H E L L O !👋
~ H A P P Y R E A D I N G ~
***
• 04.35 WIB
Matanya terpejam, merasakan sesuatu yang hangat terasa di bagian inti tubuhnya. Nafasnya tersengal, entah sudah berapa lama Arlan terus menggagahi tubuhnya tanpa merasa lelah sedikitpun. Acha hanya diam dengan kelopak mata yang perlahan terbuka saat tubuh berat Arlan menimpa tubuhnya.
"Maaf dan terima kasih, sayang. I love you, Acha Basilia Eldora."
Jantung Acha serasa berhenti berdetak mendengar gumam-an yang keluar dari mulut Arlan, dan Acha baru menyadari kalau sejak awal permainan itu dimulai, nama yang Arlan sebutkan selalu namanya. Apa Arlan sadar saat melakukan itu padanya?
Tapi seingat Acha, obat perangsang yang Arlan minum itu memiliki dosis yang sangat tinggi. Bahkan Acha yakin, saat Arlan bangun dari tidurnya nanti, Arlan akan merasa mual dan terus memuntahkan isi perutnya, juga pusing bukan main yang terasa di kepalanya. Akan sangat tidak mungkin kalau Arlan bisa ingat siapa gadis yang bersamanya.
Tak ingin terlalu larut dalam pemikiran nya, Acha melirik sekilas ke arah jam di dinding yang ternyata sudah menjelang subuh. Pantas saja tubuhnya benar-benar terasa remuk dan pegal bukan main. Kekuatan seorang Arlan dalam permainan ranjang memang tidak bisa diragukan lagi.
Dengan perlahan, Acha memiringkan tubuhnya hingga Arlan berpindah ke sisi sampingnya. Acha meringis pelan merasakan sesuatu yang terlepas secara paksa. Dengan hati-hati, Acha mendudukkan dirinya sambil menggigit bibir bawahnya menahan ringisan ngilu.
Walau agak susah untuk berdiri, Acha tetap berusaha dan memilih masuk ke kamar mandi untuk membersihkan dirinya. Selesai membersihkan diri, Acha pun mengambil kemeja Arlan dan langsung memakai nya karena tank top nya sudah rusak dan hoodie nya masih di luar, entah masih ada atau sudah dibuang oleh cleaning service di club ini.
Tatapan mata Acha tak sengaja melihat kearah ponsel Arlan, Acha tiba-tiba mengingat tentang percakapan nya semalam bersama Roy. Tak mau meninggalkan jejak, Acha pun menghapus riwayat panggilan semalam. Setelah selesai, Acha menaruh ponsel Arlan keatas nakas samping ranjang.
Sebelum pergi, Acha mendudukkan dirinya di samping Arlan sambil menaikan selimut yang menutup tubuh polos pemuda itu. Acha mendekatkan wajah nya ke depan wajah Arlan lalu menempelkan bibir nya didepan bibir Arlan dengan waktu yang cukup lama.
Takut Arlan terganggu, Acha pun menjauhkan wajahnya dan segera berbisik. "Setidaknya, perempuan itu aku."
Mengukir senyum tipis, lantas Acha berdiri dan berlalu pergi meninggalkan Arlan yang masih terlelap. Didepan kamar 009, ternyata hoodie nya masih ada diatas lantai. Acha pun mengambil hoodie nya dan segera memakainya karena udara pagi benar-benar dingin menusuk kulit.
Dengan tudung hoodie yang sengaja dirinya turunkan hingga menutup setengah wajahnya, Acha berjalan perlahan sambil menunduk untuk keluar dari area club. Tak jauh dari parkiran club berada, Acha mengeluarkan ponselnya dari saku hoodie dan menghubungi Roy.
Diseberang sana, Roy yang memang tak bisa tidur sejak panggilan terakhir dari sang Nona pun langsung siaga menerima panggilan dari sang Nona yang baru menghubungi nya kembali.
KAMU SEDANG MEMBACA
Yes I'm Acha (On Going)
FantasiRevisi. Acha Basilia Eldora, gadis cantik dengan segala kebar-barannya dan juga mulutnya yang asal ceplos. Acha memang memiliki wajah yang cantik namun sayang, kapasitas otaknya begitu minim. Tapi tenang saja! Yang namanya Acha pasti akan selalu per...