SEKARJANI 3 : Libur Semester

3 0 0
                                    

Keluarga Widyatama memiliki seribu macam cara untuk menghamburkan uangnya. Termasuk saat mengisi liburan. Mereka terbiasa mengisi liburan dengan keluarga ke villa mewah di Bali atau berlibur ke luar negeri. Sebagai anak bungsu, liburan Sekar adalah liburan keluarganya yang lain. Hal itu dilakukan setiap Sekar libur semester. Mereka sekeluarga akan menghabiskan waktu bersantai dimanapun mereka mau.

"Dek, aduh. Kok masih pake piyama, sih?" oceh Tama kepada adiknya. Dia adalah kakak tertua di keluarga ini, tapi kakak yang paling posesif dan cerewet terhadap adiknya terutama Sekar. Karena gadis itu anak perempuan satu-satunya di keluarga ini.

"Ish, emang mau pada kemana?" tanya Sekar yang nyawanya belum terkumpul karena baru bangun.

"Kan liburan kali ini mamah mau ajak kita ke Bali, dek. Saga aja udah siap," ucapan Tama membuat gadis itu tersadar. Lalu dengan cepat berlari menuju kamarnya mempersiapkan diri.

"Aduh. Pelan-pelan, nanti jatoh," ucap Tama.

"Hehe, love you Mas Tama," ucap Sekar sambil membenarkan langkahnya.

"Sekar udah siap, sayang?" tanya Nisa kepada suaminya.

"Belom,"

"Aduh, aku titip Saga, ya." ucap Nisa lalu pergi menyiapkan keperluan bayi itu.

"Sini Saga, sama papah," ucap Tama menimang putranya yang menggemaskan. Bayi laki-laki itu memiliki daya tarik yang membuatnya selalu disukai banyak orang.

"Sagaaa," panggil Septa dan Bella bersamaan. Kedua pengantin baru itu berjalan sambil merangkul mesra.

"Sini, sama Onty Bella. Mas Tama sama Mas Septa mau siapin mobil, kan?" tanya Bella.

Kedua pria itu lantas pergi. Menyiapkan mobil untuk dibawa. Keluarga mereka mempunyai satu kapal pesiar besar yang memiliki area untuk memuat mobil. Meski memakan waktu lebih banyak, tapi mereka menyukai setiap momen yang dihabiskan bersama keluarga mereka.

"Anak-anak, udah siap semua?" tanya Niar.

"Sekar lagi siap-siap, buk," jawab Bella. Sementara Nisa keluar membawa peralatan untuk putranya yang berumur 8 bulan itu.

"Nis, peralatan Saga jangan sampe lupa, loh! Kamu ini gak mau pake baby sitter. Awas nanti kerepotan,"

"Ibuk, tenang aja. Nisa udah siapin."

"Oh iya, Jani udah Dateng belom?"

"Jani? Ibuk ngajak Jani?" tanya Bella.

"Iya, kasian toh sepupu kamu. Di jakarta nggak ada sodara, kan?"

"Iya, buk. Jani biasanya ke bandung ke rumah orang tua aku. Tapi mereka juga lagi di Jogja,"

"Nah, kan. Yaudah mending ikut kita aja. Toh Jani udah ibuk anggap anak sendiri,"

"Baiknya mertuaku," ucap Nisa dan Bella bersamaan. Niar tersipu.

"Wes! Kalian ini pinter banget bikin ibuk malu? Ayok-ayok keluar."

"Ibuk, tungguin Sekar," ucap Sekar tergopoh-gopoh mengejar ibunya.

"Aduh, dek. Pelan-pelan. Kamu ini seneng banget lari-lari."

"Kak Nisa, kalo Sekar gak lari. Udah jelas Sekar bakal ditinggal sama kalian, iya kan?"

"Iya!" jawab Niar, Nisa, dan Bella bersamaan. Ketiganya senang menggoda bungsu keluarga ini.

"Duh, pengen pindah keluarga,"

"Nikah, dek." ucap Nisa.

"Ish! Kak Nisa-ku sayang. Sekar masih 24." jawab Sekar. Nisa terkekeh dibuatnya. Gadis itu sangat menggemaskan.

SEKARJANITempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang