JANGAN LUPA FOLLOW,
VOTE, KOMEN GUYS BIAR
AKU SEMANGAT UPDATE NYA.
HAPPY READING!Saat pelajaran berlangsung, Vincent sama sekali tidak mengeluarkan bukunya.
Lelaki itu justru menidurkan kepalanya di atas meja, menghadap Caramel.
Vincent membuat Caramel tidak nyaman. Gadis itu berusaha untuk menghiraukan tatapan Vincent.
Tepat sekali bell istirahat berbunyi, membuat Caramel membuang nafasnya lega.
"Kantin gas!" ajak Ocean semangat.
"Gas." sahut Erlangga, dengan suaranya yang memenuhi kelas itu. Sedari tadi perutnya terus berbunyi.
"Cantik mau ke kantin bareng gak?" tanya Erlangga, sambil tersenyum manis pada Caramel.
Sepasang mata dengan cepat menatap Erlangga, dengan sorot mata tajamnya.
Caramel menoleh, "Nggak deh." tolaknya, di akhiri senyuman yang sangat manis.
"Duh cantik banget!" celetuk Ganael.
"08 berapa cantik?" tanya Jarel, sambil mengeluarkan handphonenya.
Vincent bangun dari bangkunya, lalu menarik kerah baju milik Jarel, Ganael, dan Erlangga, dengan kuat keluar kelas.
"WOI SAKIT ANJING!" teriak Jarel.
"VIN SUMPAH SAKIT COK, BISA-BISA MATI GUA." ucap Ganael.
"BAJINGAN, BRENGSEK, BANGSAT SAKIT SIAL." umpat Erlangga berteriak kesakitan.
Bukannya melepas, Vincent justru tambah menarik keras kerah baju milik mereka.
"Eh lo ngapain?!" tanya Caramel, sembari meringis ngeri, melihat Vincent menarik kerah baju milik mereka.
"CANTIK TOLONGIN AA DONG." pinta Ganael pada Caramel, membuat Vincent menarik kerahnya lebih kuat.
"Ih jangan di gituin, kasian tau!" larang Caramel, dengan ekspresi marah tercetak di wajah gadis itu.
"Tuh Vin, lepasin anjir."
Vincent kesal. Ia melepaskan tarikan di kerah mereka, kemudian berjalan cepat ke arah kantin berada.
"Pembunuhan berencana anjing!" ucap Ganael, sembari merapihkan kerah bajunya.
"Itu si Vincent mau kemana etdah!" tanya Erlangga, sambil memegang lehernya yang mulai memerah itu.
"Itu Vincent kesurupan apa gimana? Sakit bat sial." kata Jarel, dengan kedua matanya yang menatap punggung Vincent tidak terima.
"Itu orangnya ikutin dulu anjing!" celetuk Danzel.
"Lah iya, duluan ya cantik!" pamit Erlangga, lalu berlari mengikuti Vincent yang sedang berjalan ke area kantin.
"Bye cantik!" kata Ganael, langsung berlari menyusul Erlangga.
"Cantik, nomornya taro di meja gua ya." pinta Jarel, kemudian ikut berlari bersama mereka.
"Duluan ya Caramel cantik." ucap Danzel, dengan senyum manisnya.
Sedangkan Ocean hanya melambaikan tangannya pada Caramel, sambil tersenyum.
"Pada kenapa deh?" herannya, sembari mengaruk kepalanya yang tidak gatal itu, lalu masuk ke dalam kelas.
Saat dia sudah mendudukkan bokongnya di bangku, ada satu siswi yang menghampirinya.
"Hai!" sapa gadis itu.
"Eh hai."
"Temenan sama gue mau gak?" tanya gadis itu, to the point.
"Em mau deh, kebetulan gue belum ada temen disini hehe." jawab Caramel, sambil tersenyum.
KAMU SEDANG MEMBACA
Caramel is Mine
Roman pour AdolescentsXan Vincent Kaledrick, lelaki tampan yang mempunyai sifat yang kejam, tidak mempunyai belas kasihan, cuek dan selalu menampilkan ekspresi wajahnya yang datar. Lelaki itu merupakan pemimpin geng motor yang bernama Atlevas dan juga anggota rahasia kel...