BAB 26

728 15 0
                                    

Flashback on

Sepulang sekolah hari ini Alexa merasa takut, karena dia mendapat nilai jelek pada hasil try outnya. Alexa berjalan perlahan menuju jalan raya untuk menunggu angkot yang biasa dia pakai sebagai kendaraan untuk pergi dan pulang sekolah. Dengan lembut Restu memeluk pundak Alexa, membuat Alexa sedikit merasa kaget dengan kehadiran kekasihnya yang tiba-tiba. Alexa memanyunkan bibirnya membuat Restu merasa gemas.

Sepasang kekasih itu terus berjalan beriringan hingga keduanya tiba di jalan raya untuk naik angkot. Selama di angkot, Alexa hanya berdiam diri saja dan tidak sadar bahwa Restu membawanya menaikki angkot bukan menuju rumah namun menuju pantai. Mungkin dengan mengajak Alexa ke pantai bisa membuat perempuan itu menjadi lebih baik dan tidak badmood seperti sekarang, Restu tahu pasti Alexa mendapat nilai jelek lagi.

Ketika tiba di pantai, Alexa menatap sekelilingnya dengan pandangan berbinar. Restu tahu saja tempat untuk membuat Alexa kembali merasa tenang. Kini senyuman mengembang di wajah cantik Alexa, dia berlari ke sana ke mari dan kejar-kejaran dengan Restu. Setelah lelah berlari-larian, Alexa dan Restu duduk bersama di pinggir pantai sembari menikmati indahnya sore, matahari hampir tenggelam.

“Gimana? Sekarang kamu happy lagi pasti ‘kan?” tebak Restu.

“Iya, tadi aku takut banget pulang ke rumah karena hasil try out di bawah KKM. Tapi tempat ini bener-bener buat aku tenang,” ungkap Alexa.

Restu mengacak rambut Alexa gemas. “Gini dong, aku jadi bingung tadi. Aku kira kamu marah sama aku.”

“Kenapa mikir gitu mulu, si? Kan udah aku bilang aku gak akan bisa marah sama kamu.” Pandangan Alexa tertuju pada matahari yang semakin lama semakin menghilang.

“Habis dari sini aku anter kamu pulang ya, gak baik kalo sendirian pulang apa lagi udah malem,” ucap Restu dan dibalas anggukan kepala oleh Alexa.

Flashback off

Sejak tiba di kelas Alexa hanya melamun saja, membuat Hera merasa kesal kepada sahabatnya itu. Ditambah Hera baru saja mendapat kabar bahwa Renatta sudah kembali ke Amerika untuk selamanya. Rasanya Hera frustasi, dia mengirim pesan kepada kekasihnya tapi tak kunjung mendapat balasan. Dosen yang mengajar pun tak masuk karena sedang mengolah nilai hasil ujian, itu tandanya libur sebentar lagi akan tiba.

“Lexa, gimana kalo kita nanti liburan ke pantai?!” ajak Hera dengan bersemangat.

“Pantai?” ulang Alexa. “Gak mau, mending ke villa tante gue aja. Di sana lebih enak, deket gunung juga,” sarannya.

Hera menampilkan sederetan gigi putihnya, kemudian berucap, “Nah, ke sana aja deh. Tapi apa iya cuma berdua doang? Kalo gue ajak Erlangga sama temen-temennya boleh gak tuch?” godanya.

“Ih apaan deh, kok sama mereka? Gak mau!” Alexa menopang dagunya menggunakan kedua tangannya.

Jika liburan saja harus tetap bersama Erlangga, bagaimana nasib Alexa? Lokasi villa tante Alexa itu aman, jadi Alexa rasa tak perlu ditemani oleh Erlangga dan teman-temannya karena itu hanya akan membuatnya merasa terkekang. Ditambah sifat Erlangga yang terlalu posesif, Alexa tidak setuju jika harus ada Erlangga. Ide yang Hera berikan cukup bagus, jadi mereka berdua bisa berlibur menenangkan pikiran di sekitar gunung nanti.

“Udah deh, Lexa gak usah malu-malu kucing. Gue tahu lo pasti seneng karena bentaran lagi kawin kan sama Erlangga? Hayo loh ngaku,” ejek Hera.

Alexa memutar kedua bola matanya malas. “Ish udah deh diem, pokoknya gue terima ajakan lo. Tapi kita liburan berdua aja jangan sama Erlangga.”

“Yuhuu! Ga sabar banget!” pekik Hera kegirangan.














Tbc

Obsession Or Love [T A M A T]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang