Sebuah akademi sihir yang mendidik para magician muda. Akademi ini menjadi saksi kisah dari sekelompok magician muda yang sedang mencari jati dirinya masing-masing penasaran dengan kisah mereka? nikmati petualangan mereka di dunia penuh misteri ini...
Mereka kembali melanjutkan perjalanan setelah beristirahat kurang lebih setengah jam. Mereka telah melewati bukit lalu menyeberangi sungai, hingga tebing-tebing curam mulai terlihat. " Hampir sampai " Ujar Adel yang sedang sibuk dengan petanya.
Mereka hanya mengangguk, sesekali mengawasi sekeliling. Mereka merasa ada yang mengikuti mereka sejak tadi.
Akhirnya setelah 7 jam perjalanan akhirnya mereka tiba disebuah desa di bukit timur atau biasa disebut East Hill village.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
( Sc : pinterest )
Desa indah yang terselimuti salju abadi, mantel hitam yang mereka gunakan kini mulai berubah warna menjadi putih ya walaupun tidak sepenuhnya tertutup oleh salju. Mereka merekatkan mantel mereka untuk mengurangi rasa dingin yang menusuk pada kulit mereka.
" Grrr, dingin sekali " Freya bergidik ketika ada salju yang tak sengaja menyentuh kulitnya.
" Aku membawa mantel lain, kamu mau? "
" Apakah tak masalah? "
" Tentu saja tidak " Adel merogoh tasnya lalu memakaikannya pada Freya.
" Terimakasih "
Tindakan tersebut disaksikan langsung oleh kedua orang dibelakangnya. Percayalah jika mereka sudah mengeluarkan aura intimidasi nya masing-masing, tapi sepertinya tak dihiraukan oleh kedua orang didepannya. " Flo, sepertinya kamu memiliki pemikiran yang sama dengan ku " Ashel melirik Flora disebelahnya.
" Ternyata kamu bisa tertarik pada seseorang "
" Diamlah. Setidaknya tidak membohongi perasaanku sendiri, tidak seperti mu "
" Hmm, terserah "
" Bagaimana kamu mau membantu ku? "
" Baiklah "
Ashel bergerak lebih cepat ia mensejajarkan dirinya dengan kedua orang didepannya. " Del apa saja barang yang diperlukan prof Melody? " Ashel berada diantara keduanya, sedangkan Flora hanya menyaksikannya dari belakang.
" Hmm, Professor menyuruh ku untuk membeli sebuah tongkat sihir lalu mengambil sebuah ramuan disalah satu gerai disini "
" Kalau begitu bagaimana kalau kita berpencar, agar lebih cepat menemukannya kita juga tidak punya banyak waktu "
