🧹
" Miss Shani! Adel....! " ucap seseorang dengan tergesa-gesa, hal tersebut menarik seluruh atensi diruangan yang baru saja ia masuki.
" Ya ada apa Chika? Adel kenapa dengannya? " balas sang empu, yang bangkit dari tempat duduknya.
Mendegar nama Adel membuat penasaran beberapa orang diruangan tersebut, terutama gadis yang sedang mencepol rambutnya.
" Huft, aku dan Zee berhasil menghentikan Adel... " Chika sempat menarik napas nya terlebih dahulu sebelum melanjutkan ucapannya.
" Apa maksud mu Chika? " tanya Shani lebih dalam.
" Ya, Zee membekukan nya menggunakan sihir dan sekarang dia berada dikamarnya " jelas Chika dengan sangat yakin bahkan bola matanya ikut membesar.
" Baiklah, kamu istirahat saja disini aku akan segera kembali. Feni ayo! " titahnya pada seseorang yang berada disofa miliknya.
Feni hanya mengganguk lalu beranjak dari sana mensejajarkan tubuhnya dengan Shani dan Chika.
" Baiklah semuanya tunggu disini, Gracia akan menjadi yang tertua selama aku pergi jadi patuhi apa yang dia perintahkan " ucapannya datar tetapi diseluruh kalimatnya memiliki perintah yang terselip." Baik Miss! " ucap mereka serentak.
🧹
Beralih pada Zee yang masih menahan Adel, kini ia mulai membuka percakapan pada Adel.
" Adel, aku tahu ini bodoh tapi kurasa kau bisa mendengar ucapan ku, jadi tolong dengarkan baik-baik atau aku tidak akan pernah melepaskan mu sampai kapan pun paham! " ia mulai mendekat pada Adel lalu memberi sedikit ancaman padanya.
" Ada beberapa hal yang ingin aku jelaskan padamu, tapi kurasa kau sudah tahu itu dan bisa kutebak kau menyesal bukan, hahaha bodoh! " ia melanjutkan ucapannya sembari menampar kecil pipi Adel diakhir kalimatnya, jika saja Adel tidak terkena sihir olehnya sudah dipastikan Zee akan dibuat memohon ampun olehnya.
" Haha bercanda, baiklah kali ini serius. Aku akan melepaskan mu tapi dengan syarat kau harus tenang jika kau masih memberontak aku akan membekukan mun kembali paham " ucapnya kembali, sebelum itu ia sempat membenahi posisinya terlebih dahulu kini ia duduk berhadapan dengan Adel.
" Baik hanya diam 'ku artikan kau paham dengan ucapanku. Petrificus Totalus "
Bruk..
" Adel sialan apa yang kau lakukan! Arghh! "
" Zee aku tidak akan mengampunimu, berani-beraninya kau menamparku! "
Adel langsung menerjang Zee yang berada dihadapannya ketika Zee melepaskannya.
" Argh! Adel! Kukira kamu tidak merasakannya! Aduh maafkan aku! "
" Ck, mantra itu hanya membekukan tubuhku bukan berarti aku tidak bisa melihat dan merasakan!Sekarang diamlah dan terima ini! "
" Argh!! " Zee menjerit ketika Adel mengigit pundaknya, Adel mengunci lengan Zee kebelakang membuat Zee tidak bisa bergerak.
Derap langkah cepat terdengar dari luar ruangan tersebut dan Bruk! pintu yang menjadi penghalang tersebut terbuka secara kasar.
" Adel! Lepaskan Zee! " seseorang berteriak ketika melihat kondisi Zee yang berantakan.
Hal tersebut membuat Adel terkejut bahkan Zee yang masih dalam kukungan Adel pun ikut terkejut.
" M-miss Shani? " gugupnya, tapi tetap saja tubuh dan lengannya masih menahan Zee yang ia duduki.
" Miss Shani! Tolong aku! Adel mau membunuhku! " teriak Zee yang masih coba memberontak.
KAMU SEDANG MEMBACA
Magic Academy
FantasySebuah akademi sihir yang mendidik para magician muda. Akademi ini menjadi saksi kisah dari sekelompok magician muda yang sedang mencari jati dirinya masing-masing penasaran dengan kisah mereka? nikmati petualangan mereka di dunia penuh misteri ini...