Doing the best

359 53 26
                                    

🧹

Adel melangkah secara tergesa-gesa, beberapa kali ia juga sempat menolehkan kepalanya kebelakang berjaga-jaga takut ada yang mengikutinya, langkahnya terhenti ketika tepat didepan pintu sebuah ruangan, ruangan yang tak asing baginya dan juga Ashel.....

" Hufft, ayolah kamu pasti bisa ini bukan masalah yang berat " ujarnya pada diri sendiri, ia mengusap gusar wajahnya sekali sebelum mendorong pintu tersebut.

Decitan pintu lalu disusul oleh aroma yang sangat familiar bagi Adel kini menyeruak keseluruh indra penciumannya.

" Apa dia menggunakan seluruh parfum miliknya? " gumamnya sembari menggelengkan kepalanya, ia sedikit tersenyum membayangkan wanita tadi yang ia temui mengggunakan satu botol penuh parfum pada pakaiannya.

Ia melangkahkan kakinya lebih dalam, sekelibat beberapa kilas kenangannya muncul. Ia menggelengkan kepalanya mencoba menepis semua kenangan yang muncul dalam benaknya, semakin dalam ia melangkah sampai dirinya berhenti disebuah laci tak jauh dari ranjangnya.

Lengannya terulur menarik gagang laci tersebut, lalu ia mengambil sebuah bungkusan hitam didalamnya.
Ia mengangkat benda tersebut sejajar dengan wajahnya lalu mengeluarkan isi didalamnya.

Ternyata semacam totem kecil yang dulu sempat ia gunakan untuk menolong teman-temannya namun kali ini memiliki corak yang berbeda, dan ada satu benda lagi didalamnya secarik kertas yang dilipat kecil.

Ia mengerenyitkan dahinya, seingatnya tak pernah ada secarik kertas didalamnya, karena penasaran ia perlahan membuka kertas tersebut, didalamnya ada
sebuah pesan yang ditulis menggunakan tinta hitam yang dan beberapa bercak darah disekitarnya.

' Hay anak ku sayang, apa kabar? Ayah dan ibu mau meminta maaf, maaf belum bisa menjadi orang tua yang baik untukmu dan maaf kami harus meninggalkan mu dengan masalah dan beban yang cukup berat, ada beberapa hal yang ingin ibu dan ayah mu sampaikan, ya walaupun waktu kita berdua tinggal sedikit tapi kita berdua minta kamu untuk memahami pesan ini dengan baik, yang pertama apa yang dikatakan oleh Shani itu adalah kebenaran bukan dia yang membunuh kita tapi Melody lah yang sudah menyerang kami malam itu, Shani sudah berusaha mencoba menyelamatkan kita berdua namun kurasa itu hanya hal yang sia-sia karena ini bukan sekedar mantra biasa, yang kedua kita tahu jika kamu akan menggunakan totem ini untuk melakukan teleportasi kesebuah tempat sakral milik keluarga kita untuk membangkitkan kekuatan gelap yang ada dalam tubuhmu, dan yang ketiga ternyata kamu memiliki kekasih yah, hal ini cukup membuat kita berdua terkejut bagaimana anak ingusan seperti mu bisa disukai seseorang, asal kamu ingat kita berdua selalu mengawasi mu menggunakan cermin sihir milik ayahmu, jadi jangan pikir kita berdua tidak tahu yah, oh ya tapi kita berdua merestui hubungan kalian asalkan kamu dapat bertanggung jawab atas semua kekacauan ini, ingat ini semua akibat ulahmu yang gampang terpengaruh, ahh kurasa sudah cukup aku sudah tak sanggup menulis ini terlalu banyak, tolong sampaikan salam ku pada Ashel dan katakan titip anak manja ini yaa, sampai jumpa dikehidupan selanjutnya Reva Olivia Wilde putri kesayangan kami ❤️ '

Tak terasa air matanya sudah berjatuhan bahkan sebagian sudah membasahi kertas tersebut. " Haha, dasar bodoh, Adel bodoh, Reva bodoh " hardiknya pada diri sendiri lengannya menggegam erat rambutnya bahkan hal tersebut membuat beberapa helai rambunya terlepas dari akarnya, ia menangis sejadi-jadinya.

Namun hal tersebut tak berlangsung lama, tiba-tiba ada lengan lain yang menghentikan tersebut. " Adel! Sadar! Apa yang kamu lakukan?! " teriak seseorang yang tiba-tiba masuk kedalam kamar tersebut.

" Chika bantu aku! Jangan hanya diam saja " teriakannya menyadarkan seseorang berada diambang pintu kamar tersebut.

" A-apa yang terjadi? " tanyanya ia masih belum paham dengan situasi yang terjadi.

" Sudah cepat, tolong bantu aku menahan lengannya " teriaknya lagi, dengan lengannya masih mencoba menahan pergerakan Adel.

Chika akhirnya mendekat pada dua orang didepannya, membantu Zee menghentikan Adel.

" Tidak ada cara lain, Petrificus Totalus " Zee mau tidak mau harus melayangkan mantra pembeku pada Adel.

" Fyuhh, bagaimana selanjutnya? " Chika mengangkat satu alisnya pada Zee.

" Dia masih mencoba melawan mantra ku, biarkan saja seperti ini terlebih dulu. Aku takut dia masih kehilangan kontrol pada dirinya sendiri " jelas Zee, sembari mengusap pelan surai milik Adel.

" Berapa lama? " tanya Chika lagi, Zee hanya menatap netra milik Adel lalu menggelengkan kepalanya. Zee memejamkan matanya sebentar mencoba ikut merasakan beban yang ditanggung Adel sekarang.

" Beritahu yang lain, Adel sekarang sudah bersama kita, aku tidak akan membiarkannya kembali pergi bagaimana pun caranya " titah Zee pada Chika, yang langsung disetujui oleh Chika.

" Baik, aku titip Adel padamu, aku akan segera kembali dengan yang lain "

🧹

Derap langkah mulai terdengar dari balik pintu besar yang menjadi penghalang satu-satunya antara sebuah ruangan besar dibawah tanah.

" Dari mana saja kamu? " tanya salah satu dari mereka, ketika pemilik langkah tersebut mulai menampakan wujudnya.

" Kit gunakan plan b, ternyata mereka sudah selangkah lebih dulu dari kita "  balasnya, tanpa mempedulikan pertanyaan yang terlontar padanya sebelumnya.

" Apa maksudmu?! "

" Mereka sudah tahu akan kedatangan kita, ini akan membatasi pergerakan kita karena mereka akan langsung mencegahnya "

" Lalu apa yang akan kamu lakukan? " tanya seseorang disana.

" Kita kembali ketempat ku terlebih dahulu, kita harus menyusun kembali plan b " jawabnya, sedikit tak yakin dengan keputusannya barusan.

" Lalu bagaimana dengan Adel? Kemana dia, bukankah tadi dia bersama mu "

" Jangan khawatirkan dia, sebaiknya kita kembali sekarang. Dia akan menyusul " sebenarnya ia juga khawatir jika Adel tidak menyusul mereka.

" Baiklah "

☁️

Halo gays, apa kabar? gimana ada yang kangen sama cerita ini ga? maaf yah baru sempat update lagi, sebenernya bab ini udah ada draftnya cuma aku lupa hehe, maklum aku lagi sibuk banget akhir" ini, so enjot this bab babay gays👋

Magic AcademyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang