20. PENGAWAL?

6.5K 241 5
                                    

JANGAN LUPA FOLLOW,
VOTE, KOMEN GUYS BIAR
AKU SEMANGAT UPDATE NYA.
HAPPY READING!

Di kelas, Caramel bingung, karena Vincent tidak duduk di sebelahnya. Tapi, ada rasa senang di dalam hati gadis cantik itu.

Erlangga berniat memegang bahu Caramel, tetapi tangan kekar milik Ocean menahannya.

"Lu pegang, gua bilang." ucap Ocean, membuat Erlangga menatapnya sinis.

"Yee, ngaduan!" cibir Erlangga, tidak suka.

Caramel menoleh ke arah Erlangga berada, saat mendengar suara yang berisik dari tempat itu.

"ANJENG!" kaget Erlangga, ketika menoleh dan melihat Caramel sedang menatap dirinya.

Gadis itu menunjuk dirinya sendiri, bingung.

Erlangga langsung menggelengkan kepalanya cepat, "Bukan lu cantik, bukan, suer dah!" elak lelaki itu, membuat inti Atlevas tertawa terbahak-bahak.

Caramel menganggukkan kepalanya pelan, membuat Erlangga membuang nafasnya lega, ia takut kalau Caramel akan mengadu pada Vincent.

"Eh iya, Vincentnya kagak masuk, paling 4 sampe 5 hari." ujar Erlangga.

Caramel berteriak senang, di dalam hatinya. Lalu berucap, "Gue nggak nanya?" tanya gadis itu pura-pura.

Erlangga tersenyum lebar, kala mendengar perkataan Caramel. "Just info." jelasnya, tersenyum manis.

Caramel menganggukkan kepalanya lagi, kemudian menatap Ayara yang sedang menatapnya.

"Sini Ay!" panggil Caramel, dengan wajahnya yang tampak sedang bahagia.

"Ogah, nanti cowok lo marah." tolak Ayara, membuat Caramel menatapnya tidak suka.

"Nggak masuk orangnya, buruan sini."

Ayara menurut, dia menghampiri bangku gadis itu.

Caramel langsung duduk, di bangku yang biasanya Vincent pakai dan membiarkan Ayara duduk di bangkunya.

"Kenapa cowok lo nggak masuk?" tanya Ayara, penasaran tentunya.

Caramel menatap gadis itu tidak suka, "Namanya Vincent, bukan cowok gue."

Ayara menjulurkan lidahnya, mengejek. "Cepet jawab nyet."

"Mana gue tau, lo kira gue siapanya?" tanya gadis itu santai, sambil mengeluarkan buku-bukunya.

"Calon istri lah, oon!"

♡♡♡♡♡

Tringg.. Tringg.. Tringg..

Bell istirahat berbunyi. Caramel langsung menarik lengan Ayara, keluar dari kelas, menuju kantin. Gadis itu sedari tadi menahan lapar.

Awalnya sepanjang biasa-biasa saja, tetapi Ayara akhirnya menyadari, bahwa beberapa lelaki sedang mengikuti dirinya dan Caramel.

Langkah garis itu terberhenti, membuat Caramel ikut memberhentikan langkahnya juga.

Caramel is MineTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang