Bab 26

189 19 6
                                    

Disuana pagi keluarga tanapon bukanlah suasana yang menyenangkan...Saint yang diam mengaduk aduk makanan yang tak terlihat enak dimatanya, sedangkan clara dan Bai yang was was dengan suasana pagi yang mengerikan sedangkan sang pangeran makan dengan lahap karena tak mengerti dengan suasana sekarang.
"Perth?" seseorang tiba - tiba datang membawa beberapa map ditangannya.
"Ini aku sudah merangkumnya disini tadi aku juga memberitahu karyawan devisi pemasaran untuk melakukan rapat secara onlien"
"Hmm terimakasih"
"Hahha kau seperti dengan siapa saja oh ya selamat teman kau akan punya junior lagi aku turut bahagia tak kuasangkan saint bisa hamil"

Ting

Suara detingan sendok ke mangkuk dengan keras membuat semua orang menatap asal suara. Saint bangkit dari duduknya dan pergi meninggalkan semua orang yang melihatnya dengan terdiam.
"Kau harus mengawasinya sobat"
"Aku tahu"
"Oh ya Apa kau sudah memberitahu mean untuk menggantikan saint terlebih dahulu"
"Sudah bahkan Mean yang menyarankan supaya aku tak bekerja dulu untuk mengawasinya."
"Ya sudah aku pergi"
"Hmm"

Saint memutahkan isi perutnya, tidak ada yang keluar kecuali cairan putih saja. Rasa lemas menghampirinya saint menompang padannya dengan kedua tanggan menekan sisi wastafel menatap tajam pantulan cermin dirinya. Matanya turun mengarang pada perutnya sendiri.
"Seharusnya aku sejak awal memutuskan menghilangkan rahim dari perutku supaya kau tak ada diperutku, tapi kenapa takdirku begitu sial sekarang, ka.."

Dokdok

"Saint bukak pintunya" teriak perth yang khawatir, takut jika saint melakukan sesuatu terhadap kandungannya.
"Saint bukak"

Sedangkan saint jengah dengan teriakan perth sekarang. Sejak pentekaran dibalkon, perth selalu mengikuti dimana saint pergi bahkan perth tak membiarkan saint sendiri tanpa pengawasan bahkan sejak itu perth tak lagi manggilnya dengan halus.
Saint diam suduk diatas closet tanpa berminat membuka pintu yang sejak tadi digedor perth. Selang beberapa detik pintu tiba tiba dibuka oleh perth menggunakan kunci lain.
"Apa yang kau lakukan dikamar mandi ha?"

Saint diam dengan memejam matanya karena pusing dan lemas.
"Jawab saint tanapon" bentak perth dengan suara tinggi.
"APA KAU TAK LIHAT PERTH AKU LEMAS " bentak saint
Perth segera menggedong saint membawa keranjang mereka. Meletakkan pelan pelan saint dengan penuh hati - hati, lalu tak lupa mengelus perut saint dan mencium perut saint.
"Aku ingin Mae dan Pho.. berikan handphoneku untuk menghubungi mereka"
"akan kuhubungi" ujar perth mengambil handphonenya menghubungi mertuanya. Ya sekarang saint tak bisa menghubungi siapa siapa karena perth menyita handphonenya.
"Pho dan mae akan datang 1 jam lagi" ujar perth dingin. Lalu pergi meninggalkan saint diam menatap jendela besar.

Tes
Tes

Air mata saint turun tiba tiba membasahi pipinya. Pelayan tiba tiba datang membawa sebuah nampan. Saint segera menghampus air matanya. Lalu disusul perth masuk. Duduk disamping sang suami. Lalu menyodorkan satu suapan pada sang suami. Saint dengan terpaksa memakan makanan yang disodorkan perth.
"Minum vitaminya dan susu"
"hmm"
"Sampai kapan kau akan seperti ini saint, apa kau tak lelah hmm. Apa tak sedikitpun rasa terhadap calon bayi kita saint?"
Saint tak menjawab tetap menatap kearah jendela besar.
"Oke aku sudah memutuskan, lahirkan bayi kita dengan baik. Lalu aku tak akan membiarkan bayi kita mencampuri kehidupan dirimu, aku akan membawanya dan memberikan kasih sayang penuh" ujar perth membuat saint menoleh kepada perth.
"Lalu kau meninggalkanku seperti membuang sampah"
"Bukankah itu yang kau inginkan"
Saint merengkung kerah perth menariknya lebih dekat menghadap wajah saint.
"Aku merelakan kehidupanku diswiss untuk memilih bersamamu dan ini adalah yang kau balaskan padaku karena aku sudah pergi hah perth"
"Lalu apa yang kau inginkan saint..apa?"
"Kau tidak akan pernah mengerti tentangku perth" ujar Saint segera mengalihkan pandangan untuk tidak menatap perth.
"Tinggalkan aku perth, aku ingin tidur"
Perth hanya bisa menghela nafasnya dan pergi meninggalkan saint. Air mata saint turun. Saint tidur dengan merengkuh tubuhnya.
Orang tua saint datang perth menyambut baik orang tua saint.
"Bagaimana keadaannya perth?"
"Masih sama Mae"
"Huff Mae dan pho akan menemui saint dulu perth"
"Hmm Mae silakan"

Mae dan pho segera naik kekamar saint dan perth. Ketika membuka pintu Mae dan pho saint prihatin dengan apa yang dilihatnya dan didengarnya.
"Saint" panggil Mae saint halus.
"Mae hiks"
"Hey kenapa putra hebat kuat mae dan pho menangis hmm apa ada yang sakit?"
"Mae hiks bicaralah pada perth saint mohon hiks saint tak mengingikan dia, saint takut dia akan seperti saint, saint mohon mae hiks"
"Nak bagaimana kau bisa bicara seperti itu hmm, kau tahu ini semua sudah takdirmu, takdir dimana kau akan mendapatkan seorang anak darah daging mu sendiri, nak..kau dipercaya tuhan untuk menjaganya merawatnya. Tuhan percaya kau bisa merawatnya dan melindunginya. Lihatlah sekarang banyak pasangan sepeetimu dan saint yang tidak bisa memiliki anak darah daging sendiri sedangkan mereka sangat ingin mempunyai seorang anak. Banyak berbagai cara yang mereka lakukan untuk mendapatkan anak. Saint putra Mae jangan pikirkan sesuatu yang belum terjadi. Saint bayangan dia bagaimana sedihnya dia mendengar dan merasakan jika dia tidak diinginkan oleh Mommynya sendiri hmm..Walaupun dia masih didalam perut tapi dia bisa merasakannya nak..jadi hilangkan pikiran itu.."
"Kata mae benar saint hilangkan pikiran itu untuk menghilangkan dia dari perutmu"
"Tapi mae..".
"Saint pho nyakin di masa depan dia akan baik baik saja percayalah dengan tuhan" ujar pho saint dengan mengelus kepala sang putra.


Setelah pho dan mae saint pulang, saint merenungkan ucapan kedua orang tuanya, saint mengelus perutnya.
"Kau tak berdosa, tapi apakah nanti kau bisa menghadapi dunia dan menerima jika orang yang melahirkanmu adalah seorang laki-laki" ujar saint halus. Tanpa saint sadari perth mendengar ucapan saint dengan sang calon bayi mereka membuat perth terseyum mengetahui alasan saint yang belum menerima bayinya.



Hey gimana kabar kalian masih setia yang nunggu part selanjutnya ceritaku ini gak....Semoga kalian suka part ini ya...Selamat membaca.....🖤❤🖤❤🖤❤🖤❤

I'm Always By Your Side "Tanapon" Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang