Happy Reading
🩸🩸🩸
"Uncle! Apa ada tamu yang datang?" Cassie bertanya saat dirinya masuk ke dalam rumah. Saat sampai di depan rumah tadi, ia melihat mobil lain selain mobil tugas dari pamannya. Merasa tidak asing dengan mobil itu, tetapi ia tidak ingat.
Semua orang yang sedang duduk di ruang tamu segera menolehkan kepala mereka ke arah Cassie. Cassie yang melihat hal itu menjadi malu. Meski awalnya ia sempat terkejut dengan kehadiran tokoh pengubah wujud itu.
"Kau sudah pulang ternyata, Cassie. Sini, kenalkan ini Billy dan anaknya, Jacob," Charlie memperkenalkan kedua pria asing yang menjadi tamu mereka. Ia menunjuk seorang pria paruh baya yang duduk di kursi roda sebagai Billy. Kemudian beralih ke seorang pria yang terlihat seumuran dengannya dan Bella, Jacob.
"Hai," Cassie melambaikan tangannya seraya tersenyum dengan canggung.
"Hai, Cassie. Kau masih sama saat kecil," pria yang duduk di kursi roda, Billy, berucap dengan senyumnya saat melihat ke arah Cassie. Cassie hanya membalasnya dengan senyuman.
"Duduklah. Kalian bisa mengobrol membahas masa kecil kalian. Kalian berempat sering bermain waktu kecil jika kalian lupa," Charlie menyuruh Cassie untuk duduk di sofa yang yang masih tersisa.
Charlie yang duduk satu sofa dengan Jacob dan di samping mereka berdua Billy. Sedangkan Bella dan Calsey duduk di satu sofa. Masih tersisa tempat di samping Calsey. Cassie segera duduk di tempat itu setelah mendengar perintah dari pamannya.
Charlie dan Billy kembali mengobrol setelah tadi terputus karena kedatangannya. Jacob duduk diam dan sesekali tersenyum. Bella terlihat canggung dengan situasi yang ada. Calsey memandangi Jacob dengan tatapan seolah takjub dengan apa yang ia lihat. Cassie yang melihat adiknya menatap lelaki di depan dengan tampang seperti itu, mulai menyadarkannya dengan menyenggol lengannya.
"Biasa lihat lo!" Cassie membisikkan tepat di telinga Calsey.
"Suka-suka gue dong. Kata-kata gue," sewot Calsey saat mengatakannya. Ia memasang wakah jengkel saat menatap Cassie.
"Muka lo kayak minta ditonjok," Cassie membalasnya dengan sengit. Masih dengan suara pelan.
"Udah deh, diem aja lo!" Calsey kembali menolehkan kepalanya ke depan, ke arah Jacob.
Cassie yang melihat itu, ingin sekali memukul adiknya. Ia melihat ke depan. Terlihat Jacob tertawa kecil saat menatapnya. Bahkan teman pamannya, Billy, yang sedang berbicara hal yang tidak lucu juga ikut tertawa kecil saat menoleh ke arahnya.
"Gue lupa kalo mereka berdua werewolf," batin Cassie saat menyadari kenapa Jacob dan ayahnya, Billy, tertawa kecil. Tidak ada yang lucu jadi itu menurutnya aneh. Dan setelah mengetahui itu, ia menjadi malu.
Kesan pertama yang memalukan menurut Cassie. Sedangkan Calsey yang menjadi pelaku yang membuat ia kesal hanya diam saja. Seolah tidak terjadi apa-apa. Diam dengan pandangan masih ke arah Jacob.
"Lo bikin gue tambah malu, Cal!" batin Cassie tersenyum pahit melihat tingkah adiknya.
Keadaan ruang tamu hanya diisi obrolan dari Charlie dan Billy. Sisanya hanya diam dengan pikiran masing-masing.
Tepat sore hari, Billy dan Jacob pamit pulang. Charlie, Bella, Calsey, dan Cassie mengantar mereka berdua ke depan rumah.
"Jangan lupa untuk kembali berkunjung," Charlie mengingatkan.
"Kau juga harus berkunjung ke tempatku. Anak dan keponakanku juga harus berkunjung," Billy membalasnya seraya tersenyum.
"Tenang saja. Kau hanya perlu menyiapkan hidangan saat kita berkunjung," gurau Charlie membalasnya.
"Hidangan di rumah selalu tersedia saat kalian datang," Billy membalas gurauan Charlie.
"Kita pamit pulang," Billy berkata seraya menginstruksikan anaknya untuk pergi.
"Hati-hati," Charlie memperingati yang dibalas dengan anggukan kepala dari Billy.
Keempatnya segera kembali masuk ke rumah setelah Billy fna Jacob pergi. Charlie membereskan gelas yang ada di ruang tamu.
"Kalian jangan lupa untuk berangkat sekolah besok!" Chatlie mengingatkan saat dirinya akan berjalan ke arah dapur.
"Baik, Uncle!"
"Baik, Ayah!"
Bella, Calsey, dan Cassie kompak menjawab bersama. Mereka kemudian berjalan ke arah kamar mereka. Menyiapkan peralatan sekolah untuk besok.
🩸🩸🩸
Keesokan paginya,
"Morning," sapa Calsey saat menuruni tangga.
"Morning," balas Charlie dan Bella bersama.
Di meja makan sudah ada pamannya, Charlie, dan Bella. Mereka sedang memakan roti untuk sarapan. Calsey segera mendudukkan dirinya di samping Bella dan mengambil dia lembar roti utnuk ia olesi selai strawberry.
"Dimana kakakmu?" Charlie bertanya saat tidak melihat Calsey turun bersama Cassie.
"Tidak tau, Uncle. Aku kira sudah turun. Jadi aku langsung turun tidak mengecek kamarnya," jelas Calsey seraya menumpuk lembar roti yang sudah ia olesi. Menggigit kecil roti itu.
"Paman akan ke atas untuk memanggilnya," Charlie yang sudah bersiap akan bangkit berdiri mengurungkan niatnya saat melihat Cassie menuruni tangga dengan tas gendong yang ia letakkan di bahu kanannya.
Cassie mendekat ke arah meja makan. Duduk di samping pamannya dan mngambil empat lembar roti. Dua lembar ia olesi selai coklat dan dua lembar lagi ia gunakan untuk menumpuk lembar yang sudah diolesi.
Charlie yang melihat itu kembali duduk dan melanjutkan sarapannya. Bella hanya melihatnya dan Calsey hanya melirik sekilas kakaknya. Mereka berempat sarapan dengan tenang pagi ini.
Tidak butuh waktu lama, mereka sudah selesai untuk sarapan. Setelah membereskan peralatan, mereka segera keluar rumah. Charlie mendekat ke arah mobil tugasnya. Bella ke arah mobil truk yang sempat dibeli oleh Charlie kemarin dari Billy. Cassie dan Calsey berencana untuk ikut bersama Bella. Jadilah mobil peninggalan ibu Cassie dan Calsey ditinggal di rumah.
"Kalian hati-hati saat berangkat," Chatlie memberi nasihat sebelum ketiganya pergi ke sekolah. Ketiganya kompak membalas dengan anggukan kepala bersama.
Charlie memasuki mobilnya. Tidak berbeda dengan Bella, Calsey, dan Cassie. Mereka bertiga segera memasuki mobil itu. Bella yang akan menyetir. Calsey duduk samping Bella. Sedangkan Cassie di samping Calsey. Beruntung kursi di mobil truk itu dapat menampung ketiganya.
Bella segera menyalakan mobil dan memanaskannya sebentar. Setelah dirasa panas, ia menjalankan mobil itu setelah mengklakson Charlie utnuk memberitahunya. Charlie hanya melambaikan tangannya kepada ketiga orang itu.
Mobil Bella terlihat sudah keluar dari pekarangan rumah menuju jalanan untuk menuju ke sekolah. Suasana dingin di pagi hari daerah tersebut membuat mereka bertiga membawa jaket. Dengan sesekali obrolan menemani perjalanan mereka bertiga. Yang lebih dominan berbicara adalah Calsey. Karena ia yang sedari tadi tidak berhenti bicara.
Bella menyetir dengan sesekali membalas ucapan Calsey. Mereka berdua sudah mulai terlihat akrab. Sedangkan Cassie yang melihat keluar jendela dengan sesekali memakan roti yang sempat ia siapkan untuk di perjalanan, akan menoleh ke arah Calsey dan Bella saat membalas obrolan itu. Suasana dalam mobil itu terasa hidup selama perjalanan menuju ke sekolah.
🩸🩸🩸
Up up up
Yuk vote, komen dan follow
Oh iya, aku udah up story kedua ku nih
Bisa cek di lapak ku ya❤
KAMU SEDANG MEMBACA
"TWILIGHT" Transmigration (Reader's ver)
Fanfiction*:..。o○ First Story ○o。..:* Twilight x Reader (female) 𝙉𝙤𝙩𝙚: • Karakter, alur, tempat dan tokoh murni milik Stephanie Meyer. Saya hanya meminjamnya dan menambahkan beberapa OOC untuk cerita halu saya ini. • Asli imajinasi dari saya. • Jangan di...