3. Plester Beruang

206 26 0
                                    

Sudah dua bulan berlalu sejak kejadian laknat itu, tetapi, Keira masih terus jadi pusat pembicaraan. Enggak cuma bisik-bisik, tapi mereka sudah ngomong di depan Keira terang-terangan sambil natap dengan sorot sinis. Dan yang paling parah, Keira sempat dilabrak sama beberapa kakak kelas penggemar fanatik Escal di toilet sekolah. Mereka siram kepala Keira pakai bekas air pel.

Iya, beneran.

Hal kayak gitu enggak cuma terjadi di dunia film, tapi juga di dunia nyata.

Keira sampai speechless waktu mengalami perlakuan bullying itu sendiri.

Ini bahkan... lebih parah dari bayangan Keira kalau hubungan pertunangan Keira dengan Escal diketahui publik. Setidaknya Keira bisa mengangkat kepala dan bahunya dengan tegak karena memiliki Escal di sisinya, tapi sekarang... Keira bahkan tak bisa membela dirinya sendiri.

Keira tak bisa dengan lantang memberitahu semua orang bahwa Escal adalah suaminya di masa depan.

Keira merasa begitu menyedihkan.

Untungnya, dua bulan belakangan ini Keira lebih sering menghabiskan waktunya di ruang musik daripada belajar di kelas. Jadi Keira tak harus mendengar ocehan para penggosip itu setiap hari. Meski pada akhirnya Keira harus menelan pil pahit kenyataan kalau dia enggak punya teman.

Sedih banget.

Padahal dulu waktu SMP, Keira dikelilingi orang-orang baik. Semua orang berbondong-bondong ingin berteman dengan Keira. Tapi sekarang, Keira hanya dikenal sebagai fans fanatik gila pemuja Escal.

Besok Keira akan mewakili sekolah mengikuti lomba biola tingkat nasional. Escal sudah bilang kalau nanti malam dia ada party dengan para kru dan pemain karena film yang dia bintangi tembus lima juta penonton. Jadi hari ini adalah satu-satunya kesempatan untuk bertemu Escal, tetapi...

"Eh, sini lo ja*ng."

Rambut Keira tiba-tiba ditarik dari belakang, membuat Keira kehilangan keseimbangan dan nyaris terjengkang.

Keira hanya bisa menghela napas panjang.

Kalau tahu bakal menghadapi situasi kayak gini, dulu Keira bakal ikut Escal latihan boxing!

Kata-kata bodohnya waktu itu masih Keira ingat dengan jelas: kenapa aku harus belajar bela diri kalau ada Escal? Escal pasti bakal lindungin aku selamanya, kan? Escal pasti nggak akan biarin aku terluka.

Sekarang lihat apa yang terjadi?

Tulang-tulang Keira lemes banget kayak marshmallow panggang. Dia langsung kalah kalau lawannya main keroyokan.

"Kemarin gue lihat lo di sekitar perumahan tempat tinggal Escal. Lo pasti stalking dia kan? Ngaku aja lo!"

Keira sudah diseret ke taman belakang sekolah yang sudah terbengkalai. Lokasinya dekat dengan toilet tak terpakai tempat pertemuan rahasia Keira dan Escal. Keira jatuh terduduk di atas rumput kering sementara pelaku yang berjumlah tiga orang itu menjulang di depannya.

"Gimana lo bisa tahu kalau gue ada di sana?" Keira memegangi pergelangan tangannya yang memerah. "Apa lo ngikutin Escal sampai ke rumahnya?"

"Ditanya malah balik nanya!" cewek berkuncir kuda itu menendang betis Keira kuat-kuat. "Gue peringatin sekali lagi ya. Jangan pernah berani-berani stalking Escal lagi. Dia tuh benci banget sama fans fanatik kayak lo! Jadi sekali lagi gue lihat lo stalking Escal, gue nggak akan segan-segan buat bikin lo menderita!"

Fans fanatik, katanya?

Bukankah kebalikannya? Maling tapi teriak maling!

Memangnya dia siapa sampai berani melakukan hal konyol ini atas nama Escal? Escal tahu dia benapas aja belum tentu!

Lovascal : My Lovely KeiraTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang