24. Manja

830 66 8
                                    

Happy Reading 💝 😉

Sinar dari timur yang menembus jendela pasangn itu, menyilaukan kedua matanya. Warna kuning keemasan menghiasi langit. Bersamaan alunan angin yang sejuk berhembus pelan menggerakkan lembut, menjadikannya tersibak lembut oleh hembusan segarnya. Nyanyian merdu dari paruh burung-burung yang bertengger di mengomel-ranting pohon semakin menghiasi pagi.

Bulu- bulunya nan halus bak dedaunan berterbangan mewarnai langit biru di sana. Tetesan embun pagi dari ujung dedaunan membuat tanah menjadi basah, menimbulkan bau tanah yang harum yang ditumbuhi rerumput ilalang yang panjang.

Euhh!!

"Sudah bangun, hmm?"

Mala terkesiap sejenak, kala suara berat khas bangun tidur menyapa gendang telinganya. Dengan pandangan masih samar, Mala mendongakkan kepalanya menatap kearah Rakha yang tengah duduk bersandar sembari mengelusi kening Mala.

"Mas udah bangun?" tanya Mala menyelusup wajahnya didada Rakha manja.

Tentu saja dengan senang hati Rakha semakin membawa tubuh mungil itu kedalam pelukannya.

"Tumben, Mas bangun duluan ?"

"Karena mas mau lihat kamu lagi tidur. Lagian juga harus sholat subuh." Sahut Rakha.

"Hehe....aku lupa."

"Nggak papa sayang..." ia terus mengusap rambut Mala lembut.

Mala makin mengeratkan pelukannya.

"Tumben, manja gini ?" tanya Rakha.

"Emang nggak boleh, manja sama suami sendiri ?"

"Sangat di perbolehkan tuan putri."

Mala terkekeh mendengar itu.

"Jam berapa sekarang Mas ?"

"Baru jam 07.00 sayang."

Mala terkejut langsung memposisikan duduk. "APA ! jadi aku kesiangan dong. Maaf ya telat bangun." ucapnya lesu.

"It's okey baby..."

"Jadi kapan Mas ada meeting ?"

"Mungkin jam 09.00."

"Katanya pagi ?"

"Iya, awalnya tadi sih mau jam 08.00. Tapi, kliennya bisanya jam segitu."

"Ooo...."

♡♡♡♡

Jam menunjukkan pukul 08.30, pasangan itu tengah bersiap akan pergi. Mala kini menggunakan dress hitam, rambut yang dibiarkan terutai, serta memakai high heels yang senada. Begitupun dengan Rakha, ia memakai jas hitam senada seperti istrinya.

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Disatukan oleh ikatan pernikahanTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang