H E L L O !👋
~ H A P P Y R E A D I N G ~
***
• 07.55 WIB
Sekian lama diperjalanan, akhirnya mereka tiba didepan sebuah bangunan yang menjulang tinggi. Mei, perempuan berpenampilan tomboy itu terlihat segan kalau harus membangunkan Acha yang masih terlelap dalam tidur nyenyaknya.
Tapi luka di kening dan luka gores dibeberapa bagian tubuh terbuka Acha harus segera diobati, kalau terlambat hanya akan membuat sang Nona terinfeksi. Dengan keberanian yang hanya secuil, Mei menepuk pelan lengan sang Nona agar terbangun.
Acha yang memang sudah bangun sejak tadi dan lebih memilih memejamkan matanya pun langsung membuka matanya saat Mei menepuk pelan lengannya. Acha menoleh menatap Mei lalu mengangguk dan segera turun lebih dulu, membiarkan Mei memarkirkan mobil yang mereka gunakan tadi.
Dengan langkah anggun dan tegasnya, Acha memasuki gedung menjulang tinggi itu. Tanpa segan, Acha menaikan dagunya sebagai tanda kalau dirinya patut dihormati oleh mereka semua yang masih sibuk bekerja. Ah, satu hal yang perlu kalian ketahui, kalau Acha sudah berganti pakaian.
Saat dijalan tadi, Acha meminta berhenti sejenak disebuah butik terkenal yang tak lain tak bukan adalah butik cabang milik sang Mamah. Acha menganti pakaian nya tadi dengan sebuah dress sepanjang lutut dengan tangan sebatas siku juga kerah yang menutup lehernya.
Dia tak mau kalau ada pekerja yang melihat tanda kepemilikan yang Arlan buat di lehernya. Tanpa berniat menyapa para karyawan, Acha pun masuk ke dalam lift khusus petinggi yang akan membawanya ke lantai teratas gedung megah juga tinggi itu.
Keluar dari lift, Acha berjalan menuju satu ruangan yang ada dilantai itu. Tanpa permisi, Acha membuka pintu bertuliskan CEO ROOM yang berhasil membuat dua manusia berbeda gender yang sedang bercumbu didalam ruangan itu tersentak kaget dan tambah kaget saat melihat siapa yang datang.
Tapi Acha tak memedulikan tentang keterkejutan dua orang itu, bahkan dengan santainya Acha duduk di depan kursi CEO yang ada si CEO dan juga wanita di pangkuannya. Acha melipat kedua tangannya didepan dada sambil menatap dingin dua orang itu yang belum juga berubah posisi.
Menyadari posisi dirinya dan si wanita, CEO itu pun langsung mendorong si wanita sambil melemparkan cek yang berisi uang bayaran untuk wanita jalang itu. Wanita itu pun langsung pergi tak lupa menatap sinis Acha yang bahkan Acha sendiri hanya tak acuh tak peduli.
"Nona? Ada yang bisa saya bantu?" Tanya seseorang itu seraya merapikan dasi nya lalu tersenyum ramah menatap Acha.
Tanpa adanya rasa takut sedikitpun, Acha memajukan tubuhnya lalu menopang dagunya dengan kedua tangannya yang ada diatas meja. "Tuan Griffin, tutup mulut atas apa yang anda lihat dan semuanya akan baik-baik saja."
Griffin-Kakak sepupu Arlan, terlihat menegang sambil berusaha tersenyum yang kesan nya malah seperti dipaksakan. Dia memang sudah tahu tentang apa yang terjadi pada Adik sepupunya, karena kejadian Arlan malam itu, terjadi di kelab malam milik Griffin. Ditambah lagi Griffin mendapat informasi dari pekerjanya di club itu.
Kalau Arlan datang dan berkumpul dengan teman-temannya di tim basket, karena tak mau ketinggalan berita, Griffin pun langsung memerintahkan anak buahnya di bagian CCTV untuk memastikan kemana saja Arlan pergi selama di kelab malam miliknya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Yes I'm Acha (On Going)
FantasyRevisi. Acha Basilia Eldora, gadis cantik dengan segala kebar-barannya dan juga mulutnya yang asal ceplos. Acha memang memiliki wajah yang cantik namun sayang, kapasitas otaknya begitu minim. Tapi tenang saja! Yang namanya Acha pasti akan selalu per...