Happy Reading
🩸🩸🩸
Keesokan paginya,
Cassandra, Calsey, dan pamannya, Charlie, sedang sarapan bersama. Nasi goreng. Itu adalah menu yang dibuat oleh Cassandra untuk sarapan pagi ini. Permintaan dari Calsey semalam dan di iyakan oleh Cassandra. Nasi goreng yang dilengkapi dengan sosis, telur, sedikit sayuran, dan timun di atasnya.
Calsey yang semalam sedang menscrooll youtube, tidak sengaja melihat tutorial memasak nasi goreng. Segera ia menuju ke kamar kakaknya dan memintanya untuk membuatkan makanan itu. Cassandra yang sedang baik hati dan tidak sombong mengiyakan permintaan itu. Dengan syarat ia akan membuatkannya besok pagi dan adiknya yang menggantikan ia mencuci peralatan yang kotor. Kalo gini kan gue enak gak harus mikir alat makan yang kotor, batin Cassandra setelah memberi adiknya dua syarat tersebut.
Dan akhirnya, pagi-pagi sekali Cassandra bangun dan memasakkan nasi goreng yang cukup untuk mereka bertiga. Syukurnya ia beberapa hari yang lalu sempat berbelanja yang aslinya itu hanya kedok untuk bertemu pemain lain. Ia memasak tanpa kendala. Jiwanya yang bukan asli dunia ini dan kebetulan aslinya ia adalah orang Indonesia, semakin memudahkan ia membuat masakan dari negara itu.
Charlie yang tidak terbiasa dengan makanan selain roti sempat bingung. Ia pernah mendengar makanan itu, tetapi tidak pernah memakannya. Awalnya ia ingin mengambil roti yang sudah tersedia di meja makan. Tetapi dicegah oleh Calsey. Calsey mengatakan pamannya harus mencoba makanan lezat itu. Meski sempat ragu, Charlie tetap memakannya untuk menuruti permintaan dari Calsey, keponakan tersayangnya. Menyuap satu sendok, mengunyahnya, dan menelannya. Kedua mata pamannya sempat terbelalak setelah menelannya.
"Enak," Charlie memuji makanannya setelah ia menelannya habis.
"Apa aku bilang, Uncle! Makanan ini itu enak," Calsey menyahutnya dengan nadanya yang sangat bangga. Karena makanan dari tempat tinggal aslinya ada yang menyukainya.
Cassandra yang melihatnya hanya tersenyum dengan memakan makanan yang ada di hadapannya. Mereka bertiga memakan sarapan dengan tenang sampai habis tak tersisa. Tidak lupa mereka meminum minuman yang sudah Cassandra sediakan di meja makan.
Calsey segera mengambil peralatan makan yang kotor dan mencucinya. Pamannya keluar untuk memanaskan mobilnya sebelum berangkat untuk menjemput Bella yang hari ini akan datang. Cassandra sendiri, ia mengambil tasnya dan mengecek bawaanya sebelum keluar rumah untuk memanaskan mobil.
"Uncle, sudah selesai!" Calsey berteriak dari dalam rumah. Tak lama ia keluar dengan terburu-buru.
"Pelan-pelan, okay!" Charlie memperingatinya. Calsey yang sudah sampai di dekat mobil pamannya hanya terkekeh.
"Cassie, kita akan berangkat sekarang. Jangan lupa untuk menyerahkan surat yang Uncle beri!" Charlie menoleh ke arah Cassandra saat memberitahukan hal itu.
Cassandra yang di dalam mobil segera menoleh ke arah pamannya seraya berkata,"Siap, Uncle!".
Tak lama setelah itu, Charlie segera mengendarai mobilnya untuk menuju ke bandara. Calsey melambaikan tangannya ke arah kakaknya saat Cassandra melihatnya. Cassandra yang melihatnya hanya tersenyum.
Cassandra segera keluar dari perkarangan rumah setelah mobil pamannya tak terlihat lagi. Melaju membelah jalan untuk sampai di sekolah. Atau bisa disebut mantan sekolah. Karena ia dan Calsey yang akan mengajukan perpindahan sekolah hari ini.
🩸🩸🩸
Suasana di dalam mobil terasa canggung. Bahkan untuk bergerak saja Calsey seolah merasa ia melakukan kesalahan. Ia ingin mencairkan suasana canggung di dalam mobil ini. Tetapi menurut informasi yang ia dapat, ia dan Bella sudah jarang berkomunikasi. Mereka hanya akrab saat mereka masih anak-anak. Dan itu sudah terjadi beberapa tahun yang lalu. Di tambah ia yang notabene bukan jiwa asli Calsey.
KAMU SEDANG MEMBACA
"TWILIGHT" Transmigration (Reader's ver)
Fanfiction*:..。o○ First Story ○o。..:* Twilight x Reader (female) 𝙉𝙤𝙩𝙚: • Karakter, alur, tempat dan tokoh murni milik Stephanie Meyer. Saya hanya meminjamnya dan menambahkan beberapa OOC untuk cerita halu saya ini. • Asli imajinasi dari saya. • Jangan di...