BAB 6

2.1K 46 0
                                    

“Alexa! Devi! Cepat turun!” teriak Eza dari bawah.

Entah ada apa, tengah malam seperti ini Eza sudah berulang kali berteriak memanggil Alexa dan Devi. Padahal kedua gadis itu sedang menikmati tidur nyenyak mereka, Alexa dan Devi cepat-cepat keluar kamar dan menghampiri Eza yang sedang membawa tubuh Gita bersama satpam rumahnya untuk dibawa ke rumah sakit. Alexa yang melihat sang nenek sedang tidak baik-baik saja menangis histeris.

Devi berusaha menenangkan Alexa, dengan mengucapkan kata-kata yang menguatkan. Devi dan Alexa ikut  pergi ke rumah sakit meskipun Eza sudah melarangnya tapi mereka berdua tetap memaksa agar diberi ijin untuk ikut. Tangis Alexa sejak tadi belum berhenti, dia membayangkan bagaimana nasib dirinya jika Gita taka da lagi di dunia. Gita itu bagaikan seorang Ibu bagi Alexa, jadi tak heran jika kadang Alexa kelupaan dan memanggilnya dengan sebutan mama.

Sesampainya di rumah sakit, Gita segera dibawa ke ruang UGD dan langsung ditangani oleh dokter dan suster. Lima belas menit berlalu, akhirnya dokter dan suster keluar kemudian memberitakan bahwa kondisi Gita baik-baik saja, Gita hanya banyak pikiran sehingga asam lambungnya naik dan pingsan. Alexa segera masuk ke ruang rawat Gita, duduk di kursi yang ada tepat di sebelah brankar di mana Gita terbaring lemah.

“Nek, gimana kondisinya? Bilang sama aku, nenek mau apa? Apapun itu bakal aku turutin nek,” tawar Alexa.

“Kalo nenek maunya kamu terima perjodohan itu gimana? Nenek mohon Lexa, kamu gak mau lihat nenek kayak gini terus ‘kan? Nenek mau bahagia di hari tua nenek, umur kamu sudah cukup untuk menikah Lexa, terima ya perjodohan itu?” Gita menatap Alexa dengan tatapan memelas.

Alexa terdiam, haruskah dia menerima perjodohan itu? Di satu sisi Alexa memang ingin melihat Gita kembali sembuh tapi di sisi lain Alexa tidak mungkin menerima perjodohan itu karena saat ini hatinya sudah diisi oleh lelaki lain, yaitu Vero. Alexa mengembuskan napasnya perlahan-lahan secara kasar, pikirannya tidak menentu sekarang untuk menolak atau menerima permintaan Gita yang menurutnya cukup berat.

Eza menepuk pundak Alexa pelan, kemudian berkata, “Jangan buat ayah sama nenek kecewa, Lexa,” pesannya.

“Lexa, lebih baik lo terima perjodohan ini. Lo gak mau kan lihat nenek sakit-sakitan terus kayak gini? Kalo gue jadi lo pasti mau banget terima perjodohan itu, secara Erlangga itu ganteng, keluarganya juga kaya, lo tinggal santai di rumah,” ucap Devi, kedua manik matanya menatap Alexa dengan tatapan memohon.

Alexa menarik napasnya dalam-dalam kemudian mengembuskannya secara perlahan. “Oke nek, aku mau.”

Gita, Eza dan Devi tersenyum bahagia ketika mendengar jawaban yang diucapkan Alexa, mereka bertiga merasa bahagia. Berbeda dengan Alexa yang justru merasa kesal karena dipaksa untuk menikah dengan lelaki yang tidak dicintainya. Tanpa mengatakan apa-apa, Alexa meninggalkan ruang UGD dan berlari menuju taman rumah sakit. Devi segera menyusul Alexa karena takut jika sepupunya itu akan berbuat nekat.

“Gila ya lo! Gue kira lo mau bunuh diri tahu gak? Ngapain sih lo kabur?” komentar Devi. “Sini cerita sama gue, siapa tahu aja gue bisa bantu lo,” bujuknya.

Percuma juga gue cerita sama lo, Dev. Lo gak akan bisa kasih gue solusi dan justru malah nasehatin gue, batin Alexa.

Bukannya menjawab, Alexa malah melamun dan menatap lurus kea rah depannya. Devi melambaikan tangannya tepat di hadapan wajah Alexa, membuat Alexa sedikit merasa kaget. Alexa mengerjapkan matanya beberapa kali, kemudian menatap Devi sebentar lalu menggelengkan kepalanya. Biarlah hanya Alexa yang tahu bagaimana perasaan di hatinya sekarang, daripada membuat masalah semakin rumit.

“Lo kenapa sih Lexa? Kalo ada masalah itu cerita jangan dipendem,” nasehat Devi.

“Kalo masalahnya bersumber dari keluarga sendiri gimana?” tanya Alexa.

Kening Devi berkerut. “Maksud lo? Gimana sih, gue gak ngerti.”

“Gak usah dipikir, lupain aja.” Alexa memejamkan kedua matanya sebentar, kemudian meninggalkan taman rumah sakit.

“Ih! Lexa emang dasar ya lo nyebelin!” teriak Devi.














Tbc

Obsession Or Love [T A M A T]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang