PROLOG

195 12 2
                                    

⚠️ Adegan kekerasan kalau yang gak suka genre ini di skip aja👌

                              🍁🍁🍁

Rinai rintik hujan masih membasahi kota Jakarta di malam ini, tapi hujaman air dari atas langit itu tidak membuat seorang pemuda menghentikan langkah nya. Dia dengan santai nya berjalan sambil sesekali menggelengkan kepala nya mengikuti alunan musik yang ia dengarkan di earphone nya.

Suasana malam ini sangat sepi. Selain hampir tengah malam, juga dikarenakan hujan mengguyur kota sejak sore tadi, hingga banyak orang merasa malas untuk keluar walau sekedar mencari makanan di udara yang dingin.

" Lepas...Hiks!...tolong lepaskan aku"

Sebuah rintihan terdengar samar di telinga pemuda yang menggunakan pakaian serba hitam itu. Tapi, dia hanya memiringkan kepala nya sekilas ke arah gang sempit yang sedang ia lewati. Lewat sudut matanya, ia lihat seorang pria paruh baya sedang berusaha menerkam mangsa nya. Bisa di tebak kalau pria itu sedang di pengaruhi alkohol.

" Cih! Dasar sampah!" Gumam nya pelan sambil terus berjalan, niat nya untuk mengabaikan pemandangan menjijikan itu, tapi semakin lama tangisan meminta tolong itu semakin kencang dan memilukan hingga ia mengepalkan kedua tangan nya.

" Sial!"

Dia memutar balik tubuh nya, dan berjalan ke arah gang sempit tadi, mata yang sejak tadi terlihat berbinar, kini berubah menjadi dingin dan tajam, saat ia menyaksikan pria mabuk itu sedang berusaha mencumbui korban nya yang sejak tadi menangis dengan tubuh bergetar.

Srett!

Tubuh pria mabuk itu di tarik dan di seret dengan mudah oleh nya. Pria mabuk itu tampak terkejut, ia berusaha melawan namun dengan secepat kilat pemuda itu menancapkan belati kecil dan tipis di lehernya.

Pemuda itu menyeret nya sedikit jauh dari si korban yang menunduk ketakutan, sedangkan pria mabuk itu nampak tidak berdaya, selain karena pengaruh minuman keras, juga karena darah yang terus keluar dari leher nya.

Bruukk!

Pemuda itu melempar keras pria mabuk itu ke tumpukan sampah yang tak jauh dari sana.

" Sampah harus ada di tempat sampah juga" gertak nya dingin. Ia berjongkok di samping tubuh yang menggeliat seperti ulat. Sebuah seringai menakutkan muncul di wajah yang tertutup Hodie. Matanya berkilat tajam menatap bajingan itu yang bahkan untuk merintih pun tidak bisa.

" Tangisan nya harus kau bayar mahal bajingan!"

Pria mabuk itu semakin menggelinjang saat belati kecil milik si pemuda menancap lagi di leher nya, kali ini pemuda itu menekan dan menarik nya ke bawah seperti sedang membelah seekor ikan, mengoyak pita suara pria malang itu sehingga tidak bisa berteriak. Wajah nya datar dengan tatapan menakutkan dan darah pun kini sudah menggenang di bawah kepala si pria mabuk itu.

Tidak berhenti di situ, pemuda itu lalu mengukir sebuah huruf di kening pria mabuk itu dengan santai, menghiraukan rontaan korban nya, bahkan mata si pria mabuk itu melotot lebar nyaris melompat keluar dari rongga nya menahan sakit yang luar biasa.

Ini, adalah mimpi buruk nya, mimpi buruk di usia tua nya, bahkan kematian nya pun begitu mengenaskan. Tubuhnya bahkan di jadi kan mainan si pemuda, di cabik dan di koyak dengan santai nya.

" Kak Han!"

pemuda korban si pria mabuk yang sedang memeluk lutut nya itu mendongak kan kepala nya, saat rungu nya mendengar suara yang sangat ia kenal.

" I_ino...Hiks!" Isak pemuda itu bergetar.

Pemuda yang di panggil Ino itu memeluk nya erat.

" Apa yang sedang lo lakukan di sini kak? Kenapa keluar malam-malam sendirian?" Tanya pemuda yang baru datang itu cemas.

DARKSIDE #jeongcheol ft banginho & markhyukTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang