Sebuah akademi sihir yang mendidik para magician muda. Akademi ini menjadi saksi kisah dari sekelompok magician muda yang sedang mencari jati dirinya masing-masing penasaran dengan kisah mereka? nikmati petualangan mereka di dunia penuh misteri ini...
Adel langsung berlari menuju reruntuhan bangunan yang hangus terbakar.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
( Sc : Pinterest )
" Ayah! "
" Ibu! "
Adel mulai memasuki reruntuhan tersebut, " Tidak mungkin! " air matanya sudah berjatuhan, rasa cemas dan takut menyelimuti dirinya.
Ia sudah mengitari seluruh bangunan, namun tak ada satupun tanda keberadaan orang tuanya.
"
Apa mereka tidak ada dirumah? " gumamnya.
Adel mengusap air matanya yang berjatuhan " Aku harap kalian baik-baik saja " lirihnya.
Ketika Adel akan melangkahkan kakinya keluar ia mengingat hanya ada satu ruangan yang belum periksa, ia perlahan melangkahkan kakinya menuju kamar miliknya, namun sama seperti keadaan dilantai semuanya sudah hancur tak tersisa.
Adel mengedarkan pandangannya keseluruh penjuru kamarnya, perlahan ia mulai mendekati sebuah kotak yang sudah berantakan. " Siapa yang membukanya? " gumamnya.
Kotak tersebut adalah salah satu benda yang ia temukan dihutan tak jauh dari rumahnya. Masih ingat tentang barang-barang yang ia temukan saat awal chapter?.
Ia mengambil kotak tersebut, " Sepertinya ini dibuka setelah kebakaran " tebaknya, karena hanya kotak tersebut yang warnanya mencolok daripada benda-benda lain benda tersebut seperti baru saja disentuh seseorang. Kotak tersebut tidak ikut terbakar karena Adel menyimpannya dibawah ranjangnya.
Adel mengedarkan pandangannya kembali, matanya berhenti disebuah reruntuhan yang berada tak jauh dari ranjangnya. Ia mendekati reruntuhan tersebut, " Kalung? " gumamnya.
Kalung berwana perak sangat kontras dengan warna reruntuhan yang berwana hitam, ia mengambil kalung tersebut lalu tersenyum. " Apa yang kamu lakukan disini? " ia masih tersenyum ketika melihat bentuk kalung tersebut. Ia tahu betul siapa pemilik kalung ini.
" Jika ini semua ulahmu aku tidak akan segan menghabisi mu Shani Sharena Filhart! "
🧹
" Bagaimana, apa dia sudah kembali kesana? "
" Ya, mungkin dia sudah gila sekarang. Melihat kedua orangtuanya sudah tewas dengan mengenaskan "
