Selamat membaca
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
Suasana di pagi hari sangat sejuk. Matahari masih malu-malu menampakkan dirinya di balik sekelebat awan. Semilir angin menerpa wajah seorang remaja lelaki bernetra biru Sapphire. Kedua kaki Taufan melangkah memasuki sekolah. Di sepanjang koridor, beberapa murid menatap sinis ke arah Taufan. Ketika Taufan melewati sekumpulan murid, ia mendengar bisikan-bisikan samar dari mereka.
"Eh , eh, liat si pembunuh itu!"
"Iya cuy, dia kan yang udah bunuh Sunny."
"Sunny, si adik Solar itu?"
"Iya."
"Ck...ck...ck jahat banget orang itu."
"Guys, kalian udah liat belum video yang tersebar itu."
"Oh, video yang Taufan ngebully Sunny itu."
"Astaga...selain ngebunuh, dia juga ngebully Sunny. Tega banget tuh orang!"
"Iya cug, padahal temannya sendiri njir."
Taufan memilih untuk mengabaikan tatapan sinis dan juga bisikan-bisikan tersebut. Ia berjalan menuju kelasnya. Sesampainya di depan kelas, ia langsung masuk ke kelas lalu duduk di bangkunya. Lagi-lagi, beberapa murid di kelas melihat Taufan dengan tatapan sinis dan berbisik-bisik sesuatu. Karena Taufan malas dengan tatapan sinis dan bisikan mereka, ia memilih untuk tidur di kelas.
Belum sempat Taufan tidur, tiba-tiba pintu kelas dibuka dengan keras oleh seseorang. Orang tersebut berjalan menghampiri Taufan, tanpa basa-basi langsung meninju Taufan membuatnya tersungkur ke lantai. Murid-murid yang berada di kelas terkejut dengan melihat tindakan yang dilakukan oleh remaja lelaki tersebut. Taufan memegang pipinya sempat ditonjok. Ia bangkit lalu menatap tajam ke arah remaja lelaki tersebut.
"Dasar sialan! Lo udah nyakitin adek gw!"
"Atas dasar apa lo nuduh gw kaya gitu?"
Solar mengeluarkan Hp milik adiknya dari kantung celananya, lalu menunjukkan obrolan terakhir Taufan dengan Sunny kepada Taufan. Seketika Taufan terkejut melihat obrolan terakhirnya dengan Sunny. Seingat Taufan, ia tidak ada mengirim pesan seperti itu ke Sunny. Lalu siapa yang mengirim pesan ke Sunny? Setelah beberapa detik ia berpikir, Taufan langsung tahu siapa yang mengirim pesan tersebut ke Sunny.
"Pasti ini ulah cewek sialan itu."
Taufan yakin pasti Zella yang mengirim pesan tersebut ke Sunny menggunakan Hp miliknya. Pesan tersebut dikirim kemarin sore. Di waktu yang sama, ia dan Zella kerja kelompok di rumah Taufan. Zella adalah orang satu-satunya berada di kamarnya. Taufan juga yakin obrolannya dengan Sunny dihapus oleh Zella supaya tidak diketahui olehnya.
"Zella yang ngirim pesan itu ke Sunny menggunakan hp gw, bukan gw yang ngirim!"
Mendengar jawaban Taufan, Solar hanya tertawa sinis. "Jelas-jelas lo yang ngirim tapi malah nuduh orang lain."
KAMU SEDANG MEMBACA
My Savior Brother ✓
Novela JuvenilHari-hari yang selalu dijalankan oleh Thorn di sekolah selalu dipenuhi oleh rasa takut dan cemas. Luka demi luka selalu Thorn dapatkan setiap harinya dari perlakuan bullying yang dilakukan Solar dan teman-temannya. Mengapa Solar selalu membully Thor...