Obsession Or Love [T A M A T]

BAB 27

Jadwal ngampus Alexa hari ini hingga malam hari sehingga Erlangga sudah pulang terlebih dahulu. Untung saja tadi saat pergi ke kampus Alexa membawa mobilnya, sehingga dia bisa pulang dengan tidak berjalan kaki. Hera juga meminta untuk ikut pulang menggunakan mobil Alexa karena hari ini dia malas membawa motornya. Di mobil Alexa terputar lagu yang berjudul On My Way yang sempat viral beberapa tahun lalu.

Mobil Alexa berhenti ketika lampu lalu lintas berubah warna menjadi merah, pandangan Hera terarah menuju sisi jalan sebelah kiri yang terdapat seorang lelaki tengah berjalan bersama seorang perempuan. Hera sangat tahu siapa lelaki itu, dia adalah Ajik, kekasih Hera. Tentu saja Hera tak terima dan emosinya memuncak. Masih baik lampu lalu lintas sedang berwarna merah sehingga Hera bisa ke luar dari mobl dan mengejar Ajik.

Tak lama kemudian lampu lalu lintas berubah warna kembali menjadi hijau, kendaraan segera maju. Sementara Alexa menepikan mobilnya terlebih dahulu lalu mengejar ke mana Hera berlari. Posisi Hera, Ajik, bersama wanita yang sangat Alexa kenali yaitu Devi, sepupunya sendiri tidak terlalu jauh dari mobil Alexa diparkirkan. Devi kaget saat melihat sosok Alexa datang dengan napas yang terengah dan wajah shock.

“Dev, sumpah lo beneran selingkuh? Terus gimana Vero?” tanya Alexa, memastikan bahwa Devi benar selingkuh atau tidak.

“G-gak Lexa, i-ini bisa gue jelasin,” jawab Devi dengan terbata. “J-jadi gue sama Ajik emang udah pacaran dari lama, sebelum gue pacaran sama Vero,” jelasnya.

Hera memberikan satu tamparan di pipi Ajik yang cukup kuat. “Kamu tega, Ajik! Kenapa kamu gak bilang kalo kamu punya pacar? Kalo aku tahu, aku gak akan ngejar kamu terus.”

“Maaf, tapi aku pacarin kamu karena aku butuh uang.” Kepala Ajik tertunduk.

“Dasar lo matre!” bentak Alexa.

Kini pandangan Hera tertuju kepada Devi yang sedang berdiri dengan tubuh bergetar karena ketakutan, ternyata kebohongan yang dia simpan lama-lama bisa terbongkar juga. Devi mulai membayangkan bagaimana nasib dirinya jika hubungannya dengan Vero juga berakhir. Vero adalah sumber kebahagiaan Devi, walaupun memang benar Devi lebih mencintai Ajik tapi rasanya disamping Vero berbeda, lebih ada kebahagiaan.

Hera mendorong tubuh Devi, lalu menjambak rambut perempuan itu cukup kuat. Tentu saja Devi membalasnya agar harga dirinya tidak direndahkan. Banyak orang yang melihat keributan mereka berdua, beberapa dari orang yang menyaksikan membantu untuk melerai keributan yang terjadi antara Hera dan Devi. Namun, tak ada yang bisa melerainya. Jalan satu-satunya adalah Alexa harus turun tangan.

“Cukup ya kalian! Jangan berantem bisa gak sih? Kalian gak malu banyak yang nontonin kalian? Mikir dong!” Alexa berusaha untuk menghentikan aksi jenggut-menjenggut antara Hera dan Devi.

Devi mengembuskan napasnya kasar, kemudian berucap, “Enggak! Gue gak mau harga diri gue direndahkan cewe ga tau malu ini! Dia seharusnya sadar diri!” teriaknya.

“Udah Ra, Vi. Cukup kita bisa bahas masalah ini baik-baik,” lerai Ajik.

“Jangan ikut campur, ini masalah kita berdua!” bentak Hera.

Ketika Alexa hendak kembali melerai Hera dan Devi, keduanya tidak terima karena Alexa selalu saja melerainya. Sehingga tanpa sadar Devi mendorong tubuh Alexa dan Alexa pun oleng ke jalan raya. Alexa tidak melihat ke kiri dan kanannya, alhasil tubuh Alexa tertabrak sebuah truk yang cukup besar dan terpental cukup jauh. Orang-orang yang menyaksikannya berteriak histeris, ngeri. Bahkan Hera dan Devi tak bisa berbuat apa-apa lagi.

“Ini gara-gara kalian, coba aja kalo kalian mau denger apa kata Alexa tadi. Pasti gak akan makan korban kayak gini!” bentak Ajik.

“Ini gara-gara dia! Awas aja kalo temen gue sampe kenapa-kenapa, kantor polisi menanti lo pelakor!” Tatapan Hera sangat sinis, lalu dia segera berlari menuju Alexa yang tergeletak di jalan raya.

Devi berjongkok dengan wajah sangat shock. “A-Ajik, aku bukan pembunuh ‘kan?”

“Enggak, kamu bukan pembunuh. Tadi kamu gak sengaja, tenang aja ya. Sekarang lebih baik kita telepon ambulans supaya sepupu kamu selamat,” ajak Ajik dan hanya dibalas anggukan kepala oleh Devi.

Tbc