Satu minggu berlalu, tibalah hari pertunangan Alexa dan Erlangga, acara berlangsung di kediaman Erlangga sesuai dengan kesepakatan antara kedua keluarga. Para tamu undangan yang datang hanya sedikit yaitu rekan kerja Eza, Dio dan Hellen juga beberapa teman dekat Gita saja. Acara berlangsung secara tertutup. Teman-teman Alexa maupun teman-teman Erlangga tidak ada yang mengetahui acara tersebut.
Ketika acara sedang berlangsung tiba-tiba saja terjadi kehebohan, ada api dari arah dapur yang membuat para tamu seketika panik. Untung saja dengan cepat api dimatikan sehingga tidak merembet ke mana-mana dan acara bisa dilangsungkan hingga sore hari. Ketika acara berakhir, Alexa meminta ijin kepada Gita untuk mengganti pakaian karena dia memang tidak suka menggunakkan pakaian feminim seperti itu.
Waktu yang baik bagi Erlangga untuk mengajak Alexa jalan bersama, sebelumnya Erlangga sudah meminta ijin kepada Eza dan Gita untuk mengajak Alexa pergi ke mall. Sebenarnya Alexa malas dan ingin segera pulang tetapi karena dipaksa oleh Gita, maka mau tak mau dia menerima ajakan Erlangga. Hingga tiba di mall Alexa hanya berdiam diri dan menatap cincin yang melingkar di jari manisnya.
“Ayo turun, kenapa bengong aja si?” tanya Erlangga.
“Duluan, nanti gue nyusul,” jawab Alexa datar.
Erlangga menggelengkan kepalanya cepat. “Gak, aku maunya sama kamu. Oh iya bisa gak sih kalo mulai detik ini kamu pake panggilan aku-kamu? Aku gak mau denger lagi kamu manggil aku pake sebutan lo.”
“Loh? Hak gue dong, lagian lo siapa gue? Kenapa gue harus manggil lo dengan sebutan kamu? Mau banget ya lo?” Alexa membuang pandangannya kea rah luar.
“Patuhi atau aku nekat?” ancam Erlangga.
Seketika bulu kuduk Alexa naik, Erlangga selalu saja membuat Alexa merasa tertekan. Alexa mengembuskan napasnya kasar lalu secara perlahan menganggukkan kepalanya pertanda dia setuju dengan perintah Erlangga. Jujur saja Alexa masih belum biasa mengatakan aku-kamu kepada Erlangga sehingga rasanya berat. Karena sehari-hari Alexa selalu menggunakan panggilan gue-lo baik kepada teman maupun sepupunya.
Erlangga menggenggam jemari Alexa, kemudian berucap, “Tunggu apa lagi? Ayo turun, aku mau beliin kamu sesuatu,” ajaknya.
“Beliin apaan sih, Lang?” Kening Alexa tampak menampilkan kerutan.
“Udah pokoknya ikut aja! Jangan banyak tanya!” ucap Erlangga dengan tegas.
Alexa dan Erlangga berjalan beriringan masuk ke dalam mall, Erlangga membawa Alexa menuju toko perhiasan. Sejak dulu beberapa kali mempunyai kekasih, Alexa tak pernah diperlakukan seperti ini. Dibelikan perhiasan, atau benda yang cukup mahal. Dan Alexa juga tak pernah menemukan lelaki seperti Erlangga, kadang romantis, kadang menyeramkan dan kadang sangat baik hati. Benar-benar seperti mempunyai tiga kepribadian.
Tidak disangka-sangka ternyata Erlangga membelikan sebuah kalung untuk Alexa dengan liontis huruf E. Erlangga langsung mengalungkannya di leher Alexa detik itu juga ketika sudah melakukan pembayaran. Setelah dari tokoh perhiasan, Erlangga mengajak Alexa untuk makan bersamanya di sebuah restaurant. Keduanya duduk di tempat yang bentuknya seperti rumah pohon sehingga pemandangan luar kelihatan.
‘Seniat ini lo perlakukan gue? Spesial banget kah gue buat lo?” tanya Alexa.
“Kamu sendiri pasti tahu jawabannya, juju raja kalo aku suka banget sama kamu. Aku suka sama apapun yang ada sangkut pautnya sama kamu, kayak warna hitam, misterius, sampai wangi rambut kamu aja aku suka,” jawab Erlangga tanpa menatap Alexa, pandangannya lurus ke arah luar mall.
Alexa memainkan jemarinya. “M-maaf aku tadi lupa, hm, makasih ya kamu udah perlakuin aku spesial kayak gini. Tapi maaf banget, aku masih belum bisa buka hati buat kamu.”
“No problem, tapi kamu mau berusaha buka hati kamu buat aku ‘kan?” Kini, Erlangga menatap kedua manik mata Alexa lekat.
“Mungkin, kalo sifat kamu gak buruk, dan kamu gak kasar sama aku. Bakal aku coba buka hati buat kamu,” jawab Alexa dengan penuh penekanan di setiap kata-katanya. “Semoga kamu bisa ubah sifat kamu, Lang,” harapnya.
Tbc
KAMU SEDANG MEMBACA
Obsession Or Love [T A M A T]
Teen FictionErlangga, merupakan seorang lelaki yang memiliki sifat posesif serta keras kepala. Namun, jika dipikir kembali sifat Erlangga sudah lebih dari posesif, yaitu terobsesi. Alexa, merupakan gadis yang menjadi incaran Erlangga. Dengan kecantikan, sifat...