Rodhiana Adele Winona,
Seorang gadis yang terlahir kaya raya dengan keluarga harmonis yang begitu menyayangi nya dengan sepenuh hati. Obsesinya berawal dari hubungan antara Arlan dan Acha tersebar hingga ke seluruh sosial media yang memang mengenal siapa itu Arlan.Sedangkan cintanya dimulai sejak dia melihat Arlan untuk pertama kalinya, Arlan kecil yang kala itu membantunya saat gaun indah nya tersangkut dimeja tamu acara pesta digelar. Arlan kecil dengan wajah dingin itu berhasil membuat Adele kecil menyimpan kekaguman dalam diam.
Berharap kekaguman nya hanya sebatas kagum seorang anak kecil terhadap pahlawan berkuda putih nya, tapi Adele ternyata salah. Saat dia duduk di bangku kelas 3 SMP, dirinya kembali bertemu dengan Arlan disebuah acara amal yang selalu digelar para pebisnis kaya raya. Arlan datang dengan pakaian yang super tertutup.
Karena penasaran, Adele kecil pun mengikuti Arlan yang ternyata pergi ke rooftop gedung dan membuka seluruh penutup wajahnya. Adele terpaku, menatap penuh cinta pada wajah tampan Arlan. Dan dari detik itu, rasa cintanya semakin kuat dan semakin sulit dikendalikan.
Memasuki jenjang menengah akhir, Adele memohon pada orang tuanya agar dia diizinkan sekolah di ZHS. Di sekolah barunya, Adele berteman dengan seorang gadis yang dikenal kecentilan hingga saat dia dikelas 2 SMA. Adele mengenal sosok murid baru pindahan dari Negara Korea Selatan, Ahn Yujin.
Mereka bersahabat berdua dan selalu bersama kemana pun itu, bahkan Adele tak pernah absen menonton Arlan latihan basket ataupun tanding basket dengan alasan ingin bertemu Mas Crush. Padahal Adele tak pernah bilang siapa si Mas Crush dan untungnya Yujin tak pernah bertanya lebih.
Hingga lama kelamaan, cinta itu berubah menjadi obsesi kala tahu kalau Arlan berpacaran dengan Acha. Karena ingin bermain cantik, Adele pun mengajak Yujin untuk mendekati Acha. Dan siapa sangka, kalau Yujin ternyata mudah akrab dengan Acha yang memang friendly.
Yang awalnya selalu berdua, kini bertiga. Bahkan Adele terus menguatkan hatinya saat Arlan dengan terang-terangan memeluk dan terus mencium Acha. Adele terlalu pandai bermain peran sebagai teman yang mendukung hubungan sahabatnya kala didepan Acha dan Yujin.
Tapi kalau dibelakang, Adele selalu berperan sebagai antagonist yang senantiasa mengatur rencana busuk untuk memusnahkan Acha yang dengan begitu hubungan antara Acha dan Arlan akan hancur. Tapi sepandai apapun Adele bermain peran, Acha tetap menyadari tentang gerak-gerik anehnya.
Tepatnya saat Adele berdiri di podium penonton dan pergi dengan membawa rencana jahat, Acha tau dan mengikuti gadis itu dengan alasan ke toilet agar Arlan tak curiga. Final nya, kejadian malam itu benar-benar menghancurkan diri Adele sendiri.
Dia pergi menghadap Tuhan karena kesalahan nya, juga membawa sejuta kebencian untuk Acha.
Selesai membaca informasi mengenai Adele, Acha pun beranjak dari ruang bacanya dan segera masuk kedalam kamar untuk menemui Arlan karena sekarang sudah hampir jam 9 malam. Tadi selepas makan bersama, Acha pamit dengan alasan ingin menghubungi temannya, Yujin.
***
Hari pertama sekolah dengan statusnya yang bukan seorang gadis lagi, Acha merasa sungkan. Dia merasa menjadi yang paling berbeda dari yang lainnya, sebab itu, sejak duduk di jok belakang motor Arlan, Acha terus bungkam. Hanya duduk dengan punggung tegak, bahkan Acha tidak memeluk pinggang Arlan, sesuatu hal yang sangat langka.
Arlan pula merasakan perbedaan gadisnya, laki-laki menghela napasnya pelan, menghentikan motornya tidak jauh dari gerbang utama gedung sekolah. Arlan menolehkan kepalanya ke belakang, menatap Acha yang melamun dengan tatapan kosong. "Sayang? Sayang?"
Acha mengerjap, wanita itu menatap Arlan yang juga menatapnya dengan pandangan khawatir. "Ah iya, kenapa berhenti, Ar? Apa sudah sampai?" Acha celingak-celinguk, ini belum di sekolah tapi memang sudah dekat sih. "Oh, kamu mau aku turun disini? Yaudah enggak apa-apa, aku tu—"
"Kamu kenapa, sayang?" Arlan turun dari motor, laki-laki itu sedikit membungkuk untuk mendekatkan wajahnya dengan wajah Acha, di mana Acha masih duduk di jok belakang motor.
"Aku?" Acha menunjuk dirinya sendiri, "Aku enggak apa-apa. Kamu nih yang lebay," Acha berusaha mengalihkan perhatian dengan terkekeh pelan.
"Aku kenal kamu, sayang." Arlan mengecup kening Acha begitu lama, membuat kelopak mata Acha terpejam. "Acha yang aku kenal, enggak mungkin bisa sediam seperti ini."
Acha tidak tahan, wanita itu memeluk leher Arlan, dia kembali menangis dalam pelukan kekasihnya. Membuat Arlan memejamkan matanya sejenak, membalas pelukan wanitanya tak kalah erat, "Menangis lah, sayang. Jika itu bisa membuatmu merasa lega,"
Tangisannya yang terisak, membuat Arlan tidak tega. Laki-laki itu pun menggendong Acha ala koala, berjalan meninggalkan motornya sembari mengetik pesan dengan satu tangan. Meminta temannya untuk mengambil motornya di dekat gerbang utama sekolah.
Ketika Arlan yang tampan berjalan gagah dengan wanita di gendongannya, semua mata kaum hawa langsung terpesona, merasa iri pada keberuntungan Acha yang mendapatkan laki-laki sesempurna Arlan. Tujuan Arlan adalah UKS, dia membaringkan wanitanya di atas brankar, menarik selimut lalu ikut naik ke atas brankar. Keduanya kembali berpelukan.
"Ada sesuatu yang mengganggu pikiran kamu, sayang?"
Acha menggeleng, "Kiss me."
Lagi-lagi Acha mengalihkan perhatian dengan 2 kata yang tidak bisa Arlan tolak, laki-laki itu pun mengukung tubuh wanitanya, kembali mencium bibir Acha dengan lembut. Di mana sekarang, pikirannya ikut tidak baik-baik saja. Arlan kembali memikirkan, malam itu, dia juga mengukung seorang wanita tapi bukan kekasihnya.
Bahkan melakukan hal lebih yang tidak sepantasnya Arlan lakukan, Arlan memiliki kekasih yang sangat dirinya cintai. Arlan merendahkan tubuhnya, membiarkan tubuh keduanya menempel tiada jarak dengan selimut yang memang ada di atas tubuh Arlan. Aku ingin menghapus jejak wanita malam itu, Arlan membatin sembari memandangi kelopak Acha yang terpejam.
Tapi dia tidak segila itu untuk merusak wanitanya setelah merusak wanita lain sebelumnyanya, Arlan menghela napasnya pelan, menyelesaikan ciuman saat di rasa Acha mulai kehabisan oksigen. "Masih mau menangis, sayang?"
Acha memeluk leher Arlan, menyembunyikan wajahnya di ceruk leher laki-laki itu. "Ar, aku cape banget. Aku mau istirahat yang lama sekali,"
"Sayang!" Arlan ingin menangkup wajah Acha tapi pelukan Acha pada lehernya sungguh erat, "Jangan pernah mengatakan hal yang membuat aku ingin memilikimu seutuhnya."
"Kalau begitu, miliki aku seutuhnya, Ar."
Nada suaranya begitu parau, Acha telah menyerah pada keadaan. Di mana sebelum kejadian malam itu, Acha baru mengetahui perihal orang tuanya yang ternyata sudah bercerai bahkan sudah memiliki keluarga baru masing-masing. Tentang mereka yang bahkan sudah tidak lagi memedulikan jasadnya di pemakaman, mereka tidak pernah menjenguk jasadnya.
Betapa malangnya hidup Acha, dia tidak lagi bisa berpikir jernih. Hidupnya sudah lama berantakan, Acha lelah memakai topeng seakan-akan dia adalah remaja akhir zaman yang begitu bebas penuh kebahagiaan. Padahal tidak, Acha si gadis bunglon adalah sosok gadis yang menyimpan beribu luka serta kesedihannya seorang diri.
***
KAMU SEDANG MEMBACA
Yes I'm Acha (On Going)
ФэнтезиRevisi. Acha Basilia Eldora, gadis cantik dengan segala kebar-barannya dan juga mulutnya yang asal ceplos. Acha memang memiliki wajah yang cantik namun sayang, kapasitas otaknya begitu minim. Tapi tenang saja! Yang namanya Acha pasti akan selalu per...