Diruangan keluarga suppapong, saint yang sedang duduk tenang dengan makan ice cream kesukaan tanpa memperdulikan tatapan keluarga suppapong dan tanapon yang menatapnya, Suppa menghela nafasnya melihat tingkah putra semata wayangnnya.
"Saint pho ingin bertanya?" tanya Suppa untuk mencairkan suasana hening.
"Tanya saja pho aku dengar"
"Apa kau sudah memikirkan rencana rumah tanggamu mau dilanjutkan apa tidak?"
"Aku terserah"
"Saint.." panggil suppa untuk menjelaskan kata singkat sang putra. Saint menghela nafasnya dan meletakkan wadah ice cream yang sudah habis lalu mematap semua orang.
"Aku terserah mengikuti kemauan perth, dulu aku sudah memintanya untuk tanda tangan surat cerai, tapi dia tak mendatanganinya, jika aku kembali untuk meminta apa dia mau mendatanganinya?. Aku tak mau ribet pho..jika perth mengajak untuk tidak melanjutkannya saint ikuti dan nanti saint akan fokus pada perusahaan tapi jika perth mengajak untuk tetap melanjutkan dan mulai sejak awal lagi ya...saint ikuti. Saint tak memaksa pho... sejak dulu perjodohon dimulai karena perjanjian pho dan daddy aku hanya mengikuti kemauan kalian tapi jika ini memang takdirku ya sudah terima saja. Jika saint melawan semua takdir, itu hanya akan sia-sia saja. jika memang membangun rumah tangga bersama perth adalah takdir saint ya..saint terima, percuma jika saint menyangkal semua itu, jika sudah takdirnya berapun jauh aku pergi yang namanya takdir aku akan tetap kembali." ucap panjang saint menatap santai semua orang. Semua orang yang mendengar ucapan saint merasa senang, tak terkecuali perth yang begitu senang dengan ucapan saint segera memeluk saint yang duduk disampingnya, saint yang dipeluk perth mematung tiba-tiba tak bisa berkata apa-apa.
"Terimakasih sayang, aku memilih untuk memulai dari awal lagi, Aku mencintaimu sayang dan aku tak akan membiarkanmu pergi lagi sayang.." ucap perth memeluk erat sang istri, entah sejak kapan air mata perth telah mengalir."Perth lepas..kau ingin membunuhku apa." ucap saint tiba-tiba karena dia tak bisa bernafas, perth terlalu erat memeluknya. Perth yang mendengar ucapan suaminya segera melepaskan pelukannya lalu mencium kening saint. Saint yang tiba-tiba kena serangan dari perth mematung.
"Hobi banget sihh .. Anak sama Daddya bikin jantungku terkejut.." batin saint.2 hari setelah keputusan perth, perth memboyong saint kembali kerumah. Awalnya saint menolak tapi perth memaksanya dengan mengendong saint seperti karung beras, saint berusaha melawan perth tapi entah kenapa tenaganya tak mampu menumbangkan perth.
"Tuan anda sedang apa?" tanya pelayan pada saint yang pagi-pagi sudah didapur mendahului para pelayan dapur.
"masak"
"Tidak usah tuan biarkan saya saja"
"Tidak apa kalian kerjakan yang lain aku bisa sendiri jika hanya masak""Tapi.."
"Sudah sudah tak apa kalau perth marah tenang ada aku, perth tak akan marah cepat sana kerjakan yang lain"
"Baik tuan.." ucap pelayan pergi dengan ragu.
Saint dengan tenang memasak sarapan pagi hari ini dengan tenang dan cekat, saint sudah terbiasa masak sejak bersama orn.
"Sayang apa yang sedang kau lakukan didapur?" ucap perth dari tangga dan melangkah mendekati saint.
"Apa kau tak lihat aku sedang masak"
"kenapa kau yang masak dimana pelayan?"
"Ku suruh mengerjakan yang lain"
"sayang ini adalah tugas pelayan, aku sudah membayar mereka untuk tugas memasak juga" ucap perth karena tak ada respon dari saint. Perth menahan emosinya pagi ini dan memutuskan untuk bersikap tegas pada saint.
"untuk sekarang ku izinkan kau memasak tapi nanti dan seterusnya aku tak mengizinkanmu memasak" ucap perth tegas pada saint, sedangkan saint tak memerdulikan apa yang perth katakan karena sekarang fokusnya kemasakannya takut gosong. Perth yang melihat saint yang entah mendengarkannya atau tidak memilih tak memperdulikannya dan memilih melangkah kemeja makan, menunggu makanan tersaji.
Selang beberapa menit saint meletakkan makanannya kemeja makan.
"Dimana semua orang? apakah Ae sudah bangun?" tanya saint pada perth tapi perth yang ditanya hanya menfokuskan keipadnya.
"chekks..dasar es" gerutu saint tapi masih didengar perth. Karena tak ada jawaban dari perth saint berinsiatif untuk keatas memanggil semua orang untuk sarapan pagi karena sudah pukul 6. Belum juga saint melangkahkan kakinya perth sudah mencegahnya.
"Kau mau kemana?" ucap datar perth
"mau memanggil mereka"
"Mereka akan turun sendiri"
"Ae?"
"Duduklah temani aku makan" ucap perth mengalihkan pertanyaan istrinya.
"Tunggu mereka perth"
"Mereka akan menyusul"
"Perth kau.."
Saint belum melanjutkan perkataan kesalnya pada perth, Ae tiba-tiba berlari bahagia dengan berteriak memanggilnya.
"Jangan lari Ae" ucap saint khawatir melihat Ae berlari menuruni tangga..
"hehehe..maaf mommy, selamat pagi Daddy Mommy" ucap Ae lalun mencium pipi perth dan saint.
"Selamat pagi Ae" ucap saint tapi tidak dengan perth yang hanya diam datar dan fokus memakan makanan yang dimasak saint.
"Ayo cepat makan Ae kau akan terlambat"
"Yes mom. mom nanti Ae ikut mobil mom ke sekolah ya?.." tanya Ae pada saint.
"I.."
"Kau tetap diantar sopir Ae, mommy akan bersama daddy" Jawab perth tiba-tiba memotong ucapan saint tanpa memandang Ae dan saint.
"Siapa yang mau bersamamu.." tolak saint.
"Kau berangkat kekantor bersamaku atau kau lebih baik tetap dirumah" ucap perth tajam pada saint. Saint yang ditatap perth entah kenapa dirinya menjadi ciut ingin sekali menjawab perth tapi mulut saint tiba-tiba tak bisa menjawab untuk menolak. Aura tajam perth benar-benar membuatnya takut.
"Terserah" jawab saint kesal.
"Maaf Ae." ucap maaf saint pada ae karena merasa tak enak.
" Tak apa mom kapan-kapankan bisa" jawab Ae dengan terseyum pada saint supaya saint tak merasa bersalah."Hey semua selamat pagi" Sapa Bai yang melangkah turun dari tangga bersama clara.
"Pagi" ucap bersama Ae dan saint.
"Akhirnya kita berkumpul" ucap bai bahagia.
"Wah siapa yang masak ini semua seperti bukan masakan pelayan?" Tanya clara.
"Aku mom" jawab saint.
"Wah benarkah, kau multitalenta sekali saint, dulu mommy tak pernah melihatmu memasak"
"Itu dulu mom jangan samakan dengan yang dulu"
"Iya..sayang, menantu mommya yang tampan dan cantik"
"Mom.." kesal saint yang selalu dikatai cantik oleh clara.
"Hahaha iya iya tampan hanya tampan""Diam" ucap perth tegas pada semua orang yang terus berbicara saat makan. Semua orang mulai terdiam ketika perth sudah mengatakan hal itu dan tak berani menjawab. Sedangkan saint menatap tajam perth dan mengaduk aduk makanannya karena kesal.
"Dulu dia tak seperti ini kenapa dia berubah sekarang chekkss..dasar es dasar batu..dasar.." belum melajutkan perkataan sumpah serapah pada perth dalam hatinya. Perth sudah mengintrupsinya.
"Cepat makan saint" ucap perth tegas dan datar. Lalu melangkah pergi meninggalkan tempat meja makan.
"Ku tunggu dimobil" ucap perth lagi.Clara yang melihat saint menatap punggung perth dengan kesal membuat clara menyetuh tangan menantunya supaya tenang.
"Sabar sayang kau harus beradaptasi dengan sikap perth yang lebih dingin dari sebelumnya dan sifat posesif perth, ketahuilah jika perth bersifat posesif karena dia mencintaimu dan tak ingin kau pergi lagi"
"Saint tahu Mom tapi sikapnya lebih sangat dingin dari pada dulu"
Clara yang mendengar ucapan menantunya hanya terseyum memang perth lebih dingin dari sebelumnya, setelah kepergian suaminya dan juga Earth sikap perth lebih dingin lagi dan tertutup, clara berharap, semoga dengan kembali saint keluarganya akan penuh tawa kembali.Dibab ini semoga kalian suka jalan ceritanya ya..sampai jumpa di chapter selanjutnya...
KAMU SEDANG MEMBACA
I'm Always By Your Side "Tanapon"
Roman d'amourLangsung baca aja karena bigung deksripsinya! Ingat yang homopobic jangan salah lapak ini bukan cerita yang normal jadi jangan baca!