✨13✨

404 38 15
                                    

Selamat membaca

.

.

.

.

.

.

.

.

.

.

.

.

.

.

.

Taufan, Thorn, Halilintar, Gempa, Blaze dan Ice berkumpul di dalam kamar Thorn. Gempa dan Blaze tengah mengobati luka-luka Halilintar dan Ice selepas perkelahian sengit tadi. Taufan sudah mengobati Thorn terlebih dahulu, sekarang giliran Thorn yang mengobati luka sang kakak.

"Aduh, aduh, Thorn!! Sumpah sakit banget!! Pelan-pelan woy!!"

Thorn memutar bola matanya."Tadi kakak pas berantem gak ngeluh kesakitan, kenapa sekarang baru ngeluh kesakitan?"

"Loh itu kan tadi, sekarang beda."

Halilintar, Gempa, Blaze dan Ice hanya bisa menggelengkan kepala melihat mereka berdua.

"Fan."

"Napa?"

"Kenapa Solar nyebut lu sebagai pembunuh?"

Taufan terdiam setelah mendengar pertanyaan dari Gempa. Mungkin sudah saatnya ia menceritakan hal tersebut. Gempa dan yang lainnya senantiasa menunggu Taufan untuk bercerita. Jujur saja, mereka juga sangat penasaran dengan maksud dari ucapan Solar.

"Maaf iya kalo gw lancang nanyain hal ini. Kalo lu gak mau cerita juga gapapa kok."

Sebenarnya Taufan ingin menceritakan hal tersebut kepada Gempa dan teman lainnya karena ia tahu mereka pasti penasaran. Tapi Taufan merasa tidak enak hati dengan Gempa. "Gw bakal ceritain tapi setelah gw selesai bercerita, lu jangan marah sama gw iya, Gem."

Gempa mengernyit dahinya bingung dengan maksud perkataan Taufan sebelum akhirnya ia mengangguk.

"Ok, kalian mau dengerin cerita gw yang versi pendek atau versi panjang?"

"Versi panjanglah, biar readersnya gak penasaran." Bukan Gempa yang menjawab tetapi Blaze lah yang menjawab.

Taufan menegakkan posisi duduknya. Taufan menghirup nafas lalu menghembuskan perlahan sebelum ia mulai menceritakannya.

✨✨✨✨

3 tahun yang lalu

2 gadis cantik memasuki kantin. Seketika membuat keadaan kantin menjadi riuh. Banyak sekali pasang mata yang ditujukan oleh murid-murid ke arah 2 gadis cantik tersebut . Sunny merupakan gadis yang sangat popular di sekolah ini. Siapa yang tidak mengenal Sunny? Terlebih lagi, Sunny notabenenya adik Solar. Kepintaran dan kecantikannya membuat murid – murid kagum dan terpesona dengan sesosok Sunny. Gadis yang berada di samping Sunny merupakan sahabat dekat Sunny. Zella juga popular di sekolah tetapi tak sepopuler Sunny. Mata Sunny menangkap 2 laki-laki yang tengah makan di meja yang berada tak jauh dari sana, Sunny melangkah menuju tempat duduk tersebut.

"Sun, tungguin gw." Zella segera menyusul Sunny.

"Ngapain Lo kesini?"

"Emang kenapa? Gak boleh?" Sunny dan Zella mendudukan diri di bangku.

"Apa itu? Bakso iya? Bagi dong!"

"Dih datang-datang langsung ngemis minta makanan."

Tanpa berpikir panjang, Sunny menyeret mangkuk bakso milik Taufan lalu memakan bakso tersebut.

My Savior Brother ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang