11. Malam yang indah

1.4K 98 9
                                    

Hay guys....💞

I'm back...😊

***

Jangan lupa vote, komen, share, and like makasih🌷⚘️

Siapa nih yang nungguin kelanjutannya...🌷⚘️

Happy reading….

_______

21.00

Setelah acara semua selesai. Kini Rakha dan Mala berada di dalam kamar hotel yang telah disediakan. Mereka melakukan sholat sunnah terlebih dahulu. Setelah selesai mereka rencana mandi.

“Eum… Rakh, kamu duluan ya yang mandi aku mau menghapus sisa-sisa make up dulu…” ucap Mala gugup.

“Iya, aku duluan ya…” ucap Rakha dan langsung bergegas di kamar mandi.

“Duh…kok gugup gini sih..” ucap Mala. Mala pun menghapus make up nya.

Mala kini mengambil baju nya. Hanya ada 2 baju. Baju nya sangat lah pendek atau lingerie berwarna hitam.

“Duh… bajunya kok gini sih.“ gumam Mala.

“Nanti Rakha liat gimana ? Aku belum siap lagi. Tapi aku nggak mau nunda-nunda. Sekarang aja lah.“ lanjutnya.

Tak lama kemudian Rakha selesai mandi. Dengan telanjang dada hanya handuk berbalut pinggang. Mala yang melihat itu terpana dengan ketampanannya. Mala pun segera menuju kamar mandi dengan perasaan gugup. Mala kini melepas semua perintilan-perintilan yang ada di kepalanya.

“Duh , mana macet lagi resleting nya.“ gumam Mala.

“Apa minta tolong Rakha aja ?“ lanjutnya. Setelah berpikir panjang akhirnya Mala memanggil Rakha.

“Apa Mal.“ jawabnya.

“Sini deh, minta tolong ini resleting nya macet.“ ucap Mala.

Rakha pun menuju kamar mandi. Dan membuka resleting Mala. Rakha menelan salivanya susah, begitu melihat punggung Mala yang mulus nan putih bersih.

“Shit…“ umpatnya dalam hati.

“U-udah Mal.“ ucapnya.

“Makasih." Rakha langsung keluar kamar mandi dengan jantung tidak aman.

Rakha kini memainkan hp nya dan beberapa menit kemudian…

Clek…

Rakha masih tak sadar dan Mala memberanikan diri untuk mendekat. Rakha menyadari Mala telah mendekatinya.

Glek…

Rakha menelan salivanya susah. Bagaimana tidak. Yang dikenakan Mala adalah lingerie berwarna hitam dan rambut diurai. Rakha mendekati Mala dan menepis jarak antara mereka.

“Rakh…”

“Yes baby…“ ucap Rakha dengan suara beratnya.

Mala mendengar itu seketika merinding. Rakha membenarkan anak rambut mala. Ia mengusap bibir mungil.

“Boleh ?“ Mala pun mengangguk pelan.

Disatukan oleh ikatan pernikahanTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang