JANGAN LUPA FOLLOW,
VOTE, KOMEN GUYS BIAR
AKU SEMANGAT UPDATE NYA.
HAPPY READING!Mereka sudah menjalankan mobil masing-masing, keluar dari mansion Theodore. Setiap mobil berisi dua orang, dan salah satu mobil berisi tiga orang.
Mobil yang berisi Erlangga dan Ocean berhenti mendadak, membuat dua mobil di depan ikut berhenti.
Erlangga memunculkan kepalanya setengah di jendela mobilnya, "Lu pada duluan!" teriak lelaki itu.
Dua mobil di depan mulai menjalankan mobilnya lagi, menuju mall.
"Arah jam 3." ucap Erlangga tiba-tiba, kemudian lelaki itu membuka handphonenya.
Ocean tersenyum miring. "Gua kira, lu kagak bakal nyadar." Lelaki itu terkekeh di akhir kalimatnya.
Erlangga menoleh ke samping, tempat Ocean berada, lalu tersenyum remeh. "Lu lupa kita 11 12?" tanya lelaki itu, kemudian mengangkat handphonenya, mendekat ke telinganya.
"Nyalain speaker." titah Erlangga, kepada seseorang di balik panggilan.
"Lu pada buta? Orang sebesar itu kagak ngeliat?" tanya lelaki itu tidak santai, membuat beberapa orang yang mendengar suaranya dari handphone meringis ngeri.
Mereka memilih untuk tidak menjawab pertanyaan lelaki itu.
"Cari orangnya, gua kasih waktu 10 detik."
"Mulai." lanjut lelaki itu.
Beberapa orang di balik panggilan itu mulai mencari seseorang yang di perintah oleh Erlangga, namun sayangnya, mereka tidak menemukan seseorang yang di maksud oleh wakil Atlevas dalam waktu 10 detik.
Erlangga terkekeh remeh, "Gunanya latihan apaan, kalo beginian aja kagak bisa liat?" tanya lelaki itu, dengan raut wajahnya yang berubah menjadi datar.
Ternyata, beberapa orang yang sedang melakukan panggilan bersama Erlangga adalah anggota Atlevas, yang di perintahkan untuk menjaga mansion Theodore, tanpa pemilik mansion itu tahu.
"Arah jam 3, kalo masih kagak bisa liat, out." ucap Erlangga, membuat anggota Atlevas yang mendengarnya langsung menoleh ke arah yang di beri tahu oleh lelaki itu.
Benar saja, mereka melihat seseorang yang mencurigakan dari kejauhan. Sebenarnya, seseorang itu sangat jauh dari mansion, tetapi untungnya mereka masih bisa melihatnya. Kalau tidak, mereka bukan lagi anggota Atlevas.
Sebelum memutuskan panggilan, Erlangga memerintahkan anggota Atlevas untuk menjaga mall yang akan di datangi oleh mereka, karena dirinya merasakan sesuatu yang tidak enak akan terjadi.
Lelaki itu memutuskan panggilan sepihak, lalu menaruh handphonenya di dalam saku celana, dan menjalankan mobilnya dengan kecepatan tinggi.
♡♡♡♡♡
Sesampainya di mall, mereka mulai masuk bersama-sama, dengan kedua gadis itu berada di depan para inti Atlevas.
Banyak pria yang menatap pakaian yang di kenakan oleh Caramel, karena gadis itu menggunakan rok pendek berwarna putih, dengan hoodie crop top berwarna merah muda.
Berbeda dengan Ayara yang menggunakan kaos crop top berwarna hitam, dengan celana high waist yang berwarna abu-abu.
Ocean berjalan, dengan kedua tangannya yang berada di saku celana, ke arah pria yang sedari tadi tidak mengalihkan pandangannya dari bawahan yang di kenakan oleh Caramel.
KAMU SEDANG MEMBACA
Caramel is Mine
Teen FictionXan Vincent Kaledrick, lelaki tampan yang mempunyai sifat yang kejam, tidak mempunyai belas kasihan, cuek dan selalu menampilkan ekspresi wajahnya yang datar. Lelaki itu merupakan pemimpin geng motor yang bernama Atlevas dan juga anggota rahasia kel...