07 | Yes I'm Acha

48.3K 5.9K 122
                                    

H E L L O !👋

~ H A P P Y R E A D I N G ~

***

Arlan bergidik ngeri menatap seorang lelaki yang kini tengah menangis sambil menatapi anak ayam geprek ditangan nya. Hingga tiba-tiba, segerombolan lelaki datang tergesa-gesa lalu menatap terkejut pada anak ayam yang kini sudah menjadi ayam geprek.

"Yah, Citayup nya gugur."

"Kasian banget si Cita-cita, mana belum kawin lagi."

"Ini nih, kita tuh gak tau kapan mati buktinya si yupi mati diumur 1 hari setelah pelelangan."

"4 miliar melayang gitu aja."

"Yupi kenyal nya bikin hepi, selamat jalan, semoga sampai tujuan dengan selamat-eh?"

Sedangkan Arlan, menatap miris para lelaki yang kini menampilkan raut melasnya. Raut wajah Arlan seketika mendingin saat lelaki yang tadi menggendong anak ayam geprek kini berdiri dihadapan nya dengan wajah garang dan juga air mata yang membasahi pipi nya.

"BUKA BAJU LO!" Teriak lelaki itu yang berhasil membuat Arlan menaikan satu alisnya.

"BUKA BAJU LO! KASIH KE GUE KAOS KUTANG LO YANG WARNA PUTIH! CEPET ANJING! AYANG GUE MAU DIKUBUR INI!!" Teriak lelaki itu yang berhasil membuat Arlan mendatarkan wajahnya.

Dikira kucing kali, batin Arlan dengan perasaan miris karena generasi nya saat ini benar-benar memalukan.

"Wes santai dong, kasian anak orang nanti masuk angin." Ucap seorang lelaki bermata sipit.

Dari wajah mereka semua, Arlan benar-benar tak mengenali siapa mereka. Jangan kan kenal, pernah melihat wajah mereka saja Arlan tidak pernah. "Miris," Gumam Arlan seraya berbalik dan hendak pergi namun terurung saat merasa tali sepatunya terlepas.

Lantas Arlan berjongkok untuk memasang tali sepatunya dan tanpa sadar kalau kaos kaki yang harusnya tertuju pada Arlan kini malah salah sasaran. Seorang gadis yang tak lain tak bukan Acha menjadi sasaran nya, Acha tentu kaget dan langsung muntah karena bau dari kaos kaki itu.

Dengan santai nya, Arlan kembali berdiri tegak dan hanya acuh saat para lelaki itu berlari terbirit-birit hingga kedatangan Acha dan jeweran ditelinganya berhasil menghancurkan secuil harga dirinya sebagai lelaki. Segala macam celotehan gadis itu terus terdengar tapi Arlan hanya acuh sampai sebuah batu mengenai kening nya dengan cukup kuat.

Hingga cicitan pelan dari Acha berhasil membuat Arlan menolehkan kepalanya, Arlan terdiam dan semakin terdiam saat melihat orang gila yang begitu kumuh dengan baju compang camping, tidak lupa rambutnya yang berantakan bak sarang burung. Arlan bahkan melupakan perih di kening nya.

Bahkan Arlan tetap membeku saat Acha lebih dulu lari, hal yang membuat Arlan membeku adalah sesuatu yang terlihat bergelantungan dibalik celana penuh robekan itu. Arlan meneguk salivanya lalu tersentak saat mendengar pekikan Acha. Tanpa berkata-kata lagi, Arlan langsung lari kearah Acha.

Gila! Serem banget anjir! Batin Arlan sambil terus menormalkan napas nya.

***

Mata Acha terbelalak kaget saat dia melihat kening Arlan yang terus mengeluarkan darah, dengan panik, Acha berdiri lalu berlari kearah Arlan yang sedang duduk ditepi trotoar. Tanpa meminta izin, Acha langsung merobek dress yang dia pakai untuk menahan darah yang terus keluar dari kening Arlan.

Yes I'm Acha (On Going)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang