29: Kost-an orang china

939 156 91
                                    

"Ini Kak pesanannya."

"Oh iya, makasih... Mbak."

Abis ngambil Mie nya, Jennie langsung melenggang pergi ke rumah sakit. Mukanya udah nggak menunjukkan tanda-tanda kebahagiaan. Ini gara-gara dia harus nungguin pesanannya kelar satu jam lebih. Pelanggannya banyak banget sih emang. Kalo bukan demi Tanaka mah, udah lama Jennie cabut. Nggak suka banget dia nunggu-nunggu tuh.

"Kok nyampe nya lama, yang?" tanya Naka waktu ngeliat Jennie masuk bareng Jisoo.

"Ya mau gimana? Mie nya di rebus ga pake kompor. Tapi pake lilin."

Si Jisoo ketawa. "Gedeg tuh dia, Ka. Lama banget nunggu nya."

"Antriannya panjang banget?"

"Iya."

"Kalo gitu mah gausah di beli. Bikin capek aja. Pegel ya, kakinya?"

Jennie mah di gituin mana kuat. Si Naka juga ngeliatinnya kayak khawatir banget. "Enggak kok. Aku baik-baik aja. Kamu mau makan sekarang?"

Naka ngangguk. Tadi dia udah sempat sarapan, tapi nggak habis. Soalnya makanan yang di kasih pihak rumah sakit nggak enak banget.

"Yang jagain lo nggak ada, Ka?" tanya Jisoo. Kepo aja, abisnya dia nggak ngeliat siapa-siapa di kamar itu selain Naka.

"Ini, yang di depan gue."

"Maksud gue yang nemenin elu dari tadi ege!"

"Kaga ada, Jis. Makanya gue nungguin banget kalian dateng. Mana si Ayang di chat nggak di bales. Gue kira nggak jadi dateng."

Sambil mulai nyuapin Naka, Jennie ngejawab, "Gimana mungkin nggak dateng? Kan udah janjian."

"Ya mana tau pas mau ke sini kamu kepincut sama cowo lain terus nggak inget lagi sama aku." tutur Naka dengan raut wajah cemburut. Padahal mulutnya masih terisi makanan yang ngebuat pipinya seolah-olah bengkak sebelah.

"Kamu ini manusia apa bintang kecil? Lucunya kok jauh tinggi menghias angkasa?"

"HM, MULAI..." mendadak Jisoo berubah menjadi obat nyamuk.

"Jangan gitu, yang. Kasian Susanti di sudut sana." kata Naka sambil ngelirik Jisoo sekilas.

Dan Jisoo langsung merespon, "Tol kontol kontol kontol, anak ayam turun sekontol."

Jennie langsung shick shack shock banget dengernya. "HEH JISOO, ISTIGHFAR NGGAK LU?!"

"Astagfirullahal adzim. Maafin mulut bunda, ya? Tapi kan yang mancing elu berdua juga. Kalo kata pepatah, nggak bakalan ada asap kalo nggak ada sapi."

"Itu sapi pasti keselek rumput sekarang."

"Biarin aja, Jen. Lu ngobrol dah berdua. Gue mau horizontal body battery saving mode."

"Paan tuh?" tanya Naka.

"Rebahan." jawab Jisoo sambil memposisikan dirinya di atas sofa.

Setelah itu Naka dan Jennie tanpa sengaja beradu pandang. "Itu dia nggak sekalian di periksa aja, yang? Takutnya abis ini dia ngejar orang."

Jennie ketawa, "Selagi dia nggak ngegigit biarin aja, Ka."

"Ntar kalo kalian jadi PKL di RSJ, dia pasti gampang akrab sama pasiennya. Kamu ntar hati-hati, ya?"

"Hati-hati dari apa?"

"Dari pasien-pasien di sana. Katanya mereka suka nempel sama cewe-cewe cantik. Aku takut banget tiba-tiba kamu di kecup."

"Ih! Jangan gitu dong! Aku jadi kepikiran!"

"Hahahahaha becanda." ucap Naka sambil mengelus tangannya. "Ntar kabarin aku ya, kalo ada apa-apa? Kasih tau juga kalo ada Dokter genit yang godain kamu di sana." sambungnya dengan senyuman yang tulus.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: May 03 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Hey, My Lovely Ex! (TN ft. BLACKVELVET + BOYS)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang