SEKARJANI 29 : Surprise

1 0 0
                                    

Setelah hari-hari Jani yang sibuk, juga Sekar yang mau tidak mau menghandle semuanya sendirian tanpa Jani—mereka tiba di pusara milik mami Jani.

Sekar meletakkan seikat bunga Ester putih di sana. Jani bilang, maminya menyukai bunga itu. Kedua sejoli yang sudah berlutut itu pun memanjatkan doa untuk sosok yang terbaring di sana. Rengganis Dahayu.

"Mami. Jani dateng, sekarang bawa calon mantu mami." ucap Jani lantas menggenggam erat telapak tangan Sekar.

"Tante, saya Sekar." ucap Sekar setelahnya.

"Mas Jani sekarang punya Sekar. Dia gak akan sendirian lagi. Sekarang, nanti, Sekar akan coba buat terus sama mas Jani."

"Mi, Jani jatuh cinta sama adik Septa. Mami inget Septa yang pernah Jani ceritain, kan? Mami tau? Kadang takdir emang lucu."

Setelah mengungkapkan cerita, keduanya pergi dari sana. Udara Bandung pagi ini cukup membuat orang-orang lebih memilih untuk kembali meneruskan mimpinya. Tidak untuk kedua pasangan yang saling merangkul itu. Keduanya berbagi kehangatan lewat obrolan hangat diantara mereka.

***

"Mas?"

"Hm?"

Sekar meletakkan kepalanya di pangkuan Jani. Gadis itu mendongak ke atas. Menatapi wajah rupawan Jani yang tengah serius menatap ponselnya miliknya.

"Ish. Sini." Sekar meminta untuk Jani mendekat.

"Apa?"

Jani sudah menundukkan kepalanya, kini wajahnya dan Sekar hanya berjarak beberapa inchi.

"Happy birthday, sayang."

Cup.

Sekar mengecup pipi Jani spontan. Jani yang terkejut karena melupakan hari ulang tahunnya sendiri pun menatap Sekar dalam.

"Kamu inget?"

"Inget lah!" ucap Sekar lalu beranjak menarik Jani. Mereka berdua masuk ke kamar Sekar lewat connecting door yang ada di sana. Kamar Sekar sudah dihias sedemikian rupa oleh gadis itu. Di sana juga ada kue cokelat dengan lilin angka 30 yang menandakan usia Jani.

"Surprise!"

Jani memeluk Sekar erat. Kejutan sederhana itu membuatnya bahagia. Hal sederhana itu tidak pernah didapatkannya dengan orang lain. Hanya Sekar.

"Ish. Lepas dulu. Mau tiup lilin kan?"

Jani menurut. Pria itu duduk disamping Sekar menunggu gadis itu selesai dengan kegiatannya menyalakan lilin.

"Ayo tiup." ucap Sekar.

Jani meniup lilin itu. Setelahnya menyuapi Sekar dengan sepotong kue cokelat.

Sekar bergantian menyuapi Jani, gadis itu dengan jahil menaruh sisa cokelat ditangannya ke pipi Jani.

"Jahil banget, sih."

Sekar tergelak. Wajah Jani kini dipenuhi dengan cokelat. Gadis itu mengambil foto Jani.

"Kok tetep ganteng si. Sebel deh!"

"Mana?"

Sekar menunjukkan foto Jani yang tersenyum lebar ke arahnya. Jani lantas merangkul Sekar. Mengambil ponsel gadis itu untuk selfie berdua.

"Cantik." ucap Jani.

Jani mencari aplikasi Instagram di ponselnya. Akunnya yang berdebu karena jarang sekali digunakan meskipun pengikutnya hampir menyamai selebgram ibukota itu—akhirnya kembali Jani gunakan.

"Sini kirim fotonya, sayang."

Sekar segera mengirim foto yang tadi diambil olehnya. Tanpa tahu kalau Jani akan mempostingnya. Untuk pertama kali, Jani memposting sesuatu selain pekerjaan. Dua buah fotonya bersama Sekar. Dengan wajah kotornya yang terkena krim cokelat. Dengan caption 'my future wife'  sontak membuat ribuan pengikutnya  patah hati. Apalagi dengan di tag-nya akun milik Sekar. Siapapun menjadi iri dengan hubungan keduanya.

SEKARJANITempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang