SEKARJANI 7 : Jalan

4 0 0
                                    

Hari ini suasana hati Sekar sangat baik. Setelah Jani mengiriminya pesan berisikan permintaan tolong pria itu untuk menemaninya membeli perabot rumah siang ini. Pria itu berencana menetap di Indonesia selama beberapa waktu. Perencanaan pembangunan hotel di US sudah di handle oleh ayahnya. Sementara Jani diminta untuk membantu perusahaan milik pamannya yang saat ini tengah dalam masa sulit.

Sekar membuka pintu kamarnya. Gadis itu mengambil selembar roti tawar untuk mengganjal perutnya. Dua hari belakangan, dia tidur di apartemennya. Selain lebih dekat dengan kampus ... Sekar suka mengerjakan sesuatu dalam ketenangan. Termasuk tugas akhirnya.

Masih dengan kacamatanya. Dengan laptop di atas meja. Sembari memakan roti tawar dan mengetikkan sesuatu di sana. Gadis itu sangat serius dengan tugasnya. Jemari lentiknya menari-nari di atas keyboard. Tak selang beberapa lama, Jani mengiriminya pesan.

Sekar. 

Iya, kenapa mas Jani?

Pesan singkat dari seseorang yang mengajaknya keluar, biasanya berarti acara mereka gagal. Tapi Sekar mencoba untuk berpikir positif. Setelah menunggu di room chat selama lima menit, pesan balasan akhirnya diterima Sekar.

Siap-siap.

Sekar buru-buru ke dalam kamarnya. Mengambil kaos putih dan rok jeans sebetis. Memakainya dalam waktu singkat. Lalu mencari kaos kaki putih dan sneaker yang akan dikenakan.

Udah Mas. Mas Jani otw?

Share loc apart kamu

Sekar segera mengirimkan lokasinya. Gadis itu menambahkan sedikit bedak tabur di wajahnya. Lalu memakai lipstik tint dengan warna merah ceri favoritnya.

Dengan degup jantung yang kencang, dia menatapi dirinya yang ada di cermin. Rambut sepinggangnya dibiarkan tergerai dan di Curly pada bagian ujungnya. Segera menyambar tas kecil yang ada di lemari putih. Gadis itu berlarian kecil setelah mendapati pesan Jani yang berkata bahwa dia sudah ada di bawah.

Sekar menuju lift, mendapati beberapa tetangganya menyapa gadis itu. Dia adalah si baby. Laki-laki tampan yang sayangnya menyukai laki-laki.

"Hey, say! Sekarse. Lo lama banget gak keliatan, beb!" Baby atau yang bernama asli Boby itu memeluk Sekar lalu bercipika-cipiki.

"Halo, kak. Kak baby makin cakep aja."

"Ah Lo bisa aja, Lo juga tambah cakep. Aduh pusing deh, masuk agensi Eike aja yuk say. Body kaya Lo gini cocok banget jadi model." Boby bekerja sebagai manajer di sebuah agensi model. Cowok melehoy itu berkali-kali menawari Sekar ketika dia melihatnya di apartemen, namun Sekar selalu menolak dengan alasan ingin fokus dengan studinya.

"Aduh, kak baby. Sekar masih kuliah."

"Berapa lama lagi?"

"Bentar lagi ... Sih."

"Good. Kalo dah lulus, kabarin eike. Sayang tampang sama body gini disia-siain."

"Iya, nanti kalo Sekar gabut, ya. Sekar mau jalan dulu. Bye kak baby!"

Sekar berlarian menuju mobil Jani. Gadis itu menyapa pria itu dengan senyum manis khasnya.

"Oi. Sekar! Laki dese cakep juga. Cocok kalian!" Boby berteriak ketika melihat Jani yang keluar dari mobil dan menyapa keduanya. Sekar hanya tertawa ringan.

SEKARJANITempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang