Udah jam 12 lebih ini..."
Railea mencoba memulai pembicaraan.
"Coba kamu jelaskan. Gimana caranya nama kamu bisa samaan, sama tempat belanja di daerah sini?."
Tanya Pak Nakan seperti biasa.
"Pak..., bapak udah tau jawabannya kan?. Itu percakapan yang sering kita obrolin loh..., bapak ga mau bilang selamat tinggal ke saya??. Bapak ga kangen sama supermarket bapak ini??."
Tanya Railea dengan nada rendah nya.
"Asal kamu tau. Kamu ga bakal saya lupain karna nama kamu selalu ada pas saya mau pulang."
"Itu aja nih??. Ga ada yang lain??."
Tanya Railea memastikan.
"Memang kamu mengharap apa dari saya?."
Tanya Pak Nakan.
" Ga ada sih.., yaudah ini hadiah perpisahan dari saya buat bapak. Jan di ilangin kalo ilang saya minta ganti rugi!!."
Ancam Railea.
"Gak bisa gitu. Kamu udah memberikan sesuatu kepada orang lain, kamu ga bisa ngambil lagi apa yang kamu berikan. Itulah namanya ga tau malu."
Sambung Pak Nakan
"Iya iya deh terserah. Mau bapak simpen syukur, kalo ilang yaudah. Lagian barangnya yang ilang bukan saya."
Railea memasang wajah malasnya lagi.
"Yaudah sana pulang, pulang!!. Udah mau jam 1 ini loh."
Suruh Pak Nakan tegas.
"Iya iya ini pulang pakk. Moga bisa ketemu lagi ya pak Dadahhh..."
Railea berjalan pergi meninggalkan panggung itu. Tarikan dari Pak Nakan membuatnya tertarik dalam pelukan pria tinggi itu lagi.
"Jaga diri baik baik. Buktikan kalo kamu bisa, jangan sering sering nyimpen masalah sendiri. Kalo ada masalah itu cerita. Selamat memulai kehidupan di sekolah dan guru yang baru."
Pak Nakan memeluk Railea dengan wajah tersenyum namun terlihat dari matanya ia sedang menahan sedih.
" Okeyy..., thanks karna bapak udah perhatian ke saya. Pas saya ada masalah bapak selalu tau. Bapak itu hebat tauu!!."
Ucap Railea semangat.
"Terimakasih..., bagus kalo saya bisa membantu kamu. Hati hati pulangnya. Bapak duluan."
Pak Nakan berjalan ke pintu keluar mengambil mobilnya bersiap untuk pulang. Sebelum itu ia sempat berpelukan dengan Ragatha dan melambaikan tangan pada Railea salam perpisahan.
Semua selesai. Kini Railea dan Ragatha...
"Abang??."
Panggil Railea mengintip dari balik tembok pintu keluar. Terlihat Ragatha yang bersandar di tembok itu sembari memainkan kunci mobil.
"Udah ya?. Kalo gitu kita pulang..."
Ajak Raga.
"Ai punya sesuatu buat Kak Raga tercinta."
Railea menyerahkan Kotak dengan ukuran paling besar. Benar saja Bingkisan yang di pangku Railea saat di perjalanan berangkat sekolah adalah untuk Ragatha. Ia menjaga agar hadiah itu tidak rusak karna guncngan mobil."Buat gw??."
Ragatha gugup.
"Iya itu buat Ragatha Mahendra Putra yang palinggggg ganteng di jepang."
Railea menggoda.
"Udah Jan berlebihan gitu. Malu di denger angin."
Ragatha bercanda.
"Aelah cuma angin kok. Kalo gitu kita pulang!!."
Railea dan Ragatha pada akhirnya pulang dan...
Di jam 02.30 pagi, Railea sampai di perumahan mereka.
Terlihat mobil putih di depan rumah Railea dan Karina yang berdiri sembari menunggu kepulangan Railea di depan pintu."Ga..., makasi but semuanya. Gw ga tau apa yang gw rasain ke lo intinya makasi bangettt..."
Railea langsung turun setelah kalimat manis itu. Ragatha hanya bisa memandang kepergian Railea dari dalam mobil. Isak tangisannya pecah sejadi jadinya di mobil itu.
"AAAA...., GW SUKA LO AII..., GW SUKA SAMA LO!!!."
"TAPI GW TERLAMBAT, GW LAMBAT NGUNGKAPIN PERASAAN GW. CINCIN ITU... MOGA LO BISA TEMUIN DI HADIAH PERPISAHAN GW. MAAF GW PERNAH BUAT LO TERBEBANI."
"Gw sayang banget sama lo Ai..., tapi lo pergi...
Semoga lo bahagia di kampung lo ya Ai. Abang abangan lo ini setia menunggu bidadari nya kembali.""I love you beautiful girl "
( E N D )
______________________________________"Hai, hai. Sampai disini dulu Novel ini bercerita. Nantika novel selanjutnya dari GayatriaMala.
Terimakasih atas kunjungannya di karya ini."
Berlanjut : Aku dan Arti Cinta
KAMU SEDANG MEMBACA
Aku Dan Arti Pertemanan (End)
Genç Kurgu- lD e k r i p s i Seorang gadis muda yang hidup sendiri di luar kota karena mengejar sekolah impian "Raillea Athena Gayatria "gadis muda berusia 16 tahun bersekolah di sekolah ternama. Mengambil keputusan untuk menjadi seorang penulis dan guru bah...