Happy Reading
🩸🩸🩸
Keesokan harinya.
Suasana kantin seperti biasanya, ramai. Cassandra dan Bella baru saja tiba di meja tempat teman-temannya berkumpul.
"Hey! La Push, kedua orang tersayangku. Kau, ikut?" Eric menatap Cassandra dan Bella yang meletakkan tas mereka.
"Bolehkah aku tau artinya?" Bella terlihat bingung dengan apa yang diucapkan Eric. Sedangkan Cassandra segera berlalu ke stand makanan untuk mengambil makanan yang dia inginkan.
Cassandra berjalan melihat-lihat makanan apa yang tersedia. Tangan kirinya memegang nampan untuk tempat makanan yang akan ia ambil. Berjalan ke sana kemari dengan kedua mata yang hanya menatap tanpa selera makanan yang tersaji di meja.
"Ini kenapa gue cuma liatin makanan, sih? Gak biasanya gue kayak gini. Biasanya gue langsung ambil makanan yang menurut gue enak. Tapi, kenapa sekarang gue gak nafsu makan," batin Cassandra yang sedang berdiri di samping meja berisi buah-buahan.
Tak berselang lama, Bella berdiri di samping Cassandra. Cassandra menatapnya sekilas dan kembali menatap buah-buahan di depan. Sepertinya, Cassandra akan mengambil beberapa buah untuk mengganjal perutnya.
"Kau belum mengambil makanan?" Bella mengambil beberapa buah dan sayur dan ia masukkan ke wadah. Menata apa yang ia ambil dan membuat sebuah karya seni.
"Tidak begitu lapar," Cassandra mulai menatap apa yang dilakukan oleh sepupunya itu terhadap buah dan sayur.
"Aku akan mengambil beberapa apel ini," Cassandra segera mengambil tiga buah apel yang sedang ditata oleh Bella. Membuat sang empu menatap Cassandra sedikit kesal.
Cassandra terkekeh melihat ekspresi kesal yang ditunjukkan Bella. Ia meletakkan nampaknya di meja dan berlalu pergi dari samping Bella saat merasa akan ada seseorang yang datang.
"Seni yang bisa dimakan," ucapan itu segera terlontar tak lama setelah Cassandra berlalu dari samping Bella. Menolehkan kepala ke belakang untuk melihat adegan yang sedang terjadi.
Edward berdiri tepat di tempat Cassandra tadi berada. Lelaki itu memulai obrolan dengan Bella yang masih asik dengan kegiatannya menata buah dan sayur. Sampai salah satu apel yang sedang Bella tata terjatuh akibat rasa terkejut yang dirasakan Bella. Terkejut karena tiba-tiba sudah ada Edward yang berdiri di tempat Cassandra tadi.
"Tendangan yang bagus untuk sebuah apel yang jatuh," Cassandra memutar kedua matanya malas melihat apa yang dilakukan Edward.
Cassandra kembali menolehkan kepalanya ke arah meja yang ditempati oleh teman-temannya. Tangan kanannya memegang satu apel dan tangan kirinya memegang dua apel. Dalam langkahnya yang akan menuju ke tempat teman-temannya, ia sedikit melirik ke arah meja Cullen. Keluarga itu mulai khawatir dengan sikap berani yang Edward tunjukkan.
Cassandra melihat semua teman-temannya menatap ke arah Bella dan Edward yang sedang berbicara berdua. Memang itu sesuatu yang tidak biasa bagi mereka yang mengenal Edward sebagai seorang lelaki yang tidak begitu dekat dengan seorang perempuan.
Cassandra yang jengah dengan apa yang teman-temannya tatap, segera mendudukkan dirinya di kursi yang masih kosong. Meletakkan dua apel di tangan kirinya di atas nampan Angela agar tidak jatuh. Ia mulai menggigit apel yang ada di tangan kanannya setelah membersihkan dengan tisu yang ada di meja.
"Kau mau ikut?" Eric menatap Cassandra yang mengunyah apelnya.
"La Push?" Cassandra menaikkan sebelah alisnya setelah menelan kunyahan apel.
"Yes, Baby. Bagaimana?" Eric menatap harap ke arah Cassandra.
"Okay," Cassandra meneruskan kegiatan memakan apel yang sempat tertunda.
Cassandra kembali melihat teman-temannya menatap ke arah Bella dan Edward. Menyandarkan tubuhnya ke kursi yang ia duduki. Menatap jengah dengan apa yang dilakukan mereka. Hal-hal yang berkaitan dengan Cullen memang menarik perhatian banyak orang. Terkecuali, Mikey. Mikey menatap Bella dan Edward dengan raut wajahnya yang seperti orang cemburu. Itu yang ditangkap oleh Cassandra saat melihat Mikey.
"Kapan ini berakhir," batin Cassandra seraya menghela napas pelan.
Tak lama, Edward mulai balas menatap Eric dan teman-temannya. Hal itu cukup membuat Cassandra merasa lega karena sikap teman-temannya bisa dihentikan. Itu yang dirasakan Cassandra sebelum sebuah teriakan yang sudah ia kenal memasuki pendengarannya.
"KAKAK!" Cassandra menghela napas lelah mendengarnya dan bersiap menghadapi apa yang akan terjadi selanjutnya.
"Gurunya nyebelin banget. Bukannya selesai pas bel bunyi, malah asik jelasin ini itu. Mana tadi kasih tugas lagi," gerutuan dari Calsey saat sudah berada di samping Cassandra.
Cassandra hanya melirik sekilas dan melanjutkan memakan apel keduanya. Ia malas menanggapi gerutuan tidak bermanfaat dari adiknya. Di belakang adiknya terdapat dua temannya, yaitu Steven dan Cindy. Seperti biasa, Cindy dengan sifat cerianya dan Steven dengan wajah datarnya.
"Hai, Calsey."
"Oh. Hai, Eric!" Calsey melambaikan tangannya ke arah Eric yang mengambil fokus Calsey.
"Mau ikut ke pantai? La Push?" Eric menawarkan kepada Calsey seraya tersenyum.
"Aku dan kedua temanku?" Calsey menunjuk dirinya dan kedua temannya.
"Yes," Eric menganggukkan kepala sekali ke arah Calsey.
"Boleh," Calsey tersenyum lebar seraya bertepuk tangan karena senang.
"Gak bisa," ucapan itu sontak membuat mereka yang ada di meja menatap ke arah lelaki yang masih memasang wajah datar, Steven.
"Loh! Kenapa, Stev?" Calsey menatap Steven dengan raut wajah heran.
"Ada acara keluarga," Steven menatap Calsey dengan wajah datarnya itu.
"Oke. Calsey sama Cindy yang ikut Kak Eric," Calsey menatap Eric setelah menganggukkan kepala mengerti dengan jawaban Steven.
Calsey, Cindy, dan Steven segera pergi meninggalkan meja Cassandra dan teman-temannya. Ketiganya berjalan ke arah stand makanan untuk mengambil makanan favorit sebelum kehabisan. Ketiganya pergi setelah Bella dan Edward selesai berbicara.
Bella datang nampan makanannya. Duduk di samping Cassandra yang akan menghabiskan apel keduanya. Eric dan teman-temannya menatap canggung ke arah Bella yang datang dengan wajah yang menurut mereka sedikit kecewa.
"Kenapa?" Cassandra menatap Bella dan mengutarakan rasa penasaran dari teman-temannya setelah menghabiskan apel keduanya. Ia mengambil apel terakhirnya dan membersihkannya.
"Bukan apa-apa," Bella menatap Cassandra dan tersenyum meskipun terlihat terpaksa.
"Kecewa karna Edward nolak?" Cassandra menaikkan sebelah alisnya saat mengutarakan pertanyaan inti. Langsung tanpa basa-basi dan membuat tidak hanya Bella, melainkan teman-temannya yang lain juga bingung dan kaget dengan pertanyaan Cassandra. Pertanyaan yang seolah tahu apa yang Bella dan Edward bicarakan.
"Tadi perhatiin gerak bibir," Cassandra menjawab kebingungan teman-temannya. Yang untungnya diterima oleh mereka.
"Iya. Tadi aku nawarin, tapi ditolak," Cassandra menatap Bella yang awalnya menunjukkan raut kecewa kemudian mencoba tersenyum. Menutupi apa yang sudah terjadi.
"Seengaknya udah usaha," Cassandra menepuk pelan bahu kanan Bella sebelum memakan apel.
Mereka segera melanjutkan memakan makanan di meja. Meninggalkan keheningan di meja tersebut. Untuk Calsey dan kedua temannya, mereka memilih meja lain yang kosong. Karena meja yang ditempati oleh Cassandra dan teman-temannya memang sudah penuh. Di samping itu juga, menjadi kelegaan bagi Cassandra karena adiknya tidak menambah kebisingan suara yang harus ia dengar.
🩸🩸🩸
Udah up nih🎉
Alhamdulillah aku udah mulai sembuh, terimakasih atas doa dan dukungan kalian ya🥰
Lope-lope buat kalian❤❤❤
KAMU SEDANG MEMBACA
"TWILIGHT" Transmigration (Reader's ver)
أدب الهواة*:..。o○ First Story ○o。..:* Twilight x Reader (female) 𝙉𝙤𝙩𝙚: • Karakter, alur, tempat dan tokoh murni milik Stephanie Meyer. Saya hanya meminjamnya dan menambahkan beberapa OOC untuk cerita halu saya ini. • Asli imajinasi dari saya. • Jangan di...