Bab 15

238 22 2
                                    

Suasana keluarga tanapon kembali seperti semula, saint yang perhatian, perth yang dingin, Ae dan Bai yang mengoceh dan Clara yang selalu memdengar ocehan putrinya dan cucunya. Kejadian itu membuat saint sakit selama 2 hari perth tak bisa meninggalkan istrinya yang manja saat sakit. Hal tersebut juga berdampak bagi anggota keluarga yang lain Ae, Bai dan Clara semakin tak semangat aktivitas setelah mengentahui kejadian yang menimpa Saint apalagi setelah kejadian itu saint sakit.

"Oya ini sudah 2 bulan kalian setelah memutuskan bersama apa kalian tidak berfikir untuk bulan madu?" tanya Clara pada perth dan Saint, saint yang mendengar pertanyaan mertuanya terkejut.

Uhukk

Perth yang mendengar istrinya tersedak segera memberikan air.
"Pelan-pelan sayang"

Saint menerima minuman yang disodorkan Perth. Dan segera meminumnya.

"Apakah kau sudah merencanakannya perth?"  Tanya Clara pada sang putra.
"Sudah" Jawab Perth singkat dan saint yang mendengar jawaban singkat perth hanya terdiam karena terkejut.

Diperjalanan kekantor Perth sibuk dengan ipadnya sedang Saint terdiam memandang kearah liar jendela memikirkan apa yang diucapakan perth tadi jika perth sudah merencanakan bulan madu sedangkan Saint sama sekali tak pernah memikirkan hal itu.

"Kalau tak setuju aku bisa membatalkannya" ucap perth tiba-tiba setelah melihat raut perubahan wajah saint soal bulan madu. Perth ingin mamahami saint jadi jika Saint tak setuju perth akan maklumi itu.
Saint menoleh pada perth. Memandang wajah perth, walauoun perth bernada biasa dan datar tapi ada rasa kecewa yang terselip dimatanya.
"Aku setuju-setuju saja perth"
"Aku tak ingin memaksamu jika kau belum siap aku maklumi"
"Perth A.."
Belum selasai saint berbicara Perth sudah menyela.
"Aku tahu apa yang kau pikirkan saint jadi jangan memaksa jika dalam hatimu masih belum siap dan aku akan memaklumi hal itu, jika kau tetap memaksa itu hanya akan menyakiti hatiku" ucap Perth dingin.

Dikator Suppa Saint terus memikirkan perkataan Perth membuatnya tak fokus selama bekerja. Mean yang melihat bossnya resah menghela nafasnya.
" Jika kau tak fokus lebih baik kau pulang saja"
"Jika aku pulang aku akan semakin stress"
"Ada masalah apa sih kau Saint, kau bentengkar dengan Perth?"
"Emmm"
"Kenapa?"
"Masalah bulan madu"
"Lalu kau menolak?"
"Aku tak menolak tapi rasanya aneh saja"
"Sama saja Saint walaupun kau tak mengatakannya pasti perth tahu gelagatmu itu"
"Chekks Mean aku bigung.." Ucap Saint
"Tenangkan dirimu saint, berfikirlah Jernih Aku tanya padamu apa kau sudah mencintainya.?"
"Aku..Aku..tak tahu"
Mean yang mendengar jawaban bossnya sekaligus sahabatnya hanya bisa menghela nafasnya karena saint selalu tak bisa mendikripsikan cinta.
" Chekks saint saint, jika kau tak ingin membuat Perth semakin kecewa dan sakit hati lebih baik kau fokus kehatimu dulu kepada perth"
"Ya sudah gantikan aku, aku pergi" ucap Saint lalu melangkah pergi meninggal Mean yang sudah berteriak memanggilnya untuk tidak pergi sekarang.
"Kurang ajar kau saint...untung saja kau bossku" gerutu Mean.


Perth menelfon saint jika perth sudah menunggunya didepan kantor tapi panggilannya tak diangkat. Mean yang sedang ingin kepakiran tak sengaja melihat Perth yang sedang berusaha menelfon seseorang.
"Apa kau menunggu saint tuan Perth?" tanya Mean tiba-tiba.
"Emm"
"Apa Saint tak mengabarimu jika dia pulang sejak tadi"
"Jam berapa saint sama sekali tak mengabariku"
"Sudah sejak tadi sih, satu jam setelah jam makan siang"
"Terimakasih infonya aku pulang dulu"
"Ya sama-sama tuan"

Perth pun meyuruh sopir untuk melanjutkan perjalanan menuju rumah, sampai rumah ia segera mencari saint tapi tetap tak menemukan saint.
" Bik, Dimana Saint?" tanya perth kepada kepala pelayan yang sangat perth percayai.
"Maaf tuan tapi saya belum melihat tuang saint pulang"

Deg

Jatung perth terpacu setelah mendengar penuturan kepala pelayannya. Mean bilang suaminya telah kembali tapi saint belum kembali, lalu dimana dia.
"Terima kasih bik"
"Iya tuan"

Perth segera kembali kekamarnya dan  berusaha menelfon saint tapi tetap diangkat, perth hawatir dan takut menjadi satu, perth sampai mengingat ingat sebelumnya, perth ingat jika tadi ia berkata dingin pada saint tapi apa mungkin karena itu...perth mengusap wajahnya kasar.
"Dimana kau saint.." ucap perth.

Malampun tiba sampai selesai makan malam saint juga belum ada kabar, perth sampai menghubungi Mark dan Mean untuk mencari saint. Tapi Mean berkata jika perth harus tenang, saint pasti baik-baik saja.

Jam 11 malam tak ada tanda-tanda saint kembali, bahkan sekarang perth menunggu saint diruang tamu dengan memajamkan mata, setelah makan malam perth tak tahan lagi dan dia turun tangan sendiri mencari suaminya. Tapi nihil perth sama sekali tak menemukan suaminya.


Sedangkan disuatu tempat saint sedang menikmati makanan bakarnya ditemani dengan beberapa minuman akohol.
"Kau tak kenyang saint sejak tadi kau makan terus" tanya billy yang sejak tadi menemani saint.
"Kenapa kau takut jika aku menghabiskan bahan dikulkasmu"
"Tidak kenapa takut jika habis tinggal beli"

Sejak tadi saint datang dirumahnya tiba-tiba, dengan membawa beberapa minuman akohol. Billy terheran dengan kedatangan saint tiba-tiba, karena tak biasanya saint datang tiba-tiba kerumahnya.
"Kau tak pulang saint? Apa perth yak hawatir?"
"Perth....Shia...Billy aku lupa..jam berapa sekarang?"
"Jam 12"
"Kenapa kau tak ingat sejak tadi  sih"
"Aku ingin bilang tapi kau terus memotong membuatku jengah dan jangan-jangan sejak tadi kau tak ingat jika kau sudah kembali dengan perth"
"Hehehe iya kenapa?"
"Cheks pasti suamimu marah karena istrinya tak ingat pulang"
"Istri istri istrimu apa" kesal saint kepada sepupunya karena menjulukinya sebagai istri...


Saint sampai dirumah keluarga tanapon dengan meminjam mobil Billy. Saint dengan hati-hati masuk rumah seperti maling. Saint takut membuat semua orang terbangun.
"Dari mana saja kau?" tanya Perth tiba-tiba membuat saint terkejut setengah mati.
"Perth... Sejak kapan kau duduk di sana?"
"Katakan dari mana kau saint?" tanya perth dingin dan tegas.
"A..ku dari rumah Billy"
"Sampai jam 1 pagi kau  bermain keluar dan membuat semua Khawatir saint" Ucap perth marah.
"Maaf.."
"Kau hanya minta maaf sedangkan aku khawatir setengah mati" ucap perth kecewa dengan sikap saint. Dan pergi kekamar mereka tanpa melihat istrinya.
"Perth.." panggil saint ingin mengapai tangan perth tapi tak bisa karena perth berusaha menghindar.






Selamat membaca....semoga kalian suka jalan cerita di bab ini....

I'm Always By Your Side "Tanapon" Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang