SEKARJANI 5 : Melakukan yang tidak-tidak

5 0 0
                                    

Sekar pulang dari jalan-jalan bersama Jani. Keduanya mengobrol tentang pembicaraan ringan tentang film, bisnis, dan lebih banyak seputar hubungan Septa dan Bella. Keduanya masuk ke ruang tengah villa tanpa sadar ada orang lain yang sedang berada di sana.

Jani buru-buru menarik Sekar untuk menghadap ke arahnya. Menutup telinga gadis itu.

"Kenapa, mas?"

"Ayok keluar," Jani melihat kedua sejoli yang tengah memadu kasih di sofa tanpa malu. Keduanya mendesah keras membuat Jani ingin memukul si pelaku yang tak lain adalah pasangan pengantin baru.

"Mas Jani, kenapa?" tanya Sekar bingung. Jani masih menariknya keluar dari ruangan itu.

"Ada yang gak boleh kamu lihat,"

"Apa sih? Emang di ruang tengah ada apa?"

"Ada yang lagi melakukan yang enggak-enggak," Sekar semakin mengerutkan keningnya tanda tak paham.

"Apa sih, mas? Mas Jani bikin Sekar penasaran, deh," tanya Sekar lalu gadis itu berjalan kembali ke ruang tengah membuat Jani gelagapan.

"Sekar, no!" Terlambat. Sekar sudah melihatnya. Melihat bagaimana Bella berada di atas tubuh kakaknya dan melakukan gerakan naik turun. Tubuhnya tidak mengenakan sehelai benang pun. Begitu juga dengan Septa. Sekar segera membalikan badannya. Wajahnya sudah memerah seperti kepiting rebus.

"Aku kan udah bilang, jangan," ucap Jani.

"Ya. Abisnya mas Jani ngomongnya gak to the point," Jani menggaruk belakang tengkuknya yang tak gatal.

"Ayok keluar aja," ajak Jani menuntun gadis itu ke gazebo dekat kolam renang. Keduanya duduk bersisian. Namun, Sekar mendudukkan dirinya di tepi kolam. Disusul Jani setelahnya. Kaki gadis itu menghentak-hentak air kolam. Jani mengikutinya mencelupkan kaki ke dalam air.

"Ekhem," suasana yang canggung membuat Jani seperti tercekik.

"Mas Jani, gak pengen?"

"Pengen apa?"

"Nikah, gitu. Kaya mas Septa,"

"Kan belom ada calonnya, belom ada yang cocok," ucap Jani tersenyum sambil menatap Sekar.

"Sama Sekar, mau?" tanya Sekar asal. Keduanya saling menatap.

"Hahaha. Becanda mas, jangan serius banget," Sekar tertawa puas setelah berhasil menjahili Jani.

"Masih kecil ngomongin nikah,"

"Sekar udah dewasa, mas. 24 tahun. Temen Sekar ada tuh yang udah punya anak," ucap Sekar polos.

"Belajar dulu yang bener, kelarin S2-nya." ucap Jani mencubit pipi Sekar. Sekar salah tingkah, gadis itu membuka kemejanya menyisakan sebuah tank top berwarna hitam dan celana jeans sepahanya. Dia menceburkan diri ke kolam menyembunyikan rasa malunya.

Byur!

Sementara Jani yang melihat gadis itu hanya mengenakan tank top mengalihkan pandangannya. Omongan Septa tentang tubuhnya yang seperti anak-anak adalah bohong. Nyatanya dengan tinggi 160 badan Sekar terbentuk dengan sempurna berkat weight training yang gadis itu jalani. Jika Jani adalah orang yang memiliki pertahanan diri yang lemah tentu saja sudah sejak tadi cowok itu menggoda Sekar dan mencumbunya. Melupakan bahwa dia adalah adik temannya.

"Mas Jani, sini ikut renang," panggil Sekar setengah berteriak.

Cowok itu lantas membuka bajunya, menyisakan boxer brief yang dia kenakan. Tubuh atletisnya benar-benar terlihat ... Sexy! Seketika Sekar terpana melihat tubuh bagian atas milik Jani. Sepertinya gadis itu menyesal mengajak Jani berenang bersama. Ini bahaya! Dengan kondisinya dan Jani yang seperti itu. Siapapun akan mengira yang tidak-tidak.

SEKARJANITempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang