Suara ringkikan kuda dan larian kuda terdengar mengisi hutan yang sunyi. Gemerisik daun-daun menandakan betapa lajunya kuda berlari sambil membawa sang Tuan untuk pergi lebih jauh.
"BAGAIMANA DENGAN CABANG DI SEBELAH SANA?" Tanya Mark menunjuk ke arah kanan.
Jeno menggeleng kuat. "TIDAK ADA JALAN! HANYA ADA JURANG!" Seru nya yang baru kembali setelah memeriksa jalan bercabang.
Mark mengangguk paham, ia memandang ke arah Haechan yang sibuk memindai hutan dengan sangat teliti.
"KAU MENEMUKAN SESUATU?" Teriak Mark yang jelas ditujukan untuk Haechan.
Sambil mengatur kecepatan kuda nya, Haechan mengabaikan pertanyaan Mark. Ia butuh ketenangan dan fokus untuk memperhatikan keadaan di sekitarnya.
"TIDAK. BELUM ADA TANDA-TANDA MUSUH!" Balas Haechan akhirnya.
7 Pangeran itu menelusuri hutan mati dengan kecepatan kilat. Mereka sadar bahwa dengan matinya pasukan Inggris yang baru saja mereka bantai maka kehadiran mereka sudah disadari oleh pihak Inggris.
Hanya tinggal menunggu waktu untuk pasukan Inggris segera membunuh 7 Pangeran itu.
"RENJUN! BAGAIMANA POSISI DI BELAKANG?!" Tanya Mark sedikit menoleh ke belakang.
"TERUS BERKUDA! JANGAN BERALIH KE BELAKANG!" Teriak Renjun keras.
Posisi mereka berkuda saat ini membentuk huruf Z. Dibagian depan terdapat Mark yang di apit oleh Jeno dan Haechan. Lalu dibarisan tengah ada Jisung dan di barisan akhir ada Renjun yang di apit oleh Jaemin dan Chenle.
Posisi berkuda huruf Z ini di usulkan oleh Chenle. Ketika terjadi kondisi yang berbahaya, mereka akan berpencar ke tiga arah yang berbeda dengan Mark dan Renjun yang akan membawa Jisung.
"PACU TERUS KUDA KALIAN!" Gertak Mark membakar semangat untuk hidup bagi Pangeran lainnya.
Suara pecutan kuda membuat kuda mereka semakin laju berlari. Mark memandu 6 Pangeran lainnya untuk terus mengikuti dirinya.
"BERPENCAR!" Teriak Chenle tiba-tiba.
Dorrr!
7 Pangeran itu berkuda menjadi 3 arah. Dengan Mark, Renjun dan Jisung yang berada di barisan tengah. Sedangkan 4 Pangeran lainnya berkuda ke arah semak-semak di sebelah kanan dan kiri.
"GET THEM!" Teriak pasukan Inggris dari arah belakang.
Renjun berdecak kesal. "JISUNG. PINDAH KE ARAH KANAN MARK!" Seloroh Renjun dan langsung dilakukan oleh Jisung, lalu Renjun berpindah ke arah kiri Mark.
"Mereka berjumlah 15 orang!" Lapor Renjun kepada Mark.
Mark mengangguk tegas. "Serahkan kepada Haechan dan Jaemin." Ujarnya datar.
Dorr!!
"WOHOOO! TEMBAK TERUS SEPERTI ITU, NA JAEMIN!"
Seruan dari arah belakang musuh membuat Mark tersenyum puas. Rencana mereka berhasil untuk membuat musuh terkepung di bagian tengah.
Jlebb..
Crashh..
"MAKANLAH PANAHKU, BAJINGAN!" Teriak Haechan puas dan tertawa lantang.
Fokus musuh mulai terbagi. Sebagian dari pasukan musuh berkuda secara terbalik dan mulai melakukan baku tembak. Namun, Haechan dan Jaemin dengan cepat melumpuhkan mereka.
Pistol yang di pakai Jaemin dan panah yang di lakukan Haechan merupakan kombinasi yang tepat untuk melumpuhkan musuh. Rencana Chenle yang cepat dalam membaca situasi sangat menguntungkan mereka untuk terhindar dari pertarungan jarak dekat.
KAMU SEDANG MEMBACA
[ii] The Seven Sons, D² (Delight & Dolour) || NCT DREAM
FanfictionMasa lalu adalah bagian dari masa depan dan masa kini. Sama seperti 7 dari mereka yang masih mencari arti dari sebuah kehidupan. Bersama, dalam 7 jiwa yang hancur secara perlahan. Kita akan kembali kepada masa yang tak lekang oleh waktu. Masa yang m...