Bab 12

260 18 2
                                    

"Bagaimana keadaanya Krist?" tanya perth pada dokter yang memeriksa saint.
" Tak ada yang diperlu dikhawatirkan perth dia hanya kekurangan darah putih saja dan telat makan"

"Aku sudah menuliskan resep obat kau beli nanti diapotek"
"Hmm"
"Aku pergi dulu perth saint" pamit dokter krist terseyum.
Setelah dokter krist pergi perth mandang tajam.

"Jangan memandangku seperti itu" ucap saint yang risih dengan tatapan perth.
"Kau belum makan siang"
"Kalau iya kenapa?"

Perth yang mendengar pertanyaan saint melangkah pergi keluar kamar, saint yang melihat perth pergi entah kenapa merasa kesal.Selang beberapa menit perth datang membawa nampan.

"Makan aku suapi" ujar perth yang siap menyuapi sang suami.
"Aku bisa sendiri perth sana lanjutin pekerjaan kamu..aku makan sendiri"
"Hmm jangan lupa minum obatnya"
"Iya iya bawell"
Mendengar ucapan saint perth semakin gemas mengelus rambut saint lalu mencium bibir sang suami yang sedang menguyah makanannya. Kemudian pergi meninggalkan saint yang terdiam dengan pipi yang sudah merah.
"Dasar perth tanapon senang sekali sih tiba-tiba nyium.." ucap batin perth yang berteriak kencang.



Malam hari

Diruang makan keluarga tanapon sedang hitmat menikmati makan malam mereka. Tak ada yang berbicara karena ketidaksukaan perth yang berbicara saat makan.
"Kakak ipar?" tanya Bai yang telah menyelesaikan makanannya.
"Ya"
"Dulu bukankah kakak ipar kuliah dikampusku dulu?"
"Hmm langsung saja keintinya Bai"
"Hehe bisa aku meminta kakak ipar lusa kekampus karena fakultasku ada acara tapi kami tidak tahu mengundang alumni siapa yang bisa bernyanyi, lalu ada salah satu dosen yang mengusulkan jika aku lebih baik mengundang kakak ipar setelah dia tahu jika aku adalah adik iparmu"
"Aku tak bisa menyanyi Bai lebih baik kau cari yang lain" Tolak saint.
"Tapi kata bapak dosen yang mengusulkannya jika kau bisa bernyanyi, bahkan aku melihat vidiomu bernyanyi sangat merdu dengan menatap seorang wanita" ucap Bai lirih saat mengucapkan kata wanita. Saint yang mendengar ucapan Bai, saint terdiam. Bai memang benar saint bisa bernyanyi tapi waktu itu ia hanya bernyanyi hanya untuk orn walaupun itu berada disebuah acara kampus tapi lagu yang saint nyanyikan hanya khusus untuk orn. Semua orang memandang saint karena sejak Bai mengucapkan akhir kalimatnya terdapat kata wanita saint hanya diam.
"Aku tak bisa bernyanyi kau bisa minta mean saja untuk bernyanyi" ucap Saint datar lalu pergi meninggalkan semua orang yang bertanya-tanya siapa wanita itu.
"Memang siapa wanita itu Bai?" ucap clara penasaran.
"Aku tak tahu mom kata dosenku dulu hanya wanita itu yang dekat dengan kakak ipar bahkan dulu hanya wanita itu yang bisa membujuk kakak ipar bernyanyi dihadapan semua orang"
"Aku penasaran wanita itu cantik tidak bai?"
"Cantik tapi dari penampilan vidio dia terlihat tomboy bahkan Mom dalam vidio itu kakak ipar terseyum bahagia menatap wanita itu"
"Kau tahu namanya?"
"Ti..."

Brakk

Suara gebrakan membuat Bai, clara dan Ae terjengkat.
"Ae segera selesaikan makanmu lalu pergi kekamar belajar" ujar perth tegas.
"Siap Daddy"
Perthpun pergi setelah mendengar jawaban putranya.

"Gara- gara kau sih Bai phimu marah"
"Auh kenapa salahkan Bai seharus Mommy berterimakasih karena telah membuat phi perth menunjukkan sebuah kecemburuan pada kakak ipar" ucap Bai bangga.
"Iya iya terimakasih Anakku sayang"

Dikamar, saint memilih menghirup udara segar dibalkon, pertanyaan Bai membuatnya merindukan Orn. Orn cinta pertamanya, wanita yang dapat membuat mengambil hati saint, Lalu bagaiamana perasaannya terhadap Perth, Saint masih berusaha sedikit demi sedikit membuka hatinya, tapi orn tetap dihatinya, diruang hatinya yang khusus. Tiba-tiba seseorang melikarkan tangannya diperut saint. Saint tak menolak karena pelukannya memberikannya sebuah kehangatan.
"Apa kau mencintai wanita itu?"
"Hmm"
"Sekarang?"
"Dia tetap dihatiku tapi diruangan khusus, sekarang aku akan belajar mencintai mu jadi...berusahalah membuatku  jatuh cinta padamu perth"

Perth memutar tubuh saint untuk berhadapan dengannya, perth menatap saint cukup dalam mencari sebuah keraguan tapi semakin dalam menatap mencari keraguan dimata saint semakin perth tak menemukan semua keraguan saint, pada apa yang saint ucapan. Perth memencium kening saint lalu menempelkan keningnya pada saint.
"Terimakasih saint kau telah membuka hatimu untukku, setelah kau mencupkan itu aku tak akan mbiarkanmu pergi saint hiks.."
"jangan ucapankan terimakasih padaku ini semualah adalah takdir perth" ucap saint dengan menghapus air mata perth. Perth memeluk erat saint, perth berharap semoga tuhan tidak memisahkannya dengan saint.





Selamat membaca....semoga gak ngembosenin ya jalan ceritanya.....

I'm Always By Your Side "Tanapon" Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang