04 " Maafin Haechi, bun..."

54 9 0
                                    

.

.

.

Haechan berdiri di depan pintu dengan tangan berlipat di dada. Matanya menatap tajam ke arah sang kakak yang baru saja membuka pintu, membuat Minho, sang kakak mengernyitkan kening nya.

' Kumat nih bocah '.

Sambil mengangkat bahu nya Minho berjalan tanpa dosa melewati Haechan.

" Bagus ya di telponin nggak nyaut-nyaut" Sindir Haechan, seperti seorang ibu yang memarahi anak nakal nya, padahal bunda Yoona saja sedang menyiapkan makan malam di dapur.

" Lo ngomong sama gue, cil?"

" Bukan. Sama kucing burik!"

Minho mendelikan mata nya, sialan dia di panggil kucing burik. Dengan wajah cemberut ia pun melanjutkan langkah nya, mengabaikan Haechan yang masih memasang wajah kesal.

"KAK INOOOO!!"

Minho terlonjak kaget saat mendengar teriakan Haechan yang menggelegar, ia sontak membalikan badan nya kembali ke arah Haechan.

" Apaan sih cil, bikin kaget gue aja lu!" Bentak nya. Sungguh demi apa pun dia sangat lelah, ingin segera menyegarkan badan nya yang terasa lengket, padahal seharian ini dia bermain game bersama Jungwoo dan teman-teman nya.

" Tadi kemana? Kenapa nggak jemput Haechi? Kakak tau? Tadi Haechi di culik orang ganteng waktu pulang sekolah! Tanggung jawab lu kak, jantung Haechi denyut-denyut nggak berhenti dari tadi!" Sembur Haechan dengan tatapan sengit.

" BUUN, ECHI NGGAK SOPAN NIH BUN, SAMA INOOO!!!"

Bukan nya menjawab cercaan Haechan Minho malah mengadu kepada Bunda di dapur.

" Tanggung jawab lu kak...!!!" Rengek Haechan masih tidak terima.

" Tolol! Kalau nggak denyut lu mati, beruang madu" Minho menghela nafas lelah.

Tapi, bukan Haechan nama nya kalau nggak ngejailin Minho. Ia berlari ke arah Minho dan memukuli bahu kakak nya bertubi-tubi.

" YAAAK! SAKIT BEGO!!" Bentak Minho sambil berusaha menghindar dari amukan Haechan.

" BUNDAAA!! KAK INO NGOMONG KASARRR!!"

" YA LU NYA DIEM GENDUUT!!"

Dan begitulah sampai bunda Yoona keluar dari sarang nya sambil membawa sodet.

" KALIAN BERDUA BERHENTI BERANTEM!!!" Seru bunda Yoona, dengan kedua tangan ada di pinggang ramping nya. Menatap tajam kedua anak nya yang langsung terdiam.

" Minho, pergi mandi sana! Dan Haechi, bantu bunda menyiapkan makanan" Titah nya.

" Baik, bun" Serempak kedua nya.

Minho bergegas ke kamar nya, lega rasanya bisa lepas dari beruang tantrum ini.

" Kak Han, udah pulang bun?" Tanya Minho sambil menghentikan langkah nya saat menyadari kakak nya yang satu itu tidak kelihatan batang hidung nya. Biasa nya, dia yang paling berisik melerai pertengkaran nya dengan Haechan.

" Kak Han, lembur lagi. Katanya dia akan makan malam di kantor nya" Jawab bunda Yoona.

" Ooh"

Minho melanjutkan langkah nya, menaiki tangga dengan lesu, sedangkan Haechan mengikuti bunda Yoona ke dapur, padahal dia masih dendam sama emak kucing yang satu itu.

Minho mendudukan bokong nya di atas kasur, dia tidak langsung ke kamar mandi, tapi ia malah mengeluarkan ponsel nya.

Setelah menekan sebuah nama, dan menunggu sedikit lama, akhirnya  terdengar suara di seberang sana.

DARKSIDE #jeongcheol ft banginho & markhyukTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang