BAB 17

1K 20 0
                                    

“Makasih udah anter gue balik.” Kemudian, Alexa turun dari mobil Erlangga.

Tepat seperti apa yang dikatakan Erlangga ketika di apartemen, ternyata lelaki itu benar-benar mengantarkan Alexa sampai di rumah. Alexa memasukki rumah dengan napas terengah, masih ada rasa takut kepada Eza. Suasana di rumah tampak gelap dan sepi, sepertinya Eza dan Gita memang sudah tidur karena jam sudah menunjukkan pukul setengah sepuluh malam. Alexa masuk ke kamarnya, membersihkan tubuhnya lalu berbaring tepat di samping Devi.

Merasakan ada orang yang tidur di sampingnya, tidur Devi terganggu. Devi tersenyum melihat Alexa sudah pulang dengan keadaan selamat. Awalnya Devi kira Alexa tidak akan pulang ke rumah setelah kejadian tadi siang, Eza yang menyiksanya. Tapi ternyata Alexa masih ingat pulang, Devi memeluk Alexa erat-erat tidak terbayang jika Alexa tak pulang lagi ke rumah. Mungkin Devi akan kesepian dan tidak ada teman.

Ketika sedang memeluk Alexa erat, Devi dan Alexa sama-sama dibuat kaget karena kedengaran ada suara orang yang mengetuk jendela kamar mereka berdua. Devi melangkah menuju jendela yang tertutup hordeng dengan langkah perlahan untuk melihat apakah ada maling atau tidak. Setelah hordeng dibuka, Devi justru tersenyum saat melihat siapa orang yang sedang berdiri tepat di depan jendela kamarnya, ternyata dia adalah Vero.

“Astaga Vero ngapain kamu ke sini malam-malam sih?” Devi bertanya kepada Vero setelah dia membuka jendela kamarnya.

“Aku mau antar makanan buat kamu,” jawab Vero dengan santai. “Tadi aku abis dari pesta ulang tahun temen aku, di makan ya,” sambungnya, lalu memberikan sebuah kotak berisi kue bolu dari acara ulang tahun Hera tadi.

Devi menerimanya dengan mata berbinar. “Eh beneran ini buat aku? Makasih cinta, oh iya mau masuk dulu ga? Pasti kamu capek deh, kita makan kuenya bareng-bareng ya?”

“Gak usah, aku mau langsung balik takut kakek nyariin. Di makan ya, good night.” Lalu, Vero kembali meninggalkan kediaman Devi dengan cara turun menggunakan tangga.

Devi kembali menutup jendelanya dan berjalan menghampiri Alexa yang sedang tidur di kasurnya sembari memainkan ponsel. Devi mengambil sendok dan piring terlebih dahulu untuk memakan bolu yang diberi oleh Vero tadi bersama Alexa. Jujur saja menyaksikan Vero dan Devi seromantis itu masih ada rasa cemburu di hati Alexa, ternyata sesulit itu mengikhlaskan orang yang kita sayangi bahagia bersama orang lain.

Cowo Nyebelin

hai cantik, udh tdur?

p

p

bsk ke kampus brgkt brg aku y

bobo yg nyenyak

“Ih kenapa dia alay banget sih!” teriak Alexa.

Alexa menaruh ponselnya dengan kesal ke atas meja, kedua tangannya dia lipat di depan dada. Devi yang melihat ekspresi Alexa murung seperti itu segera menghampiri Alexa dan langsung menyuapkan kue bolu yang sudah ditaruh di piring. Alexa menerima suapan Devi dan terus meminta kue bolunya lagi dan lagi. Ternyata kue bolu dari acara ulang tahun Hera nikmat, Alexa menyesal meninggalkan kediaman Hera begitu saja.

“Enak bener, gue jadi nyesel deh tadi pergi gitu aja dari acara ultah Hera,” papar Alexa.

Kening Devi berkerut, kemudian dia berucap, “Hah? Gimana? Jadi Hera temen lo juga?” tanyanya bertubi-tubi.

“Iya lah, Hera itu sahabat gue malah. Kenapa emangnya?” tanya Alexa balik.

“Berarti lo juga kenal Vero? Soalnya dia bilang tadi habis dari acara ulang tahun temennya, namanya Hera juga.” Devi menatap Alexa penuh selidik.

Alexa menggaruk dagunya perlahan. “Y-ya gak kenal lah, itu kan cowo lo. Lo juga tahu sendiri kali gue anaknya kayak gimana, sekarang gue gak mau deket sama cowo dulu.”

“Terus Erlangga mau di ke manain tuh?” goda Devi.

“Dih apaan sih lo, dia bukan siapa-siapa gue ya,” jawab Alexa dengan kesal.















Tbc

Obsession Or Love [T A M A T]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang