A problem

623 69 1
                                    

Selamat datang kembali para magician, nikmati perjalanan kali ini.

🧹

Mentari mulai naik kepermukaan, para burung juga sudah terbang meninggalkan sarangnya. Hawa hangat mulai terasa ketika cahaya matahari menerpa kulit manusia.

Tok...Tok....

" Adel! Ashel!, kalian didalam!? "

Tak ada jawaban apapun, sang empu masih terlelap dalam tidurnya.

Tok...Tok...

" Adel!, Ashel! "

" Enghhh, ya sebentar! " Adel mulai terusik dari tidurnya, ia mulai bangkit dari ranjangnya. Perlahan ia menyingkirkan lengan Ashel yang melingkar erat pada tubuhnya. Tunggu mereka satu ranjang!?.

Dengan langkah gontai ia perlahan mendekati pintu kamarnya.

Cklek...

" Ya, kenapa Flo? " Flora mengerenyitkan dahinya bingung. " Apa kamu tidak ada jadwal hari ini? "

" Tidak, aku tidak memiliki jadwal apapun hari ini. Ada perlu apa kamu kemari di pagi hari buta seperti ini? "

" Kau gila, ini sudah pukul 8 pagi, apanya yang pagi buta!? "

" Benarkah!? "

" Dasar pemalas!. Heh, tunggu sebentar apa itu? "

" Apa? "

" Leher mu! " Flora menunjuk beberapa bekas merah dileher milik Adel. " Hah, b-bukan apa-apa. Hanya digigit serangga! " Adel segera menutupi bekas kemerahan tersebut menggunakan rambutnya.

" Oh yah? "

" I-iya, percayalah padaku "

" Terserah, apa Ashel ada didalam? " ia bertanya sembari melenggang masuk kedalam.

" T-tunggu " ia mencoba mencegah Flora untuk masuk kedalam kamarnya, tapi usahanya sia-sia.

" Hay Flo " sapa Ashel yang sepertinya baru saja terbangun dari tidurnya. " Hay, kurasa aku mengganggu waktu kalian " wajah Adel berubah menjadi merah bak kepiting rebus.

" Tidak, kita hanya kesulitan tidur semalam  "

" Begitu ya, Adel apa kulitmu mudah sekali berganti warna menjadi warna merah? "

" T-tidak kenapa memangnya? "

" Wajah dan telinga mu berwana merah sekarang "

" Ah, I-ini karena hawa ruangan yang panas. Hahaha " ia tertawa canggung.

" Ada apa perlu apa kamu kemari Flo? " Ashel mencoba membantu Adel, dengan merubah topik pembicaraan mereka. Ia tahu Adel tak nyaman dengan pembicaraan ini, ditambah dengan warna kemerahan yang berada dilehernya. Warna nya sangat kontras dengan warna kulitnya.

" Seperti sebelumnya, aku datang untuk menemui Adel "

" Aku? "

Magic AcademyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang