Saint menghirup udara segar di balkon kamarnya dengan perth untuk menenangkan diri. Tiba - tiba seseorang melingkar tanganya di perutnya dari belakang.
"Kata kepala pelayan seharian ini kamu mengurung diri di kamar, apakah ada sesuatu yang menganggumu sayang?”
“Tidak perth tidak ada apa -apa”
“Apakah perutmu sakit sayang sampai kau mengurung dirimu dikamar”
“Sakit perutku hanya sakit perut biasa tak perlu ada yang dikhawatirkan” jawab saint.
Perth membalikkan badan saint, menatap dalam mata sang suami dan pandangan perth tertuju pada bibir sang suami yang begitu menggoda membuatnya tak tahan lagi untuk tidak mengulum bibir peach sang suami dengan senang hati saint membalas perlakukan sang suami yang tiba - tiba menciumnya. Semakin lama ciuman mereka semakin panas sampai saint tak sadar jika dia sudah diangkat oleh perth diatas ranjang mereka.
"Sayang bolehkah?"
"Tubuhku hanya untuk mu perth lakukan apa saja yang kau inginkan" ujar saint dengan terseyum membuat perth senang bukan mai. Tanpa basa basi perth segera memakan sang suami sampai pagi.Pagi hari Cahaya matahari telah menerpa wajah saint, membuat saint mengerjap beberapa kali matanya. Saint melihat arah sampingnya, dan sudah tak menepukan perth. Saint ingin mendudukan tubuhnya tapi rasa nyeri sekujur tubuhnya membuatnya enggan untuk duduk. Saint menghela nafasnya. Tiba - tiba saint teringat sesuatu. Ia berusaha bangun dari tempat duduknya walaupun rasa tubuhnya sangat kebas, saint berjalan tertatih tatih menuju laci paling bawah meja dikamarnya. Setelah menemukan barang yang dia inginkan saint segera meminumnya dan untuk saja ada minuman yang sudah tersedia di meja kamarnya.
"Huff untuk saja aku ingat, jika tak ingat dia akan ada dalam perutku, apalagi kemarin perth mengeluarkannya didalam semua karena merasa kenikmatan aku lupa memberitahu perth untuk mengeluarkan diluar. Chekss kau bodoh saint" ujarnya saint pada diri sendiri. Saint masih belum siap jika ada nyawa lain diperutnya, saint masih merasa jika laki - laki mengadung hal yang aneh untuk itu saint tak menginginkan nyawa lain ada diperutnya.
Saint merendam dirinya di bak besar di kamar mandi. Saint suka merendamkan tubuhnya di dalam air yang tenang dan hangat aromaterapi. Hal tersebut dapat mengurai rasa pegal pegal ditubuhnya. Saint memejam matanya merasakan kehatan, selang beberapa menit rasa pegal - pegal ditubuhnya sudah sedikit berkurang membuat saint dapat mengerakkan tubuhnya kembali yang tak kaku.
Ketika saint sedang mengeringkan rambut suara handphone membuat saint segera mengangkat.
"Saint astaga kau dimana ..." teriak mean membuat saint menkauhkan handphonenya dari telinga.
"Ada apa?"
"Ada apa kau bilang 2 hari kau tak masuk dan tidak memberi kabar apa kek malah tiba tiba ilang"
"Lalu?"
"Lalu saint astaga kau harus berangkat sekarang 2 jam lagi akan ada acara untuk menaikkan jabatanmu saint sebagai CEO saint astaga..cepat datang kemari"
"Iya bawel aku siap siap sekarang" jawab Saint dan segera menutup handphonenya. Saint sebenarnya tak lupa ia ingat hari ini adalah acara peresmian dimana saint naik jabatan. Saint tahu itu untuk itu ia terlihat santai karena acara diadakan setelah makan siang.Sampai sana saint sudah disambut oleh mean yang melipat kedua tangannya di dada. Saint yang melihat tikah mean hanya menggelangkan kepala.
"Kau kemarin kemana? Kenapa tak memgangkat telfonku kenapa ka.."
"Aku sakit" potong saint tutup poin.
"Auh kenapa tak memberitahuku kalau kau sakit."
"Bulanan"
"Oh..apa perth tahu soal ini?""Soal apa?" tanya seseorang yang bingung karena namanya disebut. Saint dan Mean segera menoleh dan terkejut menemukan perth dam Mark yang sudah ada di belakan mereka.
"Perth sejak kapan kau datang?" tanya Saint tenang tapi juga takut jika perth mendengar pembicaraan mean dengannya.
" Baru saja sayang, oh ya tadi aku mendengar kalian membicarakan apakah aku tahu soal sesuatu itu apa sayang?"
"Apakah kau tahu jika aku sakit perut sampai aku tak masuk kerja" jawab saint bohong.
"Oh jelas aku tahu mean aku suaminya bagaimana bisa aku yak tahu soal itu" ujar Perth menjawab pertanyaan mean tadi. Dan mean hanya menangapi dengan terseyum.
"Kenapa kau datang perth apakaha ada sesuatu?".tanya saint ketika masuk didalam lift.
"Pho mengundangku kemari"
"Oh"
"Kenapa kau tak memberitahukanku jika kau akan naik jabatan?"
"Untuk apa aku memberitahu kenaikan jabatan ini tak begitu penting bagiku untuk itu aku tak cerita padamu perth jadi jangan masukkan dalam hati"
"Aku tidak memasukkannya dalam hati karena aku tahu suamiku belum bisa cerita semuanya didepannku" ujar perth meranggul pinggang sang suamin dan mencium pipi saint didepan Mean dan Mark."Khem ..maaf kalian sedang berada didepan umum jadi jangan terlalu mengumbar kemesrahan" ujar mean.
"bilang aja iri gitu aja repot" sindir malas saint pada sang sahabat.
"Hey siapa juga yang iri aku punya"
"Siapa pacar halumu dari korea itu"
"Eh enak saja halu nyata ini"
"Masak temuin dulu ke aku barunaku percaya"
"Ogah nanti kau suka"
"Suka suka emang aku laki apaan suka orang ngehalu"
"hey kau.."Ting
Sura lift membuat Mean dan saint berhenti mengejek. Mereka kembali kesetalan awal lagi membuat Perth dan Mark geleng geleng kepala. Selama berjalan menuju ruangan saint perth sama sekali tak melepaskan tangannya di pinggang Saint, saint pun juga tak mengindahkan Perth untuk melepaskan tanganya. Banyak karyawan yang membicarakan mereka tapi saint dan perth sama sekali tak memerdulikan omongan mereka.
Acara dimulai untuk mengangkat saint menjadi CEO baru perusahaan suppapong Company banyak yang setuju karena prestasi Saint selama terjun secara langsung di perusahaan. Dan tidak sedikit yang tidak setuju. Tapi bagaimana pun saint adalah salah satu kandidat cucu suppa yang cocok. Untuk menjadi penerus pemimpin perusahaan suppapong Company. Bukan hanya para kollega bisnis dan keluarga yang datang tapi juga sahabat saint juga datang.
Selesai acara saint tak banyak mengobrol dengan kollega bisnis, saint memilih untuk pergi dari ruangan acara karena tubuhnya yang masih terasa pegal karena bercinta.
Tiba - tiba seseorang menyodorkan segelas anggur padanya.
"Untuk merayakan kenaikan jabatanmu menjadi CEO baru ku bawakan anggur spesial dari swiss" ujar Forth.
"Kapan kau pulang?" tanya kaget saint karena tiba - tiba sang sahabat pulang dari Swiss.
"Tadi" jawab forth. Tiba - tiba perth datang bersama Mean dan Mark. Perth duduk disamping sang suami lalu merebut gelas yang ada digegaman sang suami dan meminumnya sekali tegukan. Semuanya hanya terdiam melihat sikap perth.
"Kenapa diam ayo tuangkan lagi anggurnya" ujar Perth membuat suasana menjadi riuh.
Forth dengan senang hati mengeluarkan beberapa botol anggur yang dia beli dan menuangkan digelas semua orang. Beberapa Menit Mark dan Forth sudah mabuk tapi tidak dengan Saint, mean dan Perth yang tidak terlihat mabuk padahal porsi mereka minum sama dengan yang diminum mark dan Forth tapi mereka masih bisa bertahan.Sampai disini dulu ya dilanjut besoknya lagi..selamat membaca.....🖤❤
KAMU SEDANG MEMBACA
I'm Always By Your Side "Tanapon"
RomansaLangsung baca aja karena bigung deksripsinya! Ingat yang homopobic jangan salah lapak ini bukan cerita yang normal jadi jangan baca!