Bab 14

237 22 2
                                    

Pagi hari yang cerah keluarga tanapon sedang bersiap-siap untuk kegiatan profesi mereka. Saint dengan telaten nenyiapkan baju kantor perth dan saint letakkan diatas sofa ruang ganti. Inilah pertama kegiatannya setelah perth membawa saint pulang. Itupun karena MaeNya yang menasehati saint untuk menjadi suami (istri) yang baik. Setelah semua siap saint segera membangunkan Ae, sampai kamar ternyata Ae sudah bersiap-siap. Saint terseyum melihat Ae yang begitu mandiri diusianya yang sekarang.
"Segera turun sarapan ya Ae"
"Siap Mommy" jawab Ae terseyum manis pada Mommynya.

Saintpun lebih dulu turun menuju meja makan, melihat makanan sudah terjadi membuatnya menghela nafas semenjak Perth menyuruh semua pelayan dapur untuk tidak membiarkannya memasak jika katahuan akan dipecat membuat pelayan dapur memehon mohon pada saint supaya tak memasak membuat saint begitu tak tega. Saintpun semenjak itu tak lagi menyentuh dapur lagi.

Cup

Cium perth pada kepala saint. Perth melihat saint yang lesu menggegam tangan saint.
"Ada apa hmm?"
"Dapur"
"Tidak sayang aku tak mengizinkannya" Ucap Final perth. Walaupun ada rasa kesal didalam hati saint, saint tetap melayani perth dan Ae dengan baik.

Siang hari perth belum selesai meeting bersama para investor, tapi hatinya begitu gelisah dan pikirannya tak fokus dengan agend meeting kali ini dalam pikirannya hanya wajah nama saint yang perth pikirkan. Tiba-tiba salah satu investor menyadari kegelisahan perth.
"Tuan perth sepertinya anda tak fokus hari ini apa ada yang anda pikirkan?"
"Tidak ada tuan maafkan saya. aku akan berusaha fokus pada meeting kita semua hari ini, dan sekali lagi saya minta maaf"
"Tidak apa-apa tuan perth"
Perth pun menfokuskan kembali pikirannya. Selang 1 jam meeting pun usai perth segera keruangannya menelfon sang suami karena setiap meeting penting perth selalau meninggalkan handphonenya di ruangannya. Setelah menemukan handphonenya perth segera menelfon suaminya tapi saint tak mengangkatnya. Berkali kali perth menelfon saint tetap tak mengangkatnya, perth juga menelfon mean untuk bertanya tetang istrinya tapi mean juga tak mengangkat handphonennya.
"Ada apa perth kau terlihat khawatir?" tanya Mark sejak tadi berada diruangan perth tapi tak gubris.
" perasaanku gak enak tentang saint"
"Auh kau sudah menelfonnya?"
"Tak diangkat mean juga"
"Apa mereka ada pertemuan penting pasti mereka sama seperti kita ketika ada urusan penting pasti kita akan meninggalkan handphone kita atau mematikan handphone kita"
"Entah"

Huff

Hela nafas perth membutnya pusing memikirkan suaminya, perth sangat ingin menghampiri suaminya untuk memastikan keadaan, tapi setelah ini pertemuan penting yang tidak bisa ditunda lagi. Perth memijat keningnya, rasa pusing benar-benar mendominasi kepalanya.
"Perth apa kau sakit?" Tanya mark
"Tidak siap kan saja berkas untuk pertemuan nanti aku hanya butuh istirahat"
"Ok"
Mark melanjutkan mempersiapkan berkas-berkas yang harus dibahas dipertemuan nanti.

Ting

Suara dering masuknya sebuah pesan membuat perth segera mengangkatnya.

Mean

Perth cepatlah datang ke toko dessert xxxx Saint menggila.

Tanpa membelas pesan Mean perth segera ketoko dessert yang mean katakan, perth berharap tak terjadi apa-apa kepada saint. Mark yang bigung dengan tingkah perth berteriak memanggil perth tapi tak digubris. Mark memberi pesan pada perth jika dia harus kembali dalam 30 menit.

Sampai lestoran perth melihat tulisan toko jika tutup tetapi ia melihat oarang yang sedang bersih-bersih terlihat dari luar jika didalam toko hancur. Membuat perth segera masuk dan bertanya pada Karyawan toko. Perthpun melangkah menuju tempat yang dikatakan karyawan.
"Sayang" panggil perth ketika melihat Mean mengobati tangan saint. Perth segera mendapat pada suaminya. Dan saint hanya diam tak mengubris perth datang.
"Ada apa ini Mean?"
"Ada wanita gila tiba-tiba datang merusak semua barang ditoko karena kita tidak memberikan uang penghasilan padanya, Forth akhirnya menelfon kami karena toko sudah sangat hancur. Saat kami datang wanita itu memaksa kami untuk memberikannya uang. Ada adu mulut antara saint dan wanita itu, ucapan saint membuatnya marah tanpa kita duga dia mengeluarkan sebuah pisau untuk membunuh saint, untung saja saint tahu jika wanita itu mau membunuhnya, saint mencengah wanita itu dengan tangan kosong saint jadilah seperti ini"
"Lalu wanita itu?"
"Dia sudah diamankan oleh pihak polisi"
"Siapa wanita itu Perth?"
"Ibu kandung Orn"
Mendengar Jawaban Mean membuat perth memandang saint yang sudah mengeluarkan air matanya.
"Tenangkan saint, aku keluar melihat keadaan diluar dan juga menunggu forth yang sedang mengurus wanita itu dikantor polisi"
"emm terimakasih"
Mean menganggukkan kepalanya lalu pergi neninggalkan perth dan saint didalam ruangan.
Perth yang melihat saint tak hentinya mengalirkan air matanya, hati perth terasa pilu, perth sungguh tak bisa melihat saint rapuh mengeluarkan air matanya. Perth memeluk erat suaminya.
"Menangislah sayang keluarkan semua kesedihanmu"
Saint pun mengeluarkan semua kesedihannya, saint membalas pelukan erat dan hangat perth.
"Orn wanita baik perth tapi kenapa dia dilahirkan oleh wanita menjijikkan yang tak tahu diri hiks...Orn wanita yang selalu terseyum dihadapan semua orang hiks , orang lain selalu berfikir jika orn baik-baik saja, tapi semua tak tahu jika Orn banyak menyimpan kesedihannya sendiri hiks... Bahkan akupun sebagai sang kekasih tak tahu kalau dia menyimpan kesedihannya begitu rapat. Jika waktu waktu itu aku tak memaksa mungkin sampai Orn tiada akupun juga gak akan tahu dan aku akan merasa bersalah karena aku sebagai kekasih yang tak peka hiks.."

Perth tetap memeluk erat sampai saint benar tenang. Selang beberapa menit suara saint tak terdengar dan hanya hembusan halus yang perth rasakan dileher perth, perth dengan hati-hati melepaskan pelukannya dan benar dugaanya jika saint terlelap karena kelelahan menangis. Perth dengan hati-hati mengangkat saint untuk pulang kerumah, dan meminta Mean untuk membukaan pintu mobilnya. 

Sampai rumah semua orang dirumah tanapon yang kebetulan Bai, clara dan Ae berada diruang keluarga tercengang melihat saint yang tertidur digendongan perth dengan tangan diperban. Bai, clara dan Ae ingjn bertanya tapi perth menggeleng untuk tidak bertanya terlebih dahulu.

Perth meletakkan saint dengan hati-hati dikeranjang tidur milik mereka. Perth dengan telaten menganti pakaian saint yang sudang basah karena keringat. Perth memandang sendu suaminya.
"Begitu besar cintamu padanya saint tapi apakah aku juga bisa mendapatkan cintamu yang lebih besar darinya." ucap perth lirih. Lalu perth mencium kening suaminya dan tak lupa memaikaikan selimut pada Saint sebatas dada.
"Semoga mimpi Indah sayang"






Segini dulu....ya ok, selamat membaca...

I'm Always By Your Side "Tanapon" Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang