BAB 25

589 9 0
                                    

Pagi ini Alexa baru bisa bernapas lega saat dia melihat Eza sudah duduk dengan manis di meja makan bersama Gita. Namun sosok Devi tak didapatinya karena Devi ada kelas pagi ini sementara Alexa kelas siang sehingga dia bisa bersantai terlebih dahulu di rumah menikmati pagi di hari Senin. Wajah Eza tampak tidak seperti biasanya, dia kelihatan lebih ceria karena akan menyampaikan sesuatu kepada Ibu dan Anak semata wayangnya.

Sudah cukup lama Eza menduda dan sudah saatnya Eza mencari istri lagi untuk menemani masa tuanya. Karena mau bagaimanapun nanti Alexa akan menikah dengan Erlangga dan dibawa oleh Erlangga ke rumahnya. Eza memperhatikan Sang Ibu dan Alexa yang tengah menikmati sarapan bubur mereka. Senyuman merekah di wajah Eza yang kelihatan bijaksana, Alexa pasti bahagia jika memiliki ibu baru.

“Bu, aku mau minta ijin sama ibu untuk menikah lagi, boleh?” tanya Eza kepada Gita setelah menghabiskan sarapannya.

Alexa yang sedang santai makan tiba-tiba saja tersedak setelah mendengar pertanyaan Eza, sangat konyol. Mempunyai Ibu baru bukanlah kesenangan bagi Alexa, sebab dalam pikirannya langsung terbayang bagaimana nanti Eza jika sudah menikah lagi. Mungkin saja Eza akan fokus kepada istri barunya dan tidak sepeduli dulu lagi kepada Alexa. Raut wajah Alexa berubah menjadi datar, dia menatap Eza dengan tatapan seolah-olah meminta penjelasan lebih lanjut dari Sang Ayah.

“Gak boleh, yah. Aku gak mau punya ibu baru!” Alexa memandang Eza serius.

“Tapi, nak. Nanti kamu juga akan menikah dengan Erlan, ayah butuh teman. Ayah juga mau ada tempat cerita, gak mungkin ayah kesepian terus,” ungkap Eza.

Alexa menggelengkan kepalanya cepat. “Jangan yah, aku mohon. Cukup ayah jadi milik aku aja, kalo ayah butuh apa-apa ayah bisa bilang sama aku, jangan menikah lagi yah, demi aku plis.”

“Lexa, biarin ayah kamu bahagia. Memangnya kamu tega membiarkan ayah kamu kesepian? Ayah kamu juga butuh pasangan, sama kayak kamu. Lagian usia ayah kamu masih belum terlalu tua, dia masih bisa menikah lagi. Ibu kamu juga pasti bahagia kalo lihat ayah kamu sudah memiliki istri baru,” nasehat Gita.

Mulut Alexa bungkam, dia melanjutkan makan buburnya hingga habis setelah itu meninggalkan meja makan tanpa suara. Gita dan Eza membiarkan Alexa sendiri karena mereka pikir pasti Alexa butuh waktu untuk bisa menerima semuanya. Alexa diam di kamar hingga jam untuk pergi ke kampus tiba, seperti biasa Alexa menggunakan masker hitamnya, dan menggunakan hoodie hitam juga topi dengan warna yang sama, hitam.

Sebelum berangkat ke kampus, terlebih dahulu Alexa berpamitan kepada Gita. Lalu setelah itu dia meninggalkan rumahnya. Tapi sayangnya pikiran Alexa malah semakin kacau, dia bukan mengarahkan mobilnya ke kampus melainkan menuju sebuah pantai. Dulu jika sedang banyak masalah mantan kekasih Alexa selalu mengajaknya ke pantai tersebut. Di sana Alexa bisa melihat banyak nelayan yang sedang memancing.

“Lexa, how are you?” tanya seorang lelaki dari arah belakang Alexa. “Jujur selama ini aku kangen banget sama kamu, aku nyesel udah putusin kamu,” lanjutnya mengungkapkan semua yang menjadi perasaan di hatinya.

Alexa memutar tubuhnya, mulutnya menganga melihat sosok yang ada di depan matanya sekarang kemudian berucap, “R-Restu? Kamu kenapa tahu aku di sini? D-dan ngapain kamu di sini? Bentar deh ini aku gak lagi halu ‘kan?” tanyanya bertubi-tubi.

“Kamu gak lagi halu, aku gak sengaja lihat kamu tadi. Dan aku ke sini karena lagi banyak masalah.” Restu semakin mendekati Alexa, lalu dia meraih jemari Alexa dan menggenggamnya.

“Maaf, lepas,” pinta Alexa.

Restu melepaskan genggamannya dari jemari Alexa. “I-iya maaf, Lexa. Kamu apa kabar? Sekarang udah ada pacar lagi? Aku pengen kayak dulu lagi sama kamu.”

“Baik, sejauh ini aku udah tunangan sama cowo lain, itupun karena dijodohin tapi gak masalah. Yang penting kesetiaannya,” jawab Alexa. “Sorry, aku mau berangkat ke kampus. Kalo mau ngobrol lebih banyak chat aja ke nomor aku, masih belum ganti, kalo gitu permisi,” sambungnya.

Punggung Alexa semakin lama semakin menjauh dari pandangan Restu, dia menatap kepergian Alexa dengan tatapan yang sulit diartikan. Restu rindu akan sosok perempuan yang dulu selalu menemani hari-harinya, Restu menyesal telah memilih perempuan lain yang ternyata tukang selingkuh. Ibaratnya Restu membuang berlian dan lebih memilih sampah, dan penyesalan itu Restu rasakan.

I miss you, Lexa.”













Tbc

Obsession Or Love [T A M A T]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang