11. MELINDUNGI CARAMEL

8.8K 321 10
                                    

JANGAN LUPA FOLLOW,
VOTE, KOMEN GUYS BIAR
AKU SEMANGAT UPDATE NYA.
HAPPY READING!

Tikus kecil yang di bilang Vincent pun sudah turun dari motor mereka masing-masing.

Tetapi.. mereka masih menggunakan helm, membuat inti Atlevas tertawa mengejek.

"Sejelek apa muka lu pada, sampe kagak berani buka helm?" tanya Erlangga, dengan tatapan remehnya.

"Yang pasti, lebih cakepan monyet dari pada mereka." jawab Ganael, tertawa kencang.

"SERANG!" perintah tiba-tiba dari seorang pria di depan inti Atlevas.

Tanpa basa-basi, mereka semua langsung memukul anggota inti Atlevas.

BUGH

Erlangga terkena pukulan dari seorang pria, membuat lelaki itu tersenyum miring, kemudian mengelap darah yang keluar dari ujung bibirnya.

BRUK

Dengan gerakan tiba-tiba, Erlangga menendang pria itu dengan kencang. Lelaki itu membuka paksa helm yang di kenakan pria itu.

Erlangga tertawa. "Muka lu jelek, oplas dulu sana." suruh Erlangga, kemudian dengan santainya mematahkan tangan pria itu.

"Kagak sudi muka gua di pegang orang jelek." kata Erlangga, lalu menendang pria itu.

Erlangga beralih ke musuh yang lain, karena lawannya yang tadi sudah tepar. Padahal baru pemanasan.

Berbeda dari inti Atlevas, Vincent dengan santai menghajar mereka satu persatu dengan kedua tangannya, tetapi tubuhnya tidak bergerak sama sekali.

Caramel yang berada di belakang Vincent pun merasa aneh, karena ada suara-suara orang berjatuhan, bahkan ada suara teriakan. Gadis itu tidak berani membuka kedua matanya. Kedua tangan gadis itu mencengkram kuat memegang ujung seragam milik Vincent.

Vincent mengelus salah satu tangan Caramel yang mencengkram ujung seragamnya, lalu menghajar musuh yang lainnya dengan satu tangan.

Sedangkan anggota inti lain, menghajar tikus kecil yang mengganggu mereka dengan senyuman yang terbit di bibir masing-masing.

Kalau masalah berantem, mereka maju paling depan.

KREK

Dengan santai, Ganael mematahkan salah satu tangan pria yang memukul punggungnya.

"Babi, di baikin ngelunjak!" umpat Ganael memukuli wajah pria itu berkali-kali.

Ganael tertawa mengejek, melihat wajah pria yang berada di atas aspal. "Mampus tambah jelek." ejeknya, setelah memukul wajah pria itu.

Jarel melebarkan matanya, kala merasa ada yang menendang bokongnya.

"Pantat gua mahal sialan!" murka Jarel tidak terima, kemudian menendang perut pria itu sampai terjatuh. Tidak sampai di situ saja, karena Jarel masih terus memukuli pria itu bertubi-tubi.

Berbeda dari mereka, Ocean dan Danzel mulai kelelahan.

"An, haus kagak?" tanya Danzel, di balas anggukan cepat oleh Ocean.

"Ada minum di motor gua, ambil buru, kering tenggorokan cok." titah Ocean, sambil mengelap keringatnya menggunakan kaos yang ia pakai, menampilkan sixpack yang sangat menggoda kaum hawa.

Sayangnya, tidak ada manusia sama sekali yang berkeliaran di jalan itu.

Ocean dan Danzel masih menghajar musuh yang ingin melukai mereka, tetapi mereka berdua sempat-sempatnya mengobrol.

Caramel is MineTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang