Bab 26 Baseball?

188 32 1
                                    

Happy Reading

🩸🩸🩸

Keesokan paginya.

"Thank you, Rilley," Cassandra menghentikan langkah kakinya saat sampai di samping rumah Charlie. Ia membalikkan badannya untuk menatap Rilley yang juga menghentikan langkah kakinya.

"Tidak perlu berterimakasih, Cassie. Justru aku senang bisa menemanimu. Anggap saja sebagai ganti karena aku lupa mengembalikan bukumu," Rilley menggoyangkan tangan kanannya untuk menunjukkan jika ia tidak keberatan.

"Sebaiknya kau pulang sebelum orang tuamu mencarimu," Cassandra tersenyum saat menatap Rilley.

"Sepertinya sudah terlambat kau mengatakannya. Orang tuaku pasti akan memarahiku saat aku tiba di rumah," Rilley menghembuskan napas lelah saat membayangkan kedua orang tuanya yang akan memarahi dirinya karena pulang pagi.

"Kau bisa menggunakan namaku agar orang tuamu tidak memarahimu," Cassandra memberi saran seraya menepuk bahu Rilley.

"Ya, saranmu bisa dicoba," Rilley tersenyum menerima saran dari Cassandra.

"Hati-hati saat kau pulang. Saat ada waktu kita bisa bertemu kembali," Cassandra menepuk bahu Rilley sekali sebelum tersenyum.

"Ide yang bagus. Aku akan memberimu pesan saat menemukan tanggal yang cocok," Cassandra memberi dua jempol saat mendengar balasan Rilley.

"Aku pergi dulu. Bye, Cassie," Rilley melambaikan tangannya kepada Cassandra sebelum berjalan ke arah yang berbeda.

"Bye," Cassandra membalas melambaikan tangannya.

Cassandra masih di samping rumah Charlie sampai Rilley yang mengendarai mobilnya menghilang dari pandangannya. Ia kemudian memutuskan berjalan untuk masuk ke dalam rumah. Ia terus berjalan dengan sedikit menunduk karena kondisi tanah yang lembab dan tidak menyadari jika ada seseorang yang berdiri tepat di depan pintu rumah sedari tadi.

"Hai."

Sapaan itu membuat Cassandra sedikit terkejut. Ia segera mendongak untuk melihat suara siapa yang menyapanya di pagi hari. Kedua matanya sedikit membola melihat sesosok lelaki berdiri di depan pintu rumah Charlie. Tidak berlangsung lama karena Cassandra segera menormalkan kembali ekspresi wajahnya yang terkejut.

"Hai," Cassandra membalas sapaan lelaki itu sebelum kembali berjalan menaiki tangga rumah yang hanya beberapa langkah.

"Mencari sepupuku, Edward?" Cassandra bertanya saat tepat berada di depan lelaki yang ternyata adalah Edward. Sebelah alisnya juga terangkat setelah pertanyaannya terlontarkan.

"Iya. Kau sendiri? Kenapa dari luar rumah? Dari penampilanmu, kau tidak melakukan lari pagi," Edward menatap penampilan Cassandra yang tidak menunjukkan jika perempuan itu melakukan lari pagi atau olahraga pagi.

"Aku tidak lari atau berolahraga pagi. Kebetulan temanku datang untuk bertemu denganku. Jadi aku keluar untuk menemuinya," Cassandra mengendikkan kedua bahunya setelah menjawab pertanyaan dari Edward.

Ceklek

Suara pintu yang terbuka mengalihkan fokus dari Cassandra dan Edward. Keduanya bersamaan melihat ke arah pintu yang ternyata dibuka oleh Bella.

"Oh! Kau di luar ternyata, Cassie?" Bella sedikit terkejut saat menemukan Cassandra yang berada di luar dan terlihat sedang mengobrol dengan Edward dari posisi keduanya yang berhadapan.

"Ya, temanku datang dan aku keluar menemuinya," Cassandra yang peka dengan Bella yang melihat posisinya dan Edward segera berbalik menghadap sepupunya.

"Uncle Charlie dan Calsey sudah bangun?" Cassandra mengalihkan fokus Bella dengan bertanya hal lain.

"Ayahku sudah bangun. Sedangkan Calsey masih di kamarnya. Kurasa ia masih tidur di hari libur ini," Bella mengendikkan kedua bahunya.

"Aku akan membangunkan, Calsey," Cassandra bersiap akan memasuki rumah sebelum sebuah suara menghentikan rencananya.

"Apakah kau akan ikut dengan kami?" Edward bertanya seraya menatap Cassandra.

Cassandra membalikkan badannya untuk menatap Edward. Ia menaikkan sebelah alisnya untuk bertanya. Ia ingin segera masuk ke dalam rumah dan membangunkan adiknya yang masih tertidur.

"Bermain bisbol bersama keluargaku. Kau tidak keberatan kan, Bella?" Edward menatap Bella saat bertanya.

"Oh, tentu tidak. Dia sepupuku, jadi tidak masalah dia ikut," Bella menyetujui ucapan Edward.

"Sebuah kehormatan aku bisa ikut bermain bisbol. Kalian bisa berangkat lebih dulu. Aku ada urusan yang harus aku selesaikan," Cassandra menyentuh dadanya untuk menunjukkan rasa hormat atas ajakan Edward.

"Baiklah. Bella akan memberikan alamatnya kepadamu," Bella sekali lagi menganggukkan kepala setuju.

"Aku akan membangunkan adikku sebelum bersiap menyusul kalian. Bye," Cassandra segera memasuki rumah setelah mendapat anggukan dari Bella dan Edward.

"Hai, Uncle," Cassandra menyempatkan diri menyapa Charlie yang sedang duduk di meja makan saat ia akan menaiki tangga.

"Hai, Cassie," Charlie membalas sapaan Cassandra meskipun dirinya sedikit bingung karena melihat slaah satu keponakannya dari luar rumah. Padahal dirinya tidak melihat saat Cassandra turun untuk keluar. Kebingungan Charlie hanya beberapa saat sebelum dirinya teralihkan oleh kedatangan Edward yang sudah masuk ke dalam rumah.

Cassandra terus berjalan mengabaikan raut bingung dari pamannya. Terus menaiki tangga hingga dirinya sampai di depan kamar Calsey. Dirinya mencoba mengetuk pintu untuk memastikan jika adiknya masih tertidur atau sudah bangun.

Cassandra yang tidak mendengar sahutan dari dalam kamar Calsey pun akhirnya membuka pintu kamar secara perlahan. Masuk ke dalam kamar dan menutup pintu kamar kembali. Ia melihat adiknya masih nyenyak di atas kasur dengan selimut yang masih menutupi badan.

"Gak sangka gue kalo efek obat tidurnya ampuh banget. Sampai pagi-pagi belum bangun ini anak," Cassandra berjalan ke arah Calsey untuk membangunkan adiknya.

"Oi! Bangun!" Cassandra menggoyang-goyangkan badan Calsey dengan keras agar adiknya segera bangun.

"Bangun gak lo! Mau gue siram pake air keran?" Cassandra mulai mengancam adiknya saat melihat Calsey yang menarik selimut seraya berbalik ke arah yang lain dan kembali tidur.

"Gue hitung sampe tiga lo dan lo gak bangun, siap-siap gue ambil air keran yang dingin!" Cassandra membalikkan badannya dan akan melangkah mengambil air sebelum teriakan menghentikannya.

"JANGAN! GUE BANGUN! GUE BANGUN!" Calsey bangkit dari tidurnya dan menatap ngeri Cassandra yang sudah berbalik menatapnya.

"Harus diancam dulu lo biar bangun," Cassandra menatap sinis Calsey.

"Ngantuk, Kak. Lagian ini hari libur juga. Ngapain bangun pagi, sih?" Calsey menggerutu dan akan kembali ke posisi tidurnya.

"Lo tidur, gak akan gue ajak pergi!" Cassandra menunjuk Calsey saat melihat adiknya akan merebahkan dirinya ke kasur.

Calsey menghela napas lelah sebelum berkata, "Iya, iningue bangun. Sana lo balik ke kamar! Gue mau mandi."

"Mandi beneran lo, ya! Awas lo balik tidur!" Cassandra kembali menunjuk Calsey sebelum melangkah keluar kamar.

"Iya. Bawel banget," Cassandra menatap sinis Calsey setelah mendengar balasan yang tidak mengenakan dari adiknya saat akan menutup pintu.

Cassandra yang tidak mendengar suara percakapan di bawah menyimpulkan jika Bella dan Edward sudah pergi dari rumah ini. Ia kemudian berjalan ke arah kamarnya untuk bersiap-siap.

Cassandra berencana akan mengajak Calsey ke suatu tempat yang pasti disukai oleh adiknya sebelum dirinya menyusul Bella. Ia akan membantu Bella dan yang lain untuk mengatasi tiga makhluk yang meresahkan warga. Tentu tanpa adanya Calsey dalam rencananya. Ia masih bisa berpikir jernih untuk menempatkan Calsey di suatu bahaya.

🩸🩸🩸

Ting ting ting
Udah up dan jangan lupa tinggalin jejak🥰

Terima kasih yang selalu dukung ceritaku ini❤
See u

"TWILIGHT" Transmigration (Reader's ver)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang