14 " Tapi..., jika itu ulah nya, dia milik ku!"

44 7 0
                                    

.

.

.

Seungcheol dan Jeonghan memasuki rumah duka yang sudah di penuhi oleh karangan bunga yang bertuliskan turut berduka cita itu.

Keduanya sama-sama mengenakan pakaian hitam, mata Seungcheol bahkan sudah sembab.

Sembab karena ia sengaja membubuhkan cairan cabai ke matanya biar terlihat seperti habis menangis.

' Ck, dasar iblis licik' dengus Jeonghan.

" Nak Seungcheol...hiks, Hyejin ku..., tolong kembalikan Hyejin ku, Seungcheol"

Kedatangannya langsung di sambut oleh isak tangis seorang wanita paruh baya yang masih terlihat cantik itu.

Seungcheol memeluk wanita yang sedang menangis pilu sambil memeluk foto Hyejin.

" Maafkan aku, ma. Aku bahkan tidak bisa menjaga dan melindunginya" bisik Seungcheol lirih dan bergetar.

Jeonghan memutar bola matanya merasa jengah dengan drama yang di perankan oleh Seungcheol, dia pantas mendapat piala oskar sebagai aktor berbakat.

" Dia..., ini semua gara-gara keluarga sial nya..., mereka membunuh nya Seungcheol!"

Tiba-tiba saja Park Yong mi menunjuk nya sambil berteriak keras, hingga beberpa tamu yang sudah berdatangan mengalihkan atensi mereka kepadanya. Jeonghan buru-buru menundukkan kepalanya, dengan tangan saling meremas.

Oh lihat, siapa di sini yang pantas mendapat piala oskar😏.

"Putri ku mati di tangan adiknya..., mereka harus di penjara. Tidak...tidak, mereka harus mati!!!" Yong mi semakin histeris di pelukan Seungcheol, bahkan dia terus berusaha mendekati Jeongahan, kalau saja Seungcheol tidak menahan nya wanita itu pasti sudah mencincang tubuhnya.

" Ma, tenang lah, polisi saat ini sedang berusaha menyelidikinya, dan jika itu terbukti, maka saya sendiri yang akan menghukumnya" Bujuk Seungcheol, ia menatap ke arah Jeonghan dengan tatapan penuh kebencian.

" Kau tau kenapa aku membawanya ke sini? Supaya dia bisa melihat kalian untuk yang terakhir kali nya" Lanjutnya dingin. Yong mi merosot di pelukan Seungcheol dengan tubuh gemetar karena tangisan nya.

" Kau tidak perlu mengotori tangan mu Seungcheol, karena papa sendiri yang akan melakukan nya"

Jeonghan semakin menunduk ketakutan kala tatapan tajam milik park Minseok menusuk nya. Pria paruh baya itu berjalan menuruni anak tangga dengan wajah yang kacau, di belakang nya ada Park Jiyoung. Lalu Minseok mengambil alih tubuh istrinya yang masih terisak.

" Tentu saja pa, aku akan menyerahkan nya kalau semua terbukti salah mereka" sahut Seungcheol, kini dia sudah ada di depan Jeonghan. Jiyoung menatap Jeonghan dengan sendu, entahlah, tatapan pria tua itu sangat sulit di baca.

" Han-a, bisa bicara dengan paman?" Ucapnya, Jeonghan tersentak kaget dia mendongakan kepalanya dengan mata yang sudah berair.

" A-ada apa paman?" katanya gugup.

" Kita bicara di tempat lain"

Minseok menarik tangan mungil yang masih gemetar itu dengan lembut. " Tidak apa-apa kan, Seungcheol?"

Seungcheol menggertakan rahang nya, tangan nya mengepal erat, tapi dia berusaha setenang mungkin di hadapan mantan paman nya.

" Silahkan, tapi maaf dia harus segera kembali ke kantor, karena masih banyak pekerjaan yang harus dia kerjakan" Ucap nya dingin.

" Tentu saja"

Jiyoung lalu membawa Jeonghan ke taman belakang rumah Park Minseok, banyak sekali bodyguard yang berjaga di sana, semuanya berdiri dengan tegap dan gagah.

DARKSIDE #jeongcheol ft banginho & markhyukTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang