Bab 29

121 9 5
                                    

Perth terus berbicara didepat perut saint sejak 30 menit yang lalu membuat saint memutar wajahnya malasnya.
"Oh ya luk Daddy lupa jika daddy membawakan makanan kesukanmu" ucap perth senang dan menyuruh seseorang untuk membawa barangnya yang tertinggal dimobil.
"Cihh dia belum menjadi manusia kau sudah membeli makanan untuknya" sindir saint tapi rak digubris oleh perth yang tetap asik berbicara kepada sang calon anggota baru tanapon.
"tuan ini makanannya" seorang pelayan dengan sopan nenaruh makanan pesanan sang tuan besar. Saint melihat desert yang disajikan pelayan seperti sangat lezat sekali saint ingin memakannya tapi saint lupa jika itu hanya dibelikan untuk sang bayi.
"hmm"
"Luk lihat daddy membawa Brownies coklat keju ice cream vanilla kesukaan mu. " ucap perth
"Sayang makanlah supaya baby bisa merasakannya!" ucap perth tegas tapi tak didengar oleh saint yang begitu fokus memainkan handphonenya.
"sayang.."
"SAINT"

Saint mendengar nada tinggi perth terjengat kaget.
"APA?, bisakah kau tak berteriak kepadaku hah?"
" hmm Ok maafkan aku sekarang makanlah deseart ini?"
"Tidak"
"Sayang.."
"Aku..tidak suka yang manis tuan perth tanapon"
"Aku tahu tapi untuk baby"
"Ya kasih saja kepadanya kenapa harus kepadaku"
"Saint"
"Apa? Kau melotot kepadaku"
"Saint"
"Apa tuan tanapon yang terhormat jika kau hanya Ingin memberikan sesuatu kepadanya langsung saja kepadanya, kenapa harus lewat aku"
Ucap kesal saint dengan memalingkan wajahnya.

Saint dengan santai memakan buah yang sudah dipotong oleh pelayan dengan kaki yang dipijat oleh tuan besar tanapon.
"Sayang apakah kakimu sudah enakan?"
"Belum"
"Sayang sejak tadi aku memijatmu apakah masih belum enak an?"
"Apa kau tak mau memijat kaki ku perth?jika bukan karena anakmu aku tidak akan memintanya" jawab saint bernada tinggi
"Jangan bernada tinggi didepan ku saint!" ujar perth dingin.
"Cihh"


"Saint keadaan darurat di proyek kita di China, aku sudah melakukan semampuku tapi tetap saja tidak bisa masalah ini semakin kemana -mana?"
"Aku tahu..aku yang akan menyelesaikannya mean" jawab saint santai dengan mejamkan matanya serius.
Beberapa menit yang lalu Mean datang tergesa gesa datang kerumah keluarga tanapon karena ingin membicarakan masalah yang serius kepada bossnya yaitu saint. Mean menjelaskan secara detail awal permasalahan dengan keringat dingin panik karena tidak menemukan solusinya sedangkan saint hanya mencerna apa yang dikatakan mean dengan santai. Tiba - tiba siaran tv menanyangkan berita tentang masalah yang ada di china membuat nama baik perusahaan suppapong menjadi tercoreng.

" saint bagaimana ini media sudah meliput.."
"Persiapkan keberangkatku ke china!"
"Saint kau serius dalam kedaan seperti ini akan cukup bahaya bagimu dan calon bayimu"
"Tubuhku baik baik saja bahkan kandunganku sekarang sudah kuat jadi jika perjalanan jauh aku tidak apa-apa"
"Tapi saint Perth pasti tidak menginjinkannya"
"Soal itu biarkan nanti"
"Biarkan nanti apa sayang.." ucap seseorang tiba - tiba berjalan gagah menghampiri sang istri.
"Auh Mean kau disini ternyata aku mencarimu tadi diperusahaan."
"Mencariku? Kenapa?"
"Soal masalah yang sedang terjadi,"
"Ohh ini aku sedang diskusi dengan saint"
"Bagaimana keputusannya?" tanya perth dengan menatap mean sedangkan mean hanya bisa menggaruk garuk kepalanya yang tak gatal karena bingung mulai dari mana menjelaskannya. Karena sungguh mean takut keputusan saint yang berisiko membuat perth marah dan menjadi suasana yang menegangkan.
"Aku yang akan pergi kesana secara langsung" ucap saint  tiba - tiba membuat susana hening.
"Tidak" Timpal perth tegas.
"Aku tidak menginjinkan mu pergi kemanapun apalagi mengatasi hal ini, kau harus sadar jika di dalam tubuhmu ada nyawa lain"
"Permasalahan ini hanya bisa aku yang mengatasinya secara langsung jika terlalu lama mengatasinya perusahaanku akan semakin tercoreng"
"Biarkan aku yang menggantikamu datang kesana"
"Tidak perth kau tidak akan bisa menghadapi laki laki tua gila itu"
"Jika aku kau anggap tidak bisa itu tandanya masalah ini cukup bahaya iya..?"
" Tidak maksudku.."
" stop Jangan bentengkar lagi..jika kalian bentengkar permasalahan tidak akan selesai" Ucap mean menengahi pentengkaran pasangan suami istri yang siap meledak.
" Lebih baik seperti ini saja.. Perth apa yang dikatakan saint benar masalah ini kau tidak bisa secara langsung mengatasinya karena orang yang membuat awal keributan bukanlah orang biasa. Bahkan aku sudah mencari akal apapun tapi tetap tidak bisa, dan kenapa aku datang kesini menyampaikan masalah ini pada saint. karena masalah ini aku tidak bisa mengatasinya bahkan paman  suppapong pun juga tidak bisa mengatasinya, jalan satu-satunya hanya meminta saint mengatasinya bahkan untuk meminta bantuan saint untuk turun langsung itu juga karena saran langsung dari tuan besar keluarga suppapong. Sebenarnya.. aku, paman ataupun tuan besar tidak ingin membebani saint yang telah berbadan dua tapi ini benar benar serius karena orang yang membuat kerusuhan adalah musuh besar keluarga suppapong. Kenapa harus saint? karena saint bisa melumpuhkan orang itu dengan caranya sendiri, dan orang itu melakukan kerusuhan ini kembali karena ia ingin balas dendam pada keluarga suppapong terutama saint karena saint telah membuatnya kehilangan perusahaan besarnya di eropa membuat dia semakin gila. Untuk itu hanya saint yang bisa. Jadi...menurutku jika kau khawatir pada saint lebih baik kau ikut saint dan untuk mastikan saint baik baik saja dalam perjalanan sarang ku kalian konsultasi terlebih dulu pada dokter." ujar jelas mean memberi pengertian pada pasangan dihadapannya.


3 jam kemudian mean dan saint sudah ada dibandara bersama perth yang telah menginzin saint pergi tapi dengan syarat saint harus menuruti kata perth dan tidak ada batahan, Karena masalah darurat saintpun mensutujuinya. Mereka bertiga menaiki jet pribadi keluar suppapong lebih cepat dan baik. Sejak awal menuju bandara perth begitu memperhatikan saint supaya saint tetap nyaman. Tak sedikitpun perth mengalihkan pandangan kepada saint.

"Perth jika kau ingin istirahat istirahatlah lihat wajahmu terlihat begitu lelah" ujar saint setelah beberapa saat memperhatikan wajah sang suami.
"Aku tidak lelah sayang tidurlah supaya kau tak lelah biarkan aku menjagamu"
Mendengar ucapan perth membuat saint menghela nafasnya, lalu berdiri menarik perth kearea belakang yang lebih privasi dilengkapi satu keranjang tidur yang cukup untuk 2 orang.

"Sinilah perth tidurlah disampingku, aku akan beristirahat jika kau juga beristirahat" ucap final saint dengan menatap sang suami dengan kesal.
"Hmm aku akan beristirahat dengan memeluk istiriku" jawab perth dengan seyuman merekah pada wajahnya. Tanpa mereka sadari mean pun memerhatikan sejoli yang sedang bermesrahan itu dengan menggelengkan kepalanya.
"Saint saint akhirnya kau jatuh cinta kepada perth" ujar lirih mean.


Gimana gimana yang sudah baca part ini? Suka gak?....
Akhirnya aku nyelesaiin tulisan bab ini yang sudah menganggur berhari-hari..Terima kasih yang sudah setia membaca,  coment dan yang selalu menanyakan kapan upnya...untung tanya kapan upnya kalau enggak...enggak tahu kapan up lagi ..bisa - bisa tahun depan...😁😁

I'm Always By Your Side "Tanapon" Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang