Byurrr..
Byurrr...
Na Jaemin... berjanjilah. Ketika kau sudah menemukan jawaban atas pertanyaanmu selama ini maka, terimalah nasib itu.
Maafkan aku sebagai Namkoong Min yang meminta garis hidup kita terlalu rumit.
Air sungai mengalir sangat deras. 7 raga yang berada di dalam sungai terombang-ambing karena arus yang terlalu kencang.
Jaemin membuka matanya setelah mendengar suara di kepalanya. Ia menoleh kekanan dan kekiri, menggeleng pelan melihat Renjun serta Haechan yang menutup mata, membiarkan tubuhnya pasrah di bawa arus sungai.
Sekuat tenaga, Jaemin berusaha keluar dari dalam air. Napas nya mulai terasa sesak. Dengan kedua tangan yang masih mengikat pada Renjun dan Haechan, laki-laki itu mengandalkan kaki nya untuk berenang ke permukaan.
Ketika sampai di permukaan, Jaemin menarik napas rakus. "MARK!" Ia berteriak melihat Mark yang berada di permukaan namun dengan keadaan tak sadar.
Jaemin mengerang kuat ketika ia berusaha menarik tangan nya yang terikat pada Renjun dan Haechan.
"Ayolah..." lirih Jaemin kalut.
Jaemin berusaha tetap membuka mata nya seiring tubuh nya yang terombang-ambing tak tentu arah. Ia terus berusaha menarik kedua tangan nya yang masih berada di dalam air. Hanya kepala nya yang berada di permukaan air.
"DIMANA MEREKA?!"
Jaemin menoleh ke arah kanan. "MEREKA DI BAWAH!" Balas nya teriak.
Jeno melepas tali yang mengikat tangan nya dengan Mark. Kembali menyelam ke dalam sungai, berusaha menarik Renjun dan Haechan.
Raut wajah Jaemin terlihat sangat panik. Hanya Mark yang berada di permukaan namun dengan kondisi tidak sadar.
"Wuah..." Jeno menarik napas panjang sambil membawa Renjun dan Haechan di tangan kanan dan kiri nya.
"Di..dimana, Chen..uhuk..le?" Tanya Jaemin terbatuk karena terlalu banyak meminum air.
Jeno mengerang kesal dan memberikan tubuh Renjun serta Haechan kepada Jaemin, lalu ia kembali menyelam untuk mencari Chenle.
Mata Jaemin terus melirik ke arah Mark. Memastikan bahwa Pangeran pertama itu masih di jarak pandang nya.
"Di..ngin.."
Jaemin terkejut mendapati lirihan lemah dari Jisung yang berada di punggung nya. Ia berdecak keras karena situasi semakin kacau.
Pangeran ke-5 itu membuka ikatan tali di tangan nya dengan Haechan. Mengikatkan tali tersebut ke tangan kiri Renjun. Lantas ia berusaha berenang melawan arus sambil menarik tubuh Renjun dan Haechan yang masih pingsan.
"MARK!" Teriak Jaemin lagi.
Jarak Mark dengan mereka semakin jauh. Membuat Jaemin cemas luar biasa. Ikatan tangan Mark dan Jeno telah terlepas sehingga potensi Mark untuk berpisah dari mereka semakin besar. Belum lagi Jeno yang tidak kunjung naik ke permukaan dan masih mencari Chenle.
"MARK! BANGUN!" Teriak Jaemin yang terus berusaha mendekati Mark.
"MARK! BANGUNLAH!" Teriak Jaemin dengan nada tercekat, tenggorokan dan dada nya terasa sakit.
"MARK! AKU MOHON!"
"MARK! TOLONG KAMI!"
Samar-samar, Mark mendengar suara jeritan itu dari arah jauh. Telinga nya berdenging ketika suara air mulai menabrak masuk pendengaran nya. Lantas, Mark membuka mata nya dan terkejut.
KAMU SEDANG MEMBACA
[ii] The Seven Sons, D² (Delight & Dolour) || NCT DREAM
FanfictionMasa lalu adalah bagian dari masa depan dan masa kini. Sama seperti 7 dari mereka yang masih mencari arti dari sebuah kehidupan. Bersama, dalam 7 jiwa yang hancur secara perlahan. Kita akan kembali kepada masa yang tak lekang oleh waktu. Masa yang m...