Bab 9

265 23 4
                                    

Keesokan harinya saint benar-benar menempati janjinya untuk gym, mengajak Mean dan Forth yang terpaksa ikut. Sejak tadi Forth saling melirik pada Mean karena sejak saint datang, saint selalu mengerutu mengeluarkan kata-kat kotor.
"Ada apa denganmu saint?" tanya Forth yang tak tahan dengan sikap saint. Mendengar pertanyaan Forth saint menghentikan mengangkat beban. Dan duduk manis di hadapan forth. Meanpun mulai penasaran dan mendekati kedua sahabatnya.

"Sejak dari lestoran perth selalu menempel padaku seperti perangko aku jadi tak bebas, kalau saja tadi mark tak mengingatkan perth untuk pertemuan penting mungkin dia akan mengikuti sampai ke gym hari ini" ucap saint.
"Hahahhaa" tawa bahak bersama Forth dan Mean.
"Salah sendiri tiba-tiba ngilang, perth trauma jika kau tiba-tiba ngilang lagi" ucap Mean dengan tawanya yang terbahak membuat saint kesal dan melempar handuk kecilnya yang penuh keringat pada mean.
"Sia saint handuk mu bau Ai sat" ucap mean kesal.
"Salah siapa Ai mean kau.."
"Sudah sudah berhenti bentengkar lihat banyak orang yang melihat kemari apa kalian tak malu?" lerai Forth
"enggak" jawab saint dan mean berbarengan.

Brukk
"Aww"

Mean menoleh kesumber suara ternyata didekat mereka terdapat seorang wanita jatuh Mean dan forth segera memghampiri wanita itu dan menolongnya tapi si wanita tidak bisa berdiri karena kakinya terkilir dengan tepaksa mean dan forth menggangkatnya dan didudukkan dekat kursi saint yang sejak tadi hanya menonton tak menolong.
" Saint tolong lihat kakinya?" pinta forth
"Kenapa harus aku" jawab saint dingin.
"Dia sepertinya terkilir dan hanya kau yang mempunyai pengalaman membenahi kaki terkilir"
"Emang aku tukang pijat"
"Saint" panggil forth dan Mean. Saint yang melihat wajah emosi sahabatnya segera luluh.
"Iya iya sinih" ucap saint dan meminta mean yang berpindah. Saint pun segera meminta siwanita menahan sakit sebentar. Dan saint mulai bereaksi, benar saja siwanita langsung menjerit karena kesakitan.
"kau bisa gerakan kakimu pelan-pelan".ucap saint. Siwanita mengerakkan kakinya pelan-pelan sesuai instruksi saint dan benar saja kakinya sudah tak sakit lagi.
"Terimakasih phi..kakiku sudah tak sakit lagi"
"Ehmm" jawab saint berdiri melangkahkan kakinya tapi tiba-tiba si wanita menjegahnya.
"Untuk tanda terimakasih ku kepada phi dan teman phi bisakah phi kutraktir makan malam hari ini?"
"Tidak usah nong kami ada urusan lain untuk malam ini dan kami permisi" jawab saint dingin melangkah pergi dari hadapan siwanita penuh drama. Mean dan forth segera mengikuti saint pergi.
"saint tunggu" ucap mean
"Kenapa kau menolak ajakan wanita itu saint?" ucap forth
"Apa kau tak kenal dia forth?"
"Apa maksudmu saint?"
Saint tertawa dan membisikkan sesuatu pada forth.
"Ingat-ingatlah wajahnya dan kembalilah ingat masa-masa kuliahmu" ucap bisik saint lalu pergi meninggalkan forth yang terdiam mencerna ucapan saint dan mean yang bertanya-tanya karna tak tahu apa yang dibisikkan saint pada forth.

Setelah beberapa detik Forth ingat wajah wanita itu.
"Ai sat Saint dia merebut pacarku" ucap forth lalu menyusul saint.
Sampai mobil saint duduk tenang dibelakang dengan mendengarkan sebuah lagu dari handsetnya. Sampai Mobil mean segera menjalankan mobilnya.
"Ai saint kenapa kau tak mengingatkan aku sejak tadi jika aku ingat aku sudah memakinya didepan wajahnya" ucap forth dikursi depan samping mean.
"Kau akan mencing keributan forth lebih baik biarkan saja dia nanti juga akan mendapat karmanya" ucap tenang saint menenangkan hati sahabatnya yang tersulut emosi.
" Sepertinya wanita itu menyukaimu saint?"tanya mean tiba-tiba kepada saint karena wanita itu sejak saint mengobatinya wanita itu sering menatap seyum pada saint.
"aku tahu aku ingin kau mengawasinya mean  dan cari tahu tentang wanita itu dalam-dalam aku takut wanita itu mengusik kehidupanku"
"ehmm aku akan menyuruh seseorang itu mengawasinya dan juga mencaritahu tentangnya"
"Bagus"
"Jika dia mengusikkmu saint aku akan membantumu mengacak acak wajahnya" timpal forth
"Terserah kau forth"

Ting

Pho..

Pulang saint pho ingin membicarakan sesutu padamu, Maemu merindukanmu..

Tanpa menjawab pesan phonya saint segera meyurih mean mengantarkan pulang.
"Mean antarkan aku pulang kerumah pho"
"Hmm"

Sampai rumah saint bigung kenapa ada mobil lain, tapi saint tak perduli ia tetap melangkkah masuk dan disambut oleh pelayannya yang membukakkan pintu.
"dimana pho?"
"Tuan besar berada diruang makan tuan muda"
Saint segera melangkan kakinya menuju ruang makan. Sampai sana saint terdiam menghentikan lahkahnya ketika melihat keluarga tanapon sedang berkumpul.
"Mommy.."teriak ae saat melihat Saint mematung. Semua orang mengarahkan pandangannya pada arah saint berdiri.
Ae turun berlari menghampiri saint, jarak 3 langkah lagi saint sudah mencegat Ae yang ingin memeluknya.
"Stop bocah aku mandi dulu" ucap Saint lalu pergi melangkah meninggalkan Ae dan tak lupa memberikan Wai pada semua orang.
Ae yang melihat Mommynya tak mau dipeluk membuatnya mengerucut bibirnya.Suppa yang melihat Ae terseyum dan menghampiri Ae.
"Nak Mommymu sedang berkeringat ia tak mau kau yang sudah mandi terkena kringatnya"
"Ae tak apa, ae bisa mandi lagi"
Semua orang tertawa melihat tingkah Ae semua orang tahu jika ae sangat merindukan Saint karena beberapa hari tidak bertemu.
"Duduk lah Ae dan tunggu tenang" Ucap Perth datar.
"Iya..Daddy" karena tak ingin melihat daddynya memerahinya Ae menurut apa yang diperintahkan daddynya.

Selang benerapa menit saint mulai bergabung untuk makan malam sejak kedatangan Saint Ae tak berhentinya berbicara bahkan ketika mengunyah. Perth yang melihat kelakuan Ae saat makan membuatnya cengah.
"Ae diamlah saat makan" ucap Perth menatap tajam pada putranya. Ae pun yang yang ditatap tajam oleh Daddynya mulai diam, duduk diam dan makan tanpa mengoceh sedangkan semua orang hanya terdiam tak berani berkomentar kecuali saint yang sudah menatap tajam perth.
"Dasar es batu" ucap saint lirih tapi bisa didengar semua orang tak terkecuali perth yang juga dapat mendengar ucapan saint dan hanya bisa menghela nafasnya.




Segini dulu ya ceritanya lanjut besok....semoga nyambung ya ceritanya....hehehe

I'm Always By Your Side "Tanapon" Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang