Bab 16

234 22 3
                                    

Pagi pagi dikeluarga tanapon terlihat dingin dan hening. Bai dan Clara saling melirik karena rasa hening yang begitu terasa.
Mark tiba-tiba datang menghampiri Perth.
"Perth sopir yang kauinginkan sudah datang"
"Emm terimakasih mark"
"Sama-sama"
"Jangan lupa kau beritahu soal peraturan yang kuberitahu kemarin"
"Baik"
Mark pergi meninggalkan keluaga tanapon yang bigung.
"Kau merekrut sopir baru?" tanya Clara.
"hmm"
"Aku berangkat saint kau diantar sopir baru mulai sekarang" ujar perth datar.
"A..ku, aku tak perlu sopir perth.." Tolak saint, yang membuat Bai dan Clara was was karena penolakan saint, karena mereka tahu jika perth sudah memutuskan tidak akan pernah bisa ditolak.
"Harus atau kau tak perlu kerja sekalian" ujar perth dingin melangkah pergi tanpa menciun kening sang suami seperti biasa. Saint ingin menjawab tapi Clara menjegahnya supaya Saint menerima keputusan Perth. Dan saint hanya menghela nafasnya, hari ini saint benar-benar mempunyai Mood yang hancur.

"Terima saja keputusan perth nak" ucap Clara.
"Tapi Mom.."
"Saint..kemarin kau tahu waktu dia rak menemukanmu dirumah di tempat yang sering kau datangi dia pulang seperti orang gila saint, dia sangat takut, takut jika kau pergi lagi untuk itu dia sekarang bersikap tegas padamu jadi kau harus menerima saint karena itu kesalahanmu sendiri"
Saint yang mendengar ucapan ibu mertuanya menekuk wajahnya.
"Makanlah yang benar nak, jika kau tak ingin membuat perth semakin tegas padamu"
Saintpun dengan terpaksa makan walaupun rasanya saint ingin muntah karena perut masih terasa penuh.

Dikantor suppa mean yang tak sengaja berpas pasan oleh saint dilife, membuat mean terheran kenapa sahabatnya terlihat tak semangat bekerja.
"Kau kenapa saint?"
"Perth marah besar kepadaku.."
"Chekks saint saint kau bikin ulah sih"
"Katamu aku harus pergi untuk menenangkan diri.."
"Tapi..kau harus mengabari suamimu saint, ingat kau sudah bersuami jadi kau harus mengabari perth supaya perth tak hawatir. Apalagi kau lupa waktu pula untung kau tak ke bar"
"Sebenarnya kemarin aku ingin kebar tapi..entah kenapa aku ingin suasana baru jadi aku kerumah billy"
"Saint saint tak habis fikir aku denganmu"

Malam hari perth kebetulan sedang bertemu klien di restoran forth. Forth yang mengetahui perth di lestorannya menyambut secara langsung.
"Selamat datang direstoranku tuan perth"
"Terimaksih forth. meja yang kupesan?"
"Semua sudah kuatur tuan"
"Terima kasih"
"Iya tuan mari ikuti saya"
"Lestoranmu tenang tapi banyak orang forth"
"Haha karena lestoran ini lestoran salah satu yang terbaik"

Perth dan Mark duduk dikursi yang telah mereka pesan tapi tak sengaja ekor matanya melihat sosok sang suami yang baru datang bersama Mean. Tapi perth bigung Arah langkah sang suaminya yang dipimpin mean nengarah kemejanya.
"Senang bertemu dengan anda lagi tuan" ucap Mean formal dengan merentangkan tangannya. Sedangkan Saint yang terkejut karena ulah Mean yang mengerjainya, Mean bilang jika Saint harus bertemu klien perusahaan j'crop tapi kliennya adalah perth perusahaan tanapon
"Ai sat kau mean" ujar marah pada mean dan menendang kaki mean dengan cukup keras membuat Mean meringis karena kesakitan.
"kau mengerjaiku Mean,...mana rahasia rahasian"
"nanti kau tahu saint..." tiru saint pada yang diucapkan mean.
"Kurang ajar kau mean"
"Hahaha kau kena prank saint haha" tawa mean karena bisa mengerjai saint lagi.
" Potong gaji 50%" ucap final saint membuat mean terdiam seketika.
"Auh saint kau tak bisa memetong seenak..itu terlalu banyak"
"Aku bossmu dan kau sudah mengerjaiku jadi terima saja akibatnya.."
"Saint..." rengek mean meminta saint untuk mencabut keputusannya.

"Khemm..bisa kita mulai?"tanya perth yang cengah dengan drama suami dan sahabatnya yang sekaligus merangkap menjadi asistennya.
Mean pun segera membenarkan bajunya dan mulai membahas pekerjaan sedangkan saint mendengarkannya karena mode marah Mean tak bisa meminta saint yang angkat bicara.
" Bagaimana tuan?" tanya Mean.
"Saint jelaskan ulang apa yang jelaskan oleh Mean?" ucap perth dingin menatap suaminya.
Saint membuka matanya setelah mendengar pertanyaan perth, saint yang melihat perth menatapnya tajam dan dingin tanpa basa basi saint menjelaskan ulang. Selesai saint menjelaskan dan memberikan Alasanya membuat perth langsung setuju.
"Ok cukup menarik apa yang kalian jelaskan aku setuju" ucap perth.

"Kalau seperti itu bahas saja dirumah" gerutu saint.
" Sejak tadi kau ingin pulang kenapa sih saint.." tanya Mean yang sudah mulai jengah dengan sikap Saint.
"Seseorang mengirimiku suatu barang yang kupesan dari korea selatan Mean..." teriak Saint didekat telinga Mean.
"Ai sat Saint telingaku.."

"Sudah saint makan malam dulu baru pulang" ujar perth untuk menengahi mereka berdua.
" Aku ingin makan dirumah perth.."
"Makan atau tidak usah pulang" ucap perth tegas menatap tajam suaminya.
"Chekss selalu mengancam"
Mean yang melihat sahabatnya menjadi laki-laki yang penurut seperti kucing membuatnya ingin tertawa, saint yang mengetahui Mean ingin menertawakannya membuat saint menendang kaki mean lagi.

Duk

"SAINT"

Bukan teriakan Mean tapi bentakan Perth pada saint membuat ruangan lestoran menjadi hening dan menatap meja mereka.

"Jangan lakukan hal koyol seperti anak kecil saint tanapon" ucap. Perth mengingatkan Suaminya dengan menekankan semua kata yang diucapkanya pada saint.
Saint terdiam, saint tak membatah dalam hati saint ingin membalas ucapan perth tapi entah kenapa riba-tiba mulutnta tak bisa bergerak.




Maaf ya baru up lagi sibuk sekripsian soalnya.... maaf ya semoga suka ya..selamat membaca...



I'm Always By Your Side "Tanapon" Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang