Selamat berpetualang kembali!
🧹
" Sial, Shani kau tidak apa-apa? " tanya Gita khawatir.
Shani mengangguk, " Tidak apa, Ashel, Zee kalian buntuti mereka berdua. Jangan terlalu dekat dan jangan gegabah, jika mereka menyadari keberadaan kalian lebih baik kalian mundur saja " perintah Shani.
" Baik, miss " mereka berdua mulai membuntuti perginya Professor dan Adel.
Shani mengusap pelan sudut bibirnya, terdapat noda merah disana, " Shesshh, kenapa anak didik ku senang sekali memukul wajah ku " gumamnya pelan.
Jika diingat-ingat memang benar, Shani sering dihajar oleh muridnya sendiri, bahkan luka yang diberikan Flora kemarin belum sepenuhnya mengering sekarang sudah ditambah oleh pukulan milik Adel.
" Shan, bagaimana dengan sisanya? " tanya Gita.
Shani menyibak rambutnya kebelakang, wajahnya menunjukkan ekspresi datar namun berbanding terbalik dengan otaknya yang sedang merancang sebuah rencana kedepannya.
" Untuk sementara kita kembali ke asrama ku terlebih dahulu, biarkan Zee dan Ashel menjalankan tugasnya" putus Shani.
🧹
Adel berjalan dengan tergesa-gesa, " Adel, kau mau kemana!? " tanya Professor.
Nihil sang empu sama sekali tidak menggubrisnya, " Hey, jalan menuju ruang bawah tanah bukan kesana! " seru Professor kembali.
Namun Adel tetap mempercepat langkahnya, sampai akhirnya Professor menarik lengannya. " Lepas! " marah Adel.
" Kau kenapa? " Professor kembali bertanya.
Adel menggeleng, " Aku butuh waktu sendiri " pintanya.
" Apa kau terganggu dengan ucapan Shani? "
Tak ada jawaban dari Adel, " Ah, begitu yah. Sudah kukatakan bukan, kalau dia lah yang membunuh kedua orang tua mu, apakah kau meragukan ucapan ku? "
" Huh, bukan begitu.....Aku hanya perlu menetralkan terlebih dahulu pikiran ku, bisakah kamu meninggalkan ku sendirian terlebih dahulu? "
Professor mengangguk, " Baiklah, jangan terlalu lama. kita akan menyusun ulang rencana kita, temui kita diruang bawah tanah "
" Baik, terimakasih prof "
Adel dan Professor berpisah, Adel berjalan menuju danau akademi tersebut sedangkan Professor berjalan menuju ruang bawah tanah.
Disisi lain ternyata ada dua wanita yang sedang mengawasi mereka sejak tadi, " Zee, kau beritahu miss Shani tentang ini, urusan Adel biar aku yang urus "
" Tapi Shel, aku tidak mungkin meninggalkan mu sendirian, apalagi kamu pegi menemui Adel, Adel yang sekarang bukanlah Adel yang kita kenal "
" Sudah, Adel tetaplah Adel. Percaya padaku, aku pasti baik-baik saja "
" Huh, keras kepala. Baiklah jaga dirimu baik-baik, aku akan segera menemui mu kembali "
KAMU SEDANG MEMBACA
Magic Academy
FantasySebuah akademi sihir yang mendidik para magician muda. Akademi ini menjadi saksi kisah dari sekelompok magician muda yang sedang mencari jati dirinya masing-masing penasaran dengan kisah mereka? nikmati petualangan mereka di dunia penuh misteri ini...